Beranda Utama KUA Ilir Timur Satu Canangkan Gerakan Peduli Sesama, Kolaborasi ‘Aisyiyah dan Muslimat...

KUA Ilir Timur Satu Canangkan Gerakan Peduli Sesama, Kolaborasi ‘Aisyiyah dan Muslimat untuk Wujudkan Amal Sosial Umat

7
0
Kepala KUA Ilir Timur Satu, H. Zulfikar Ali Fajri, mencanangkan Gerakan Peduli Sesama (GPS) bersama PC ‘Aisyiyah dan PAC Muslimat Ilir Timur Satu dalam Pengajian Pokja Majelis Taklim di Masjid Jamik Darussalam Palembang. (Foto: Humas Kemenag/cimutnews.co.id)

Palembang, cimutnews.co.id — Semangat kepedulian sosial kembali menggema di Kecamatan Ilir Timur Satu, Kota Palembang. Melalui kegiatan Pengajian Rutin Pokja Majelis Taklim, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Ilir Timur Satu, H. Zulfikar Ali Fajri, resmi mencanangkan Gerakan Peduli Sesama (GPS) di Masjid Jamik Darussalam, Kelurahan 20 Ilir 4, Selasa (04/11/2025).

Program ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara KUA dengan dua organisasi perempuan berpengaruh, yaitu Pimpinan Cabang (PC) ‘Aisyiyah dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Kecamatan Ilir Timur Satu. GPS hadir sebagai gerakan sosial berbasis keagamaan yang bertujuan menumbuhkan semangat gotong royong dan empati di tengah masyarakat majelis taklim.

Sinergi KUA dan Organisasi Perempuan: Menghidupkan Amal Sosial Umat

Dalam sambutannya, H. Zulfikar menjelaskan bahwa Gerakan Peduli Sesama (GPS) merupakan langkah kecil dengan dampak besar. Ia menilai, kolaborasi antara KUA dan organisasi perempuan seperti ‘Aisyiyah serta Muslimat sangat penting untuk memperkuat peran sosial keagamaan di tingkat akar rumput.

“Saya mengajak ‘Aisyiyah dan Muslimat untuk menunjukkan kepeduliannya lewat amal sosial di lingkungan majelis taklim. Kita bisa memulai dari hal-hal sederhana seperti jimpitan beras atau pengumpulan pakaian layak pakai yang nantinya akan kita bagikan pada peringatan Hari Ibu di bulan Desember mendatang,” ujar Zulfikar dalam sambutannya.

Menurutnya, kedua organisasi ini memiliki potensi besar dalam menggerakkan kaum perempuan untuk berbuat kebaikan dan memperkuat solidaritas sosial. Dengan dukungan dari para anggota majelis taklim, GPS diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan yang menebarkan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.

Membangun Kepedulian dari Hal-Hal Sederhana

Gerakan Peduli Sesama (GPS) bukan sekadar program seremonial, melainkan gerakan moral yang mengajak umat untuk berbagi dan peduli terhadap sesama. Melalui ide sederhana seperti “jimpitan beras”, yaitu sumbangan sukarela yang dikumpulkan secara rutin, masyarakat diharapkan dapat menumbuhkan budaya berbagi tanpa harus menunggu kaya atau berlebih.

“Kita ingin menunjukkan bahwa kepedulian tidak harus dimulai dari hal besar. Satu genggam beras atau satu baju layak pakai bisa sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan,” tambah Zulfikar.

Selain membantu masyarakat kurang mampu, gerakan ini juga menjadi wadah pembelajaran nilai-nilai ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim) dan ta’awun (saling menolong), yang merupakan inti ajaran Islam.

Menggali Sejarah dan Kiprah Ormas Perempuan

Dalam kegiatan pengajian rutin tersebut, Zulfikar juga mendorong agar para pimpinan ‘Aisyiyah dan Muslimat menyampaikan materi tentang sejarah dan perjuangan organisasi masing-masing kepada jamaah majelis taklim.

“Banyak dari jamaah kita yang belum memahami sejarah panjang perjuangan ‘Aisyiyah dan Muslimat. Padahal, keduanya memiliki kontribusi besar dalam pemberdayaan perempuan dan dakwah sosial di Indonesia,” jelasnya.

Dengan mengenal sejarah dan kiprah ormas, lanjut Zulfikar, para anggota majelis taklim akan lebih memahami nilai perjuangan, dedikasi, dan tanggung jawab sosial yang telah diwariskan para pendiri organisasi tersebut.

‘Aisyiyah dan Muslimat Siap Bersinergi

Gagasan Kepala KUA Ilir Timur Satu itu mendapat sambutan positif dari kedua organisasi perempuan tersebut.
Ketua PC ‘Aisyiyah Ilir Timur Satu, Marsuaini, menyatakan dukungannya penuh terhadap gerakan ini. Menurutnya, kegiatan seperti GPS sangat relevan dengan semangat dakwah sosial yang selama ini dijalankan ‘Aisyiyah.

“Kami siap mendukung sepenuhnya dan melibatkan seluruh anggota dalam gerakan ini. Kepedulian sosial adalah bagian dari dakwah yang harus terus kita hidupkan, terutama di kalangan perempuan,” ujar Marsuaini.

Hal senada disampaikan oleh Ketua PAC Muslimat NU Ilir Timur Satu, Dewi Kartika Sari. Ia menilai bahwa GPS merupakan bentuk sinergi yang inspiratif antara pemerintah, ormas, dan masyarakat dalam menebar manfaat bagi sesama.

“Kami sangat mendukung program ini. Insya Allah, Muslimat NU akan ikut aktif dalam pengumpulan bantuan dan kegiatan sosial lainnya yang disepakati bersama,” katanya.

Menebar Kebaikan, Membangun Solidaritas Umat

Pencanangan Gerakan Peduli Sesama menjadi momentum penting bagi masyarakat Kecamatan Ilir Timur Satu untuk meneguhkan komitmen kepedulian sosial. Kolaborasi lintas lembaga — antara KUA, ‘Aisyiyah, dan Muslimat — menunjukkan bahwa semangat berbagi bisa tumbuh dari majelis taklim dan komunitas keagamaan di tingkat kecamatan.

Gerakan ini diharapkan tidak hanya berhenti pada kegiatan pengumpulan bantuan, tetapi juga berkembang menjadi program pemberdayaan masyarakat berbasis majelis taklim. Misalnya melalui pelatihan ekonomi kreatif, pembinaan keluarga sakinah, serta kegiatan dakwah sosial lainnya.

Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian yang terus ditumbuhkan, KUA Ilir Timur Satu bersama mitra ormas Islam diharapkan dapat menjadi pelopor gerakan sosial-keagamaan yang membawa manfaat luas bagi masyarakat Palembang. (Poerba)