
Ogan Komering Ilir, cimutnews.co.id – Dengan semangat kebersamaan dan rasa haru, Ikatan Baraya Sunda (IBS) OKI Sumsel memperingati hari jadi (Milad) ke-5 yang berlangsung pada Kamis (3/07/2025) di halaman rumah salah satu pengurus, Ibu Ai Rohaeti, di Kedaton, Kayuagung, OKI.
Dengan tema “Lima Tahun Meniti Jalan Berliku dengan Hati yang Satu”, peringatan milad ini menjadi refleksi perjalanan organisasi yang dibangun atas dasar kekeluargaan, perjuangan, dan semangat pelestarian budaya Sunda di tanah perantauan, khususnya di wilayah Ogan Komering Ilir dan Ogan Ilir.
Didirikan pada 2 Juni 2020, IBS OKI Sumsel tumbuh sebagai wadah silaturahmi dan solidaritas antarwarga Sunda perantauan. Organisasi ini telah menjadi rumah bagi banyak pejuang nafkahpara pekerja keras yang menyatukan langkah dalam suka maupun duka.

Namun perjalanan organisasi ini tidak selalu berjalan mulus. Dalam sambutan Ketua Ikatan Baraya sunda Agus Susanto, peringatan, pengurus IBS mengenang sejumlah tokoh penting yang telah berpulang, namun meninggalkan jejak dan kontribusi besar dalam membesarkan organisasi:
- Alm. Ruslan bin H. Muhammad Hidayat, wafat 31 Juli 2021
- Alm. Nanang Taruna Jiwa, wafat 24 Oktober 2024
- Alm. Ahmad Arifin, wafat 12 Februari 2025
- Alm. Kasman bin Sumardi (Abah Emon), wafat 12 Mei 2025
Keempat nama tersebut dikenang sebagai pejuang sejati yang mewarnai awal mula berdirinya Baraya Sunda. Mereka dikenang dalam untaian doa dan air mata sebagai simbol ketulusan, keteguhan, dan persatuan.
Meski sempat diwarnai dinamika internal—termasuk Musyawarah Luar Biasa yang menyisakan perbedaan dan perpecahan—semangat untuk kembali merajut persaudaraan terus digaungkan. Tokoh Baraya Sunda, Kang Agus Susanto, atau yang akrab disapa Babeh, menjadi sosok yang turut menjaga bara perjuangan tetap menyala di tengah gelombang ujian.
“Perpecahan bukanlah jalan keluar. Kita kembali harus menatap ke depan, merangkul yang pernah menjauh, dan menguatkan kembali fondasi kebersamaan,” ucap Babeh dalam sambutan singkatnya.
Ketua IKM OKI: Organisasi Ini Tempat Perjuangan, Bukan Mencari Gaji
Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Darmawi, S.IP, dalam sambutannya sebagai tamu kehormatan menyampaikan pesan sarat makna dalam sambutannya pada salah satu kegiatan organisasi, baru-baru ini. Ia menegaskan bahwa mengurus organisasi perantau seperti IKM bukanlah perkara mudah.
“Seperti yang disampaikan oleh Ketua Ikatan Baraya Sunda (IBS) OKI, Agus Susanto, organisasi seperti ini penuh perjuangan. Banyak luka-luka, banyak tantangan. Tapi kita jalani bukan karena gaji, bukan karena pamrih, apalagi gengsi. Ini adalah perjuangan bersama sebagai perantau,” ujar Darmawi.
Ia menambahkan, IKM dan IBS hadir sebagai wadah pemersatu sekaligus sarana penguatan solidaritas antar sesama perantau – baik Minang, Sunda, maupun etnis lainnya – yang tinggal dan berkiprah di OKI.
“Harapannya, saudara-saudara kita yang masih belum peduli, atau bahkan apatis, suatu saat akan menyadari bahwa keberadaan organisasi ini sangat baik dan bermanfaat bagi kita semua,” pungkasnya.
Milad ke-5 ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum evaluasi dan penyatuan kembali semangat Baraya yang sempat terpecah. Dengan tetap menjunjung nilai-nilai kebudayaan, pengabdian sosial, dan kekeluargaan, IBS OKI Sumsel berkomitmen untuk terus menjadi jembatan silaturahmi dan wadah pengembangan diri bagi masyarakat Sunda di Sumsel.
Penutupan acara milad diisi dengan Tausiyah dan doa bersama yang dipandu langsung oleh Ustadz Anton Sarjawa, serta penghormatan khusus kepada para tokoh yang telah wafat. Kegiatan ini turut dihadiri oleh anggota, simpatisan, dan keluarga besar IBS dari berbagai wilayah OKI dan Ogan Ilir.

“Baraya itu bukan sekadar nama. Ia adalah rasa, suara, dan jiwa yang satu. Mari kita terus jaga dan rawat bersama,” demikian pesan yang menjadi penutup acara.
Selamat Milad ke-5 Ikatan Baraya Sunda OKI Sumsel. Teruslah menjadi pelita dalam kegelapan dan jembatan dalam perbedaan.
(Saepuloh)