
Palembang, cimutnews.co.id — Upaya menjaga kelestarian ekosistem gambut kembali mendapat sorotan internasional. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H. Edward Candra, resmi membuka The 4th International Workshop on the Peatland Restoration for Sustainable Development, Rabu (3/9/2025).
Workshop bergengsi ini diprakarsai oleh Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) bersama National Institute of Forest Science (NIFoS) Korea Selatan, serta berkolaborasi dengan Korean Indonesia Forest Cooperation Center (KIFC).
Tantangan Besar Restorasi Gambut
Dalam sambutannya, Sekda Sumsel menyampaikan bahwa provinsi ini memiliki ekosistem gambut seluas 2,092 juta hektare atau sekitar 24,07% dari total wilayah Sumsel, terbagi dalam 36 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG).
“Sayangnya, sebagian besar ekosistem gambut di Sumsel membutuhkan pemulihan menyeluruh. Karena itu, Sumsel ditetapkan sebagai provinsi prioritas dalam program restorasi gambut serta pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Workshop ini sangat tepat diselenggarakan di Sumsel,” ujar Edward.
Ia berharap kegiatan internasional ini melahirkan langkah konkret yang dapat diterapkan untuk memulihkan fungsi gambut sekaligus menurunkan emisi gas rumah kaca.
Apresiasi dari Mitra Internasional
Director of Korean Indonesia Forest Cooperation Center (KIFC), Mr. Cheol Ho Jeong, turut memberikan apresiasi atas antusiasme peserta yang hadir, mulai dari pemerintah, akademisi, masyarakat, hingga pelajar.
“Kehadiran berbagai elemen ini menunjukkan kontribusi nyata dalam restorasi gambut, ketahanan iklim, serta pengelolaan berkelanjutan,” ujarnya.
Dukungan Akademisi dan Pemerintah Daerah
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Bappeda Sumsel Ragina Ariyanti, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Herdi Apriansyah, Wakil Rektor Unsri Bidang Akademik Rujito Suwignyo, Dekan Fakultas Pertanian Unsri A. Muslim, serta sejumlah pejabat terkait.
Kolaborasi lintas lembaga ini diharapkan memperkuat posisi Sumsel sebagai daerah yang serius dalam upaya restorasi gambut, menjaga lingkungan, dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Penulis: Poerba













