Beranda Utama Dua Alumni Sekolah Cendekia BAZNAS Raih Beasiswa Penuh di Fakultas Kedokteran UIB:...

Dua Alumni Sekolah Cendekia BAZNAS Raih Beasiswa Penuh di Fakultas Kedokteran UIB: Bukti Zakat Membangun Generasi Unggul

6
0
Dua alumni Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB), Qian Santang dan Muhammad Dzikri, berhasil diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Internasional Batam (UIB) dengan beasiswa penuh, menjadi bukti keberhasilan pendidikan berbasis zakat. (foto: Timred/cimutnews.co.id)

Jakarta, cimutnews.co.id — Kabar membanggakan datang dari dunia pendidikan nasional. Dua alumni Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB), yakni Qian Santang dan Muhammad Dzikri, sukses diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Internasional Batam (UIB) dengan beasiswa penuh. Capaian ini menjadi bukti nyata keberhasilan program pendidikan berbasis zakat yang digagas Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam melahirkan generasi unggul dari kalangan mustahik.

Kedua alumni tersebut berhasil menembus seleksi ketat yang diikuti oleh 150 pendaftar dari seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, hanya 18 peserta yang diterima, dan tiga di antaranya memperoleh beasiswa penuh — termasuk Qian dan Dzikri. Prestasi ini bukan hanya kebanggaan bagi keluarga besar SCB, tetapi juga menjadi simbol nyata bagaimana zakat mampu menjadi investasi jangka panjang bagi kemajuan umat.

Pendidikan Zakat Sebagai Investasi Masa Depan

Deputi II BAZNAS RI, KH. Imdadun Rahmat, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap capaian alumni SCB tersebut. ia menegaskan bahwa keberhasilan Qian dan Dzikri adalah bukti bahwa pengelolaan zakat tidak semata-mata untuk bantuan konsumtif, tetapi juga bisa menjadi pondasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing global.

“Keberhasilan ini mencerminkan efektivitas pengelolaan zakat yang tidak hanya memberikan bantuan jangka pendek, tetapi juga investasi jangka panjang melalui pendidikan. Sekolah Cendekia BAZNAS menjadi contoh nyata bagaimana zakat bisa melahirkan kader bangsa yang berilmu, berakhlak, dan siap berkontribusi bagi umat,” ujar KH. Imdadun Rahmat.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa BAZNAS terus memperkuat peran zakat sebagai instrumen pemberdayaan sosial dan pendidikan. Dengan fokus pada pembinaan anak-anak dari keluarga mustahik, BAZNAS berkomitmen menghadirkan solusi berkelanjutan yang mampu memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas.

Sekolah Cendekia BAZNAS: Wujud Nyata Pendidikan Berbasis Zakat

Sekolah Cendekia BAZNAS (SCB) merupakan lembaga pendidikan berasrama penuh yang didirikan untuk memberikan kesempatan belajar bagi siswa berprestasi dari keluarga mustahik. Sekolah ini tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga pembinaan karakter, spiritualitas, dan kemandirian.

Melalui sistem pendidikan terpadu, SCB menanamkan nilai-nilai integritas, kepemimpinan, dan pengabdian kepada masyarakat. Siswa SCB dididik agar menjadi insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Capaian Qian Santang dan Muhammad Dzikri menjadi bukti nyata bahwa model pendidikan yang diterapkan SCB mampu melahirkan generasi muda yang berprestasi sekaligus berakhlak mulia. Mereka kini bersiap menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran, dengan cita-cita besar mengabdikan diri di bidang kesehatan dan pelayanan masyarakat.

Dari Mustahik Menuju Mujtahid: Zakat yang Mengubah Hidup

Keberhasilan dua alumni ini juga merepresentasikan perjalanan inspiratif dari mustahik menjadi mujtahid — dari penerima zakat menjadi insan yang mampu memberi manfaat bagi orang lain. Program pendidikan BAZNAS, termasuk SCB, secara konsisten menunjukkan bahwa zakat dapat mengubah nasib seseorang melalui akses pendidikan berkualitas.

BAZNAS berharap kisah Qian dan Dzikri dapat menjadi motivasi bagi para pelajar lainnya di SCB maupun lembaga pendidikan serupa di seluruh Indonesia.

“Kami ingin agar kisah mereka menginspirasi banyak anak muda dari keluarga kurang mampu bahwa keterbatasan bukan halangan untuk berprestasi. Dengan kerja keras dan doa, pintu keberhasilan akan selalu terbuka,” tambah KH. Imdadun Rahmat.

Harapan dan Langkah ke Depan

BAZNAS RI terus berkomitmen memperluas akses pendidikan untuk anak-anak dari keluarga mustahik di berbagai daerah. Melalui kolaborasi dengan lembaga pendidikan, universitas, dan dunia usaha, BAZNAS ingin memperkuat ekosistem pendidikan berbasis zakat yang berorientasi pada keberlanjutan.

Selain Sekolah Cendekia BAZNAS, BAZNAS juga mengembangkan program Beasiswa Cendekia BAZNAS, Rumah Cendekia Zakat, dan Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Mustahik untuk mendukung lahirnya generasi mandiri dan produktif.

Capaian Qian dan Dzikri di Fakultas Kedokteran UIB diharapkan menjadi awal dari lebih banyak kisah sukses alumni SCB lainnya di masa mendatang — generasi yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga memiliki semangat sosial dan kepemimpinan yang kuat.

Zakat untuk Membangun Peradaban

Kisah dua alumni SCB ini menjadi refleksi penting bagi masyarakat tentang kekuatan zakat sebagai pilar peradaban. Ketika zakat dikelola secara profesional dan tepat sasaran, hasilnya bukan hanya mengentaskan kemiskinan, tetapi juga membangun masa depan bangsa melalui pendidikan.

“Pendidikan adalah investasi terbaik. Dengan mendidik anak-anak mustahik menjadi generasi unggul, kita sesungguhnya sedang membangun Indonesia yang lebih adil, cerdas, dan berdaya,” tutup KH. Imdadun Rahmat. (Timred/CN)