CIMUTNews.co.id. Kayuagung OKI – Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK Collective) yang berlokasi di Jl. RSU/Syamsudin no. 35 Kelurahan Cintaraja Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan 30611, LPK Collective ini berdiri pada tanggal 23 Desember 1993, sekarang genap berusia 28 tahun. Happy Unniversary ke-28 th LPK Collective berjalan dan terdepan selalu.(23/12)
Pada awal berdirinya LPK Collective ini, hanya kursus dan bimbingan belajar dengan perjalanan waktu berubah menjadi lembaga pelatihan keterampilan sampai sekarang ini masih tetap eksis dan konsisten melaksanakan pelatihan walaupun banyak persaingan, selama pandemi LPK Collective masih bisa bertahan, walaupun jumlah peserta berkurang drastis dan kondisi ini membuka mata dan pikiran dari pemilik lambaga yaitu Bermawi, beliau terus berinovasi memberikan konstribusi pendidikan non formal kepada seluruh lapisan masyarakat baik yang ada di kabupaten Ogan Komering Ilir Maupun yang ada diluar kabupaten sampai pada akhirnya LPK Collective ini mendapat Akredasi B. alhamdulillah telah mencetak dan meluluskan alumni sampai hari ini berjumlah 20.000 orang yang tersebar dari seluruh Indonesia ada yang kuliah dan bekerja.
Menurut Ahmad Bermawi, S.Pd.,M.Pd selaku pemilik dan Kepala Sekolah LPK Collective Kayuagung yang disampaikan ke awak media CIMUTNews.co.id. dalam wawancara ekslusif pada saat merayakan hari jadinya yang ke 28 tahun, menyampaikan kendala yang sering dihadapi terutama masalah keluar masuknya tenaga pengajar yang selama ini telah dididik selama kurang lebih 3 tahun mereka keluar atau pindah dan kami terpaksa merekrut kembali tanaga pengajar/guru baru jadi kami didik dari awal lagi itu berkelanjutan sampai sekarang dengan tanaga pengajar sebanyak 3 orang lulus uji kompetensi.
Lebih lanjut Ahmad Bermawi menyampaikan harapannya dengan usia LPK Collective yang ke 28 tahun ini berharap lebih matang lagi bisa memberikan kontribusi pendidikan non formal kepada anak-anak khususnya di Kabupaten OKI dan bagi alumni LPK Collective ini berharap akan menambah skil atau keterampilan dengan harapan mereka setelah mendapat pelatihan mereka dapat bekerja dapat mandiri serta dapat mengimplementasikan ilmunya baik untuk diri sendiri maupun kepada masyarakat.
Pada kesempatan yang sama Ahmad Bermawi menyampaikan keberhasilan LPK Collective ini tidak terlepas dari peran seorang istri yang terus mendampingi dan instruktur yang telah membantu kami, kunci keberhasilan kami cuman satu yaitu kami menganggap mereka ini bagian dari kami dan kami anggap sebagai anak atau keluarga sehingga kami bisa akrab, sekalipun kami marah kami anggap sebagai orang tua kepada anaknya.
sementara menurut Nurhayati (istrinya) selama 28 tahun yang pasti kami belum mendampingi selama itu paling berkisar kurang lebih 20 tahun, alhamdulillah saya hanya bisa membantu dengan do’a , dengan pemikiransedikit masukan-masukan misalnya bagaimana kiat untuk menjaring siswa, sebatas itu yang saya bisa bantu.
(Asep)