Beranda Utama Bupati OKI Minta Bulog Serap Gabah Petani Sesuai HPP: “Kami Siap Sediakan...

Bupati OKI Minta Bulog Serap Gabah Petani Sesuai HPP: “Kami Siap Sediakan Gudang Tambahan”

45
0
H. Muchendi Mahzareki, menyampaikan harapan besar kepada Perum Bulog agar menyerap hasil panen petani dengan harga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP).

OKI, Sumatera Selatan cimutnews.co.id — Dalam momentum panen raya serentak yang digelar di Desa Cahya Maju, Kecamatan Lempuing, Senin (7/4/2025), Bupati Ogan Komering Ilir (OKI), H. Muchendi Mahzareki, menyampaikan harapan besar kepada Perum Bulog agar menyerap hasil panen petani dengan harga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yakni Rp6.500 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP).

“Saya titip pesan kepada Bulog. Petani kita sudah bekerja keras. Tolong bantu mereka dengan menyerap hasil panennya sesuai harga yang ditetapkan pemerintah. Ini penting untuk menjaga semangat dan stabilitas sektor pangan di OKI,” ujar Bupati Muchendi.

Ia juga mengungkapkan bahwa masih banyak petani yang mengeluh karena hasil panennya belum sepenuhnya diterima oleh Bulog. Bahkan, ada kasus penolakan dengan alasan gudang penyimpanan penuh.

“Pak Gubernur, saya sering menerima keluhan dari petani. Ada yang membawa hasil panennya ke Bulog tapi ditolak, bahkan ada yang menerima harga di bawah HPP. Ini tentu membuat petani kecewa,” katanya.

Aset Pemda untuk Solusi Gudang

Menjawab tantangan terbatasnya gudang penyimpanan, Muchendi menawarkan solusi. Pemkab OKI memiliki aset berupa bekas Rice Milling Unit (RMU) lengkap dengan gudang di Desa Tebing Suluh. Fasilitas ini dulunya aktif sebagai pabrik beras, namun sudah tidak beroperasi dalam 10 tahun terakhir.

“Kami usulkan agar gudang ini bisa difungsikan kembali, minimal sebagai tempat penyimpanan sementara hasil panen. Karena ke depan, produksi padi kita pasti akan semakin meningkat,” jelasnya.

OKI, Lumbung Pangan dengan Produksi Terus Naik

Muchendi menegaskan bahwa Kabupaten OKI memiliki potensi pertanian yang sangat besar. Dengan luas lahan baku sawah mencapai 104 ribu hektar, OKI juga memiliki keragaman tipologi lahan—mulai dari lebak, pasang surut, tadah hujan, hingga lahan kering—yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Sumatera Selatan.

“OKI ini penyumbang produksi padi nomor tiga di Sumsel. Tahun 2024 kita mencatat produksi sebesar 564 ribu ton, meningkat 38.530 ton dibandingkan tahun 2023. Ini hasil kerja keras semua pihak, dan kami yakin ke depan akan terus bertambah,” jelasnya.

Peningkatan produksi ini ditopang oleh program optimalisasi lahan (oplah) seluas 46.762 hektar dan juga program cetak sawah yang menjadi fokus utama. Tahun 2025, OKI ditargetkan mengoptimalkan 24 ribu hektar lahan, dan per Maret sudah terealisasi 4.510 hektar. Sementara untuk cetak sawah, dari target 26.364 hektar, 2.005 hektar sedang dalam tahap Survey, Investigasi, dan Desain (SID).

“Potensi kita besar, tapi tantangannya juga tidak kecil. Kami terus dorong sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, pusat, dan instansi terkait seperti Bulog untuk menjamin keberlangsungan pertanian di OKI,” tutup Muchendi.

(Asep)