Beranda Lubuk Linggau Inflasi Terkendali, Pariwisata Meningkat, dan Kemiskinan Menurun: Kota Lubuk Linggau Tunjukkan Tren...

Inflasi Terkendali, Pariwisata Meningkat, dan Kemiskinan Menurun: Kota Lubuk Linggau Tunjukkan Tren Positif Ekonomi

10
0
Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, H. Heri Zulianta, bersama Kepala BPS Kota Lubuk Linggau, Uray Naviandi, saat menghadiri rilis perkembangan inflasi, pariwisata, transportasi udara, dan profil kemiskinan di Kantor BPS Kota Lubuk Linggau, Rabu (1/10/2025).

LUBUK LINGGAU,cimutnews.co.id – Pemerintah Kota Lubuk Linggau terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini tercermin dari hasil rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lubuk Linggau yang memaparkan perkembangan inflasi, pariwisata, transportasi udara, hingga profil kemiskinan. Acara rilis berlangsung di Ruang Rapat Kantor BPS Kota Lubuk Linggau pada Rabu (1/10/2025).

Wali Kota Lubuk Linggau, H. Rachmat Hidayat, diwakili oleh Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, H. Heri Zulianta, hadir dalam kesempatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa inflasi Kota Lubuk Linggau bulan September 2025 tercatat naik sebesar 0,27% dibandingkan bulan sebelumnya.

Menurutnya, penyumbang utama inflasi berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, terutama kenaikan harga emas, serta biaya pendidikan perguruan tinggi seiring masuknya tahun ajaran baru.

“Meski terjadi kenaikan, inflasi tahunan (year on year) tetap terkendali. Hal ini berkat kerja sama seluruh perangkat daerah dan dukungan masyarakat dalam menjaga stabilitas harga,” jelas Heri.

Strategi Event untuk Dongkrak Pariwisata dan Ekonomi

Heri Zulianta juga menyoroti perkembangan positif sektor pariwisata. Menurutnya, meningkatnya tingkat hunian kamar hotel menjadi bukti nyata bahwa berbagai event yang digelar Pemerintah Kota Lubuk Linggau memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian lokal.

“Event-event besar menjadi strategi penting dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Selain mendukung pertumbuhan sektor pariwisata, kegiatan ini juga ikut mendongkrak perekonomian daerah,” ungkapnya.

BPS Paparkan Perkembangan Inflasi, BBM, dan Komoditas

Kepala BPS Kota Lubuk Linggau, Uray Naviandi, menjelaskan bahwa rilis bulanan ini mencakup berbagai indikator penting: perkembangan inflasi, pariwisata, transportasi udara, hingga kondisi kemiskinan.

Ia menegaskan bahwa penyesuaian harga BBM non-subsidi per 1 September 2025 turut memengaruhi laju inflasi. Beberapa harga BBM bahkan mengalami penurunan:

  • Harga Dexlite turun dari Rp 14.150 menjadi Rp 13.900 per liter.
  • Harga Pertamina Dex dari Rp 14.450 menjadi Rp 14.150 per liter.
  • Harga Pertamax Turbo dari Rp 13.500 menjadi Rp 13.400 per liter.

“Penurunan harga ini mengikuti tren minyak dunia sekaligus nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika,” ujar Uray.

Selain BBM, beberapa komoditas pangan juga mengalami pergerakan harga yang cukup signifikan. Bawang merah, tomat, dan beras mengalami penurunan harga berkat kelancaran distribusi, stabilitas produksi, serta dukungan program pengendalian inflasi seperti Gerakan Pangan Murah (GPM), operasi pasar, dan bantuan pangan.

Namun demikian, harga cabai dan daging ayam ras sempat mengalami kenaikan akibat faktor cuaca dan terbatasnya pasokan.

Pariwisata dan Transportasi Udara: Data Terkini

Dari sisi pariwisata, BPS mencatat adanya peningkatan Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel pada Agustus 2025. Hotel berbintang mencatat kenaikan hingga 31,86%, sementara hotel non-bintang naik sebesar 17,89%.

Kenaikan ini selaras dengan strategi Pemerintah Kota Lubuk Linggau dalam menggelar event berskala lokal, nasional, hingga internasional. Tren ini diyakini mampu menarik lebih banyak wisatawan, memperkuat sektor perhotelan, serta memberikan dampak positif pada UMKM dan industri kreatif.

Sementara itu, pada sektor transportasi udara, jumlah penumpang berangkat Agustus 2025 tercatat turun 15,24% dibandingkan Juli. Penurunan ini terjadi seiring berakhirnya masa liburan sekolah. Meski begitu, jika dibandingkan secara tahunan, jumlah penumpang justru meningkat 13,54%.

Kemiskinan Menurun, Harapan Ekonomi Semakin Terang

Salah satu catatan penting dalam rilis BPS kali ini adalah perkembangan kondisi kemiskinan di Kota Lubuk Linggau.

Pada Maret 2025, persentase penduduk miskin tercatat sebesar 10,49%, turun 0,65 poin dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Data BPS juga mencatat:

  • Garis kemiskinan mencapai Rp 632.783 per kapita per bulan.
  • Indeks kedalaman kemiskinan sebesar 1,10, turun 0,33 poin.
  • Indeks keparahan kemiskinan sebesar 0,16, turun 0,12 poin.

Penurunan angka kemiskinan ini menjadi indikasi bahwa program-program pemerintah, baik dalam bentuk bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi, maupun dukungan sektor produktif, mulai menunjukkan hasil yang positif.

 

Komitmen Pemerintah Kota Lubuk Linggau

Dengan kondisi terkini, Pemerintah Kota Lubuk Linggau menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas harga, memperkuat sektor pariwisata, serta menekan angka kemiskinan.

“Langkah-langkah pengendalian inflasi yang dilakukan tidak hanya menjaga daya beli masyarakat, tetapi juga menjadi pondasi penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata Heri Zulianta menegaskan.

BPS sendiri berperan sebagai penyedia data akurat yang dapat menjadi dasar perumusan kebijakan pembangunan. Dengan data yang kredibel, pemerintah memiliki pijakan kuat untuk menyusun strategi dalam menghadapi dinamika ekonomi global maupun regional.

Kota Lubuk Linggau menunjukkan tren positif dalam menjaga keseimbangan ekonomi. Meskipun inflasi sempat mengalami kenaikan, situasi tetap terkendali berkat peran aktif pemerintah dan masyarakat. Di sisi lain, sektor pariwisata dan transportasi menunjukkan geliat yang menjanjikan, sementara angka kemiskinan berhasil ditekan.

Ke depan, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci agar Kota Lubuk Linggau mampu terus tumbuh sebagai kota yang maju, inklusif, dan berdaya saing. (yandi)