
Ogan Komering Ilir, cimutnews.co.id — Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan secara resmi membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Lomba Video Konten Literasi pada Rabu, 30 Juli 2025. Bertempat di Ruang Rapat BS I Setda OKI, kegiatan ini mengusung tema “Literasi untuk Masa Depan, Suarakan Melalui Lensa”, sebagai upaya memperkuat budaya literasi di era digital.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, yang menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam menyebarluaskan semangat literasi melalui konten digital yang edukatif dan inspiratif.
“Hari ini kita tidak hanya bicara soal lomba. Kita sedang membangun ruang edukasi, kreativitas, dan pembinaan bagi anak-anak muda agar mampu menyuarakan pesan literasi melalui karya visual yang menyentuh masyarakat,” ujar Bupati Muchendi dalam sambutannya.

Bupati juga berharap, melalui kegiatan ini akan lahir konten kreator lokal yang tidak hanya kreatif dan produktif, tetapi juga bisa menjadi duta literasi digital Kabupaten OKI. Para peserta terbaik bahkan akan direkomendasikan untuk mengisi ruang kontribusi di berbagai instansi pemerintahan maupun sektor swasta.ujar H. Muchendi Mahzareki, dalam sesi wawancara bersama cimutnews.co.id.

50 Konten Kreator Muda Ikuti Bimtek
Sebanyak 50 peserta terpilih dari 70 pendaftar awal dinyatakan lolos seleksi dan berhak mengikuti bimtek ini. Mereka merupakan calon konten kreator muda yang akan memproduksi video bertema literasi lokal khas Ogan Komering Ilir.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan OKI, I. Mauliddini, SKM, M.Si, memaparkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk:
Tujuan Umum:
- Menyebarluaskan informasi program perpustakaan
- Mengembangkan budaya baca dan literasi di masyarakat
- Menjaring informasi dan konten seputar kearifan lokal
- Menumbuhkan minat baca lintas generasi
Tujuan Khusus:
- Mendorong kreativitas generasi muda dalam produksi konten literasi
- Menyebarkan pesan positif dan inspiratif melalui media digital
- Mengapresiasi content creator yang mengangkat isu literasi
- Memperkuat pengembangan literasi dan budaya baca di OKI
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menghasilkan karya, tetapi juga melahirkan generasi yang sadar literasi dan siap mengambil peran dalam pembangunan budaya membaca di daerah,” terang Mauliddini dalam sesi wawancara bersama cimutnews.co.id.

Apresiasi, Edukasi, dan Kolaborasi
Dalam acara ini, Bupati OKI menyerahkan piagam penghargaan secara simbolis kepada para narasumber dan dewan juri, serta membagikan seminar kit dan atribut peserta.
Para narasumber utama kegiatan antara lain:
- Eman Priyanto, S.Psi, praktisi konten humor edukatif
- Emil Ira Kusuma, SH, penggiat konten strategis dan digital edukasi
Sementara tim dewan juri terdiri dari:
- Alvien Damar Yudha, konsultan branding & digital kreator
- Adhianto, S.Pd, M.Si, pengamat media pembelajaran
- Muhammad Azhar, praktisi dan pegiat literasi daerah
Dalam penjelasannya, juri utama Alvien Damar Yudha menyampaikan bahwa penilaian karya video dilakukan berdasarkan empat aspek utama, yaitu:
- Kesesuaian tema
- Teknik visual dan sinematografi
- Kualitas editing dan penyampaian pesan
- Dampak dan kekuatan pesan literasi
“Aspek pesan menjadi poin tertinggi, yaitu 30%. Karena dari sinilah kekuatan video bisa mengajak penonton untuk peduli dan terlibat dalam gerakan literasi,” jelas Alvien.
Berbagi Ilmu dan Motivasi: Dari Ide ke Aksi
Salah satu narasumber, Emil Ira Kusuma, SH, menyampaikan materi seputar bagaimana menentukan ide konten yang relevan dan berdampak.
“Seringkali kreator mandek pada ide. Di sini, kita belajar bagaimana menggali tema, mengemasnya secara menarik, dan menyampaikan dengan efektif agar konten punya daya dorong terhadap masyarakat,” ujar Emil.
Emil juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, konten kreator, dan generasi muda. Ia mengapresiasi sambutan Bupati OKI yang dianggap sebagai konten viral edukatif, yang bisa diolah menjadi inspirasi konten literasi masa kini.
Sementara itu, Eman Priyanto, S.Psi, memberikan pendekatan yang lebih santai namun mendalam. Dengan gaya khasnya yang humoris, ia mengajak peserta untuk lebih fokus pada pesan ketimbang efek dramatis dalam video.
“Kalau mau bikin video bagus, jangan cuma ‘tempel-tempel’. Harus ada ide yang kuat, editing yang rapi, dan pesan yang sampai ke hati penonton. Ogan Komering Ilir butuh konten yang viral, tapi viral yang positif,” ujarnya sambil bercanda karena sempat salah pegang pisang dikira mikrofon.

Peserta Antusias dan Optimis Menang
Salah satu peserta bimtek mengungkapkan rasa antusias dan kepercayaan dirinya:
“Bimtek ini membuka wawasan saya. Dapat ilmu baru, kenalan baru, dan saya optimis bisa jadi juara. Tapi lebih dari itu, saya ingin jadi bagian dari gerakan literasi di OKI.”
Pada akhir kegiatan, para peserta akan memproduksi video yang akan dinilai untuk menentukan 7 finalis utama, dengan pemenang juara 1, 2, dan 3 akan diumumkan pada tahap akhir kompetisi.
Penutup
Bimbingan Teknis ini menjadi salah satu inovasi literasi berbasis digital yang patut diapresiasi. Tak hanya memperluas akses informasi, kegiatan ini juga menghidupkan semangat kolaborasi dan kreativitas di kalangan generasi muda OKI.
Melalui lensa kamera, literasi bukan hanya bacaan — ia menjadi gerakan, narasi, dan aksi.
literasi bukan sekadar kegiatan membaca dan menulis, tetapi sebagai proses pembudayaan informasi yang dikemas kreatif melalui media digital. Di tengah derasnya arus informasi di era media sosial, memberi ruang edukatif kepada generasi muda untuk menyampaikan gagasan positif melalui video adalah langkah strategis yang patut dicontoh oleh daerah lain. Literasi visual menjadi kekuatan baru untuk membangun opini publik yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. (Redaksi cimutnews.co.id)
Penulis: A. Saepuloh (Kang Asep)
Editor: Redaksi cimutnews.co.id













