
OKI, cimutnews.co.id – Koperasi Desa Merah Putih (KMP) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) meluncurkan skema bisnis internet berbasis koperasi sebagai solusi nyata mengatasi persoalan blankspot di wilayah pedesaan dan terpencil. Inisiatif ini tidak hanya membuka akses digital bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat kemandirian desa dalam mengelola layanan internet.
Langkah tersebut disampaikan pada kegiatan sosialisasi program di Kayuagung, Kamis (4/9/2025), yang dihadiri perwakilan pemerintah daerah, pelaku koperasi, serta mitra penyedia layanan internet (ISP).
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UMKM OKI, H. Suhaimi, AP, M.Si, hadirnya Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) merupakan terobosan pemerintah untuk memperkuat ekonomi rakyat sekaligus menjawab kesenjangan akses digital di pelosok.
“Kami percaya bahwa akses internet adalah hak dasar masyarakat. Dengan model koperasi, kita dorong kemandirian desa untuk menyediakan infrastrukturnya sendiri melalui kerja sama (KSO) dengan ISP yang terpercaya,” tegas Suhaimi.
Suhaimi menjelaskan, Kopdes Merah Putih bukanlah program hibah, melainkan skema pinjaman produktif yang difasilitasi oleh Himpunan Bank Pemerintah (Himbara). Dana ini digunakan sebagai modal koperasi desa untuk membangun jaringan internet mandiri.
“Melalui kemitraan strategis dengan Himbara, Kopdes Merah Putih dapat mengakses pendanaan berkelanjutan guna mendukung visi desa digital, mengatasi blankspot, dan membangun kedaulatan ekonomi berbasis koperasi,” tambahnya.
Skema Kerja Sama dan Dukungan Teknologi
Direktur Axentra Indonesia, Hanif Fatoni, memaparkan bahwa model kerjasama operasional (KSO) antara ISP dan Kopdes Merah Putih akan memberikan dukungan teknis, pelatihan, hingga pendampingan bisnis bagi desa. Teknologi yang digunakan disesuaikan dengan kondisi geografis, termasuk pemanfaatan jaringan satelit untuk wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
“Beberapa desa yang sudah menerapkan skema ini berhasil keluar dari zona blankspot dan kini menikmati internet mandiri dengan tarif terjangkau serta kualitas stabil,” ungkap Hanif.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa model ini membuka peluang usaha baru bagi masyarakat desa, mulai dari warung internet desa, pelatihan digital, hingga layanan e-commerce lokal.
“Ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi gerakan kedaulatan digital dari desa untuk desa,” ujarnya.
Program Desa Online Mandiri ditargetkan akan menghubungkan 120 desa di OKI hingga akhir 2025, melalui kolaborasi pemerintah daerah, BUMDes, dan mitra teknologi.
Apresiasi Pemerintah Daerah
Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika OKI, Adi Yanto, S.Pd, M.Si, menyambut baik inisiatif Koperasi Desa Merah Putih. Ia menilai program ini merupakan lompatan besar menuju desa digital yang berdaya saing.
“Kami sangat mengapresiasi langkah progresif dari Koperasi Merah Putih yang menghadirkan inovasi berbasis digital melalui program Desa Online Mandiri. Ini bukti nyata bahwa transformasi digital dapat dan harus dimulai dari desa,” jelas Adi.
Adi menegaskan, internet di era sekarang sudah menjadi kebutuhan dasar. Ketersediaan jaringan yang inklusif, katanya, akan membuka peluang lebih luas, mulai dari pendidikan, pemasaran produk lokal, hingga pelayanan digital pemerintahan desa.
“Program ini sangat selaras dengan agenda nasional transformasi digital dan program 100 Smart Village yang sedang digulirkan di berbagai daerah,” tambahnya.
Adi menutup dengan pesan kolaboratif, “Pemerintah daerah, koperasi, komunitas, dan dunia usaha harus berjalan bersama agar tidak ada desa yang tertinggal dalam era digital ini.”
Penulis: Asep













