Beranda Palembang DPW PGK Sumsel Siap Kukuhkan Pengurus Baru di PALI dan Lahat, DPP...

DPW PGK Sumsel Siap Kukuhkan Pengurus Baru di PALI dan Lahat, DPP PGK Hadir Langsung

7
0
Ketua DPW PGK Sumsel Firdaus Hasbullah, SH, MH, memberikan keterangan kepada wartawan usai rapat konsolidasi persiapan pelantikan DPD PGK Kabupaten PALI dan Kabupaten Lahat. (Foto: poerba/cimutnews.co.id)

Palembang, cimutnews.co.id — Gerakan kebangsaan di Sumatera Selatan terus menguat. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Provinsi Sumsel memastikan bakal melantik dan mengukuhkan dua kepengurusan baru, yakni Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PGK Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan Kabupaten Lahat, pada pertengahan November ini.

Ketua DPW PGK Sumsel, Firdaus Hasbullah, SH, MH, menegaskan bahwa agenda pelantikan tersebut merupakan bagian dari program kerja prioritas DPW PGK Sumsel periode 2025–2028.

“InsyaAllah, pelantikan DPD PGK Kabupaten PALI akan digelar pada 11 November, dan Kabupaten Lahat menyusul pada 15 November 2025. Dua acara ini akan dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPP PGK, Bapak Bursah Zarnubi,” ujar Firdaus di Palembang, Kamis (5/11/2025).

Menurut Firdaus, kehadiran Ketua Umum DPP PGK dalam dua pelantikan itu menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pengurus pusat, wilayah, dan daerah. “Ini bagian dari langkah konsolidasi nasional. PGK di Sumatera Selatan berkomitmen untuk memperluas jejaring sekaligus mengokohkan semangat kebangsaan di seluruh kabupaten dan kota,” ujarnya.

Konsolidasi dan Ekspansi Struktur PGK di Sumsel

Firdaus menambahkan, dalam periode kepengurusan baru ini, DPW PGK Sumsel menargetkan seluruh struktur organisasi di 17 kabupaten/kota dapat terbentuk maksimal dalam waktu tiga hingga enam bulan ke depan.

“Kami bersyukur, animo masyarakat dan tokoh daerah terhadap gerakan PGK sangat tinggi. Banyak tokoh yang menyampaikan keinginan untuk mendapatkan mandat dan ikut memimpin gerakan ini di daerahnya,” ungkapnya.

Namun demikian, lanjutnya, DPW PGK Sumsel tidak akan terburu-buru dalam memberikan mandat kepemimpinan. Proses seleksi tetap dilakukan secara cermat agar pengurus daerah yang terpilih memiliki visi dan semangat perjuangan yang sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan yang diusung PGK.

“PGK bukan sekadar organisasi, tetapi wadah perjuangan untuk membangun kesadaran kebangsaan dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga persatuan Indonesia. Jadi, para calon pengurus daerah harus memiliki komitmen moral dan sosial terhadap nilai-nilai itu,” tegasnya.

Implementasi Sapta Cita PGK

Dalam kesempatan yang sama, Firdaus menegaskan bahwa pelantikan ini juga merupakan wujud nyata implementasi “Sapta Cita DPW PGK Sumsel 2025–2028”, yaitu tujuh cita-cita pokok organisasi yang menjadi panduan dalam membangun gerakan kebangsaan di tingkat daerah.

“Pelantikan pengurus daerah bukan sekadar seremonial, tapi bagian dari upaya memperluas gerakan edukasi kebangsaan, memperkuat literasi sosial-politik warga, dan meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat,” jelasnya.

PGK, menurut Firdaus, terus bertransformasi menjadi gerakan sosial intelektual yang mendorong generasi muda untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. Melalui berbagai program pelatihan, diskusi publik, dan kerja kolaboratif lintas organisasi, PGK ingin menanamkan semangat cinta tanah air yang konstruktif dan progresif.

Dua Daerah Sudah Dikukuhkan: OKI dan Banyuasin

Hingga awal November ini, DPW PGK Sumsel telah melantik dua DPD, yakni PGK Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan PGK Kabupaten Banyuasin. Kedua daerah tersebut kini mulai menjalankan program kerja awal berupa kaderisasi, pendidikan kebangsaan, dan kegiatan sosial masyarakat.

“Alhamdulillah, responnya positif. Setelah PALI dan Lahat, kami akan lanjutkan ke kabupaten lainnya secara bertahap. Target kami, seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan sudah memiliki kepengurusan aktif dalam enam bulan ke depan,” tutur Firdaus.

Ia menegaskan, penguatan struktur ini menjadi pondasi penting bagi PGK untuk terus hadir di tengah masyarakat, khususnya dalam isu-isu strategis seperti pendidikan karakter, ekonomi kreatif, dan pemberdayaan pemuda.

Membangun Gerakan dari Daerah

PGK lahir sebagai wadah kolaborasi lintas sektor untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme di kalangan generasi muda. Di Sumsel, semangat itu terus dijaga melalui berbagai kegiatan sosial, dialog kebangsaan, dan forum edukatif di tingkat daerah.

Firdaus menegaskan bahwa pengurus daerah nantinya diharapkan menjadi motor penggerak nilai-nilai kebangsaan yang relevan dengan tantangan zaman, seperti disrupsi digital, polarisasi sosial, dan ancaman intoleransi.

“PGK hadir bukan untuk politik praktis, tetapi untuk membangun kesadaran ideologis kebangsaan yang kuat dan konstruktif. Kita ingin anak muda berpikir kritis, berjiwa nasionalis, dan punya empati sosial,” pungkasnya.

Dengan semangat kolaboratif tersebut, DPW PGK Sumsel optimistis bisa menjadikan Sumatera Selatan sebagai contoh nyata daerah yang solid dalam menghidupkan kembali semangat kebangsaan melalui kerja-kerja sosial dan pendidikan karakter di seluruh lapisan masyarakat. (Poerba)