Beranda Investigasi Terbengkalai Pos Kesehatan Kelurahan di Kayuagung Dibiarkan Tanpa Fungsi

Terbengkalai Pos Kesehatan Kelurahan di Kayuagung Dibiarkan Tanpa Fungsi

9
0
Bangunan Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di Kelurahan Tanjung Rancing, Kayuagung tampak terbengkalai dan tak difungsikan sejak lama. (foto: timred/CN/)

Kayuagung, cimutnews.co.id – Ironis dan memprihatinkan. Di tengah gencarnya upaya pemerintah meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, sebuah Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di Kelurahan Tanjung Rancing, Kota Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) justru tampak terbengkalai tanpa aktivitas. Padahal, keberadaan pos kesehatan ini seharusnya menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan tingkat kelurahan.

Hasil penelusuran CimutNews.co.id, Jumat (7/11/2025), menemukan bahwa bangunan Poskeskel tersebut tampak kumuh dan tak terurus. Cat dinding memudar, beberapa bagian atap mulai lapuk, dan halaman dipenuhi ilalang. Tak ada tanda-tanda aktivitas tenaga kesehatan ataupun kunjungan masyarakat untuk mendapatkan layanan dasar seperti pemeriksaan ibu hamil, imunisasi anak, atau pelayanan kesehatan umum lainnya.

Pos Kesehatan Tak Berfungsi, Warga Bingung

Dari keterangan sejumlah warga sekitar yang ditemui tim redaksi, Poskeskel Tanjung Rancing sudah lama tidak difungsikan. Bahkan, beberapa warga mengaku lupa kapan terakhir kali melihat petugas kesehatan beraktivitas di sana.

“Dulu pernah ramai, ada bidan dan kader posyandu yang datang. Tapi sekarang sudah lama kosong. Kalau mau berobat, kami harus ke Puskesmas di pusat kota atau beli obat sendiri di warung,” ujar  salah satu warga yang tidak disebutkan namanya Warga lainnya, menurut warga lainnya, mengaku kecewa dengan kondisi tersebut. Menurutnya, keberadaan pos kesehatan seharusnya membantu masyarakat mendapatkan pelayanan cepat, terutama bagi warga kurang mampu.

“Ini tidak bisa dibiarkan. Harusnya Poskeskel ini aktif. Tapi kenapa malah dibiarkan rusak dan terbengkalai?” katanya.

Tidak Ada Respons dari Puskesmas Terdekat

Berdasarkan hasil penelusuran media ini, hingga berita ini diturunkan belum ada upaya perbaikan atau reaktivasi dari pihak terkait, termasuk Puskesmas terdekat maupun pemerintah kelurahan.

Tim CimutNews.co.id telah mencoba menghubungi pihak Puskesmas Kayuagung untuk meminta konfirmasi terkait status dan alasan tidak berfungsinya Poskeskel tersebut, namun belum mendapatkan tanggapan resmi.

Ketiadaan tindak lanjut ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah pemerintah daerah masih memiliki perhatian terhadap fasilitas kesehatan tingkat kelurahan yang menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat?

Standar Pelayanan Publik Dipertanyakan

Menurut pengamatan lapangan, Poskeskel Tanjung Rancing sebelumnya difungsikan untuk pelayanan dasar seperti imunisasi balita, pemeriksaan tekanan darah, dan pemantauan gizi masyarakat. Namun, sejak dua tahun terakhir, aktivitas tersebut terhenti total.

Padahal, berdasarkan regulasi Kementerian Kesehatan, setiap Poskeskel harus beroperasi dengan dukungan tenaga kesehatan dari Puskesmas induk, serta menjadi bagian dari sistem rujukan layanan dasar di wilayah perkotaan.

Minimnya perhatian terhadap fasilitas seperti ini berpotensi menurunkan standar pelayanan publik di sektor kesehatan, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk seperti Kayuagung.

Perlunya Evaluasi Serius dari Pemerintah

Sejumlah pemerhati kebijakan publik di OKI menilai, kondisi ini harus segera direspons dengan tindakan nyata. Pemerintah daerah diminta melakukan audit menyeluruh terhadap kondisi fasilitas kesehatan tingkat kelurahan, termasuk memastikan keberadaan tenaga medis dan alokasi anggarannya.

“Jangan sampai pos kesehatan hanya jadi bangunan tanpa fungsi. Masyarakat butuh layanan nyata, bukan sekadar papan nama proyek,” ujar salah satu aktivis kesehatan masyarakat di Kayuagung yang enggan disebutkan namanya.

Masyarakat Menunggu Langkah Nyata

Masyarakat berharap agar Pemerintah Kabupaten OKI melalui Dinas Kesehatan segera melakukan langkah cepat. Revitalisasi Poskeskel Tanjung Rancing menjadi penting bukan hanya untuk memperbaiki sarana fisik, tetapi juga menghidupkan kembali fungsi sosial pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat kelurahan.

Selama belum ada tindakan nyata, citra pelayanan kesehatan di wilayah perkotaan Kayuagung akan terus dipertanyakan. Apalagi, di era pasca-pandemi, keberadaan fasilitas kesehatan yang aktif dan terjangkau menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat. (Timred/CN)