
Pedamaran, cimutnews.co.id — Sebanyak sepuluh siswa Diktukba Polri Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sumatera Selatan melakukan kegiatan lapangan bertajuk Live in dengan Kebudayaan Kecamatan Pedamaran, Rabu (5/11/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh AKP Waluyo bersama jajaran Polres Ogan Komering Ilir (OKI) dan disambut hangat oleh Kapolsek Pedamaran, IPTU Indra Gunawan, SH., M.Si, beserta personel Polsek Pedamaran.
Rombongan kemudian berkunjung ke kediaman Pimpinan Musik Tanjidor Mahkota, Heri, di Desa Pedamaran VI, Dusun V, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten OKI. Di tempat inilah para siswa calon bintara Polri belajar langsung tentang kesenian tradisional Tanjidor, salah satu warisan budaya yang telah lama hidup dan berkembang di tengah masyarakat Pedamaran.
Live in Budaya: Polri Dekat dengan Kearifan Lokal
Dalam sambutannya, AKP Waluyo menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan lapangan bagi para siswa SPN Betung sebelum mereka turun langsung ke masyarakat. Melalui kegiatan live in ini, para siswa diperkenalkan pada nilai-nilai budaya lokal agar kelak mampu menjadi anggota Polri yang humanis dan memahami karakter masyarakat yang mereka layani.
“Anak-anak siswa SPN Betung ini diberikan pembelajaran lapangan sekaligus pengenalan tentang seni dan budaya lokal. Tema yang kita angkat adalah Live in dengan Kebudayaan Kecamatan Pedamaran, dan salah satu yang kita pelajari adalah Musik Tanjidor Mahkota, yang saat ini cukup dikenal luas,” ujar AKP Waluyo.
Menurutnya, Musik Tanjidor Mahkota memiliki sejarah panjang dan telah tampil hingga ke berbagai kota besar, termasuk Jakarta. Karena itulah, pihaknya sengaja memilih Mahkota sebagai tempat belajar budaya. “Kami ingin siswa Polri tahu bahwa menjaga keamanan masyarakat juga berarti menjaga dan menghargai warisan budayanya,” tambahnya.
Kapolsek Pedamaran: Polri Harus Dekat dengan Seni dan Masyarakat
Sementara itu, Kapolsek Pedamaran IPTU Indra Gunawan, SH., M.Si menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Kapolda Sumatera Selatan dan Kapolres OKI yang telah memberikan kepercayaan untuk menjadikan wilayah hukumnya sebagai lokasi kegiatan Bhakti Kesenian Siswa Diktukba Polri Tahun 2025.
“Kami merasa bangga dan bersyukur Pedamaran menjadi lokasi pembelajaran budaya bagi adik-adik calon bintara Polri. Semoga mereka tidak hanya belajar tentang musik, tetapi juga tentang nilai gotong royong dan kebersamaan yang terkandung dalam kesenian Tanjidor,” ujar Indra Gunawan.
Kapolsek juga mendorong para siswa SPN untuk aktif bertanya dan berinteraksi langsung dengan para pelaku seni di Pedamaran, terutama Heri, pimpinan grup Musik Tanjidor Mahkota. “Kegiatan seperti ini penting agar anggota Polri masa depan tumbuh dengan kepekaan sosial dan rasa hormat terhadap tradisi lokal,” katanya.
Belajar dari Generasi Keenam Musik Tanjidor
Salah satu momen menarik terjadi ketika Badrun, siswa Diktukba Polri yang juga putra asli Desa Cinta Jaya, bertanya tentang asal-usul Musik Tanjidor di Pedamaran. Pertanyaan itu langsung dijawab oleh Heri, pimpinan Musik Mahkota, yang menceritakan sejarah panjang perjalanan seni musik tersebut.
“Musik Tanjidor Mahkota yang saya pimpin ini sudah masuk generasi keenam. Saat saya masih kecil, di Pedamaran hanya ada dua grup Tanjidor, yaitu Cinta Damai dan Cay Bo Cay yang dipimpin oleh Mang Syam dan Mang Rifin. Sekarang, grup itu sudah tidak aktif lagi, dan generasi kami lah yang melanjutkan tradisi ini,” tutur Heri.
Menurut Heri, musik Tanjidor tidak sekadar sarana hiburan, tetapi juga media pelestarian budaya dan bahkan menjadi sumber penghidupan bagi para anggotanya. “Selain menyalurkan hobi dan bakat seni, kami juga bisa menghidupi keluarga dari hasil memainkan musik ini,” ujarnya bangga.
Tanjidor: Musik Tiup yang Jadi Identitas Pedamaran
Musik Tanjidor merupakan salah satu kesenian tradisional yang mengandalkan alat musik tiup seperti klarinet, trompet, dan saksofon, berpadu dengan drum dan simbal. Di Pedamaran, seni ini menjadi bagian dari identitas masyarakat yang dikenal ramah dan menjunjung tinggi kebersamaan.
Grup Musik Mahkota sendiri kerap tampil di berbagai acara adat, hajatan, hingga event tingkat provinsi. Mereka telah membawa nama Pedamaran hingga ke Ibu Kota Jakarta. “Kami ingin terus menjaga semangat Tanjidor agar tidak punah dan tetap menjadi kebanggaan masyarakat Pedamaran,” kata Heri.
Sinergi Budaya dan Pembinaan Karakter
Kunjungan siswa SPN Polda Sumsel ke Pedamaran bukan sekadar pembelajaran seni, tetapi juga upaya memperkuat nilai-nilai karakter dan empati sosial di kalangan calon anggota Polri. Melalui pendekatan budaya, diharapkan mereka memahami pentingnya menjaga keharmonisan antara aparat penegak hukum dan masyarakat.
Kegiatan ini diakhiri dengan penampilan singkat Musik Tanjidor Mahkota yang disambut antusias oleh para siswa SPN Betung. Suasana penuh keakraban tercipta ketika para calon polisi ikut mencoba beberapa alat musik tiup, diiringi tawa dan tepuk tangan warga sekitar.
“Semoga kegiatan ini menjadi kenangan berharga dan menginspirasi adik-adik siswa Polri untuk terus mencintai budaya lokal,” tutup Kapolsek Indra Gunawan. (Asep)













