Beranda Musi Rawas Utara Bupati Muratara Jadi Orator Ilmiah di Dies Natalis Fakultas Pertanian Unsri, Dorong...

Bupati Muratara Jadi Orator Ilmiah di Dies Natalis Fakultas Pertanian Unsri, Dorong Sinergi Triple Helix Menuju Indonesia Emas 2045

12
0
Bupati Musi Rawas Utara, H. Devi Suhartoni, menyampaikan Orasi Ilmiah dalam puncak Dies Natalis Fakultas Pertanian Unsri di Indralaya, dengan tema Sinergi Triple Helix Menuju Indonesia Emas 2045.

Muratara, cimutnews.co.id – Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) H. Devi Suhartoni mendapat kehormatan menjadi Orator Ilmiah dalam acara puncak Dies Natalis Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) yang digelar di Gedung Fakultas Pertanian Unsri, Indralaya (27/9/25)

Acara yang berlangsung khidmat dan penuh semangat itu mengusung tema “Sinergi Triple Helix: Akademisi, Industri, dan Pemerintahan menuju Indonesia Emas 2045”. Hadir dalam kesempatan tersebut, civitas akademika, mahasiswa, hingga tamu undangan dari berbagai kalangan yang antusias mendengarkan paparan pemikiran dari tokoh-tokoh penting.

foto bersama

Universitas Sebagai Pusat Gagasan dan Inovasi

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Taufik Marwa, SE., M.Si, membuka acara dengan menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam membangun kolaborasi lintas sektor. Menurutnya, kampus tidak boleh berdiri sendiri, tetapi harus terlibat aktif dalam mendorong lahirnya inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Senada dengan itu, Bupati Muratara H. Devi Suhartoni dalam pidatonya menekankan peran strategis perguruan tinggi, khususnya Fakultas Pertanian, dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan daya saing bangsa.

Universitas Sriwijaya berkomitmen menjadi pusat lahirnya gagasan dan inovasi. Melalui sinergi akademisi, industri, dan pemerintah, kita bersama-sama membangun pondasi menuju Indonesia Emas 2045. Fakultas Pertanian memiliki peran strategis untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan daya saing bangsa,” tegasnya.

Bupati Muratara: Triple Helix Kunci Pertanian Modern

Sebagai Orator Ilmiah, Bupati Muratara mengupas pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, dunia akademisi, dan industri yang disebut sebagai konsep Triple Helix.

Pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri. Kami membutuhkan peran perguruan tinggi sebagai pusat ilmu pengetahuan dan industri sebagai penggerak ekonomi. Dengan kolaborasi triple helix, kita bisa menciptakan inovasi pertanian modern, memberdayakan petani, dan menyiapkan generasi muda yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Devi Suhartoni dalam orasinya.

Menurutnya, tantangan besar seperti perubahan iklim, kebutuhan pangan yang terus meningkat, dan ketimpangan pembangunan hanya bisa diatasi jika ada kerja sama lintas sektor. Pemerintah daerah, kata Devi, akan terus membuka ruang kolaborasi dengan perguruan tinggi dan dunia usaha agar inovasi pertanian bisa diterapkan secara nyata di lapangan.

Fakultas Pertanian Unsri: Komitmen untuk Riset dan Inovasi

Dekan Fakultas Pertanian Unsri, Prof. Dr. Ir. A. Muslim, M.Agr, dalam kesempatan itu menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen terus melahirkan riset dan inovasi untuk mendukung pembangunan daerah dan nasional.

“Fakultas Pertanian Unsri tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga menghasilkan penelitian yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kami percaya bahwa kerja sama dengan pemerintah daerah dan industri akan mempercepat tercapainya visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Dengan basis riset yang kuat, Fakultas Pertanian Unsri bertekad mendukung petani lokal dalam mengadopsi teknologi pertanian modern. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sekaligus daya saing hasil pertanian Indonesia di pasar global.

Sinergi Akademisi, Industri, dan Pemerintahan

Konsep Triple Helix yang digaungkan dalam acara ini menekankan bahwa pembangunan tidak bisa hanya ditopang oleh satu elemen saja. Akademisi berperan dalam menyediakan ilmu pengetahuan dan riset, industri menjadi motor penggerak ekonomi, sementara pemerintah bertugas menciptakan regulasi, kebijakan, dan dukungan nyata agar kolaborasi berjalan efektif.

Bupati Muratara meyakini, jika konsep ini diimplementasikan dengan baik, daerah-daerah di Indonesia, termasuk Muratara, dapat berkembang lebih cepat. Tidak hanya dalam bidang pertanian, tetapi juga sektor lain seperti energi terbarukan, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

“Sinergi triple helix harus menjadi budaya dalam pembangunan. Dengan demikian, kita tidak hanya mengejar target pembangunan jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi kuat menuju Indonesia yang maju, sejahtera, dan berdaya saing global,” tambahnya.

Menuju Indonesia Emas 2045

Tema Indonesia Emas 2045 menjadi visi besar bangsa dalam menyongsong 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Pada momentum tersebut, Indonesia diharapkan mampu menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia, didukung oleh sumber daya manusia yang unggul, inovasi teknologi, serta ketahanan pangan yang kuat.

Bupati Muratara menegaskan bahwa untuk mencapai visi itu, semua pihak harus bergerak bersama. Perguruan tinggi menjadi dapur ilmu pengetahuan, industri menjadi ruang implementasi, sementara pemerintah daerah hadir sebagai fasilitator dan pengarah kebijakan.

“Kami di Muratara siap menjalin sinergi dengan Unsri maupun dunia usaha. Kami percaya bahwa kolaborasi ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi daerah, tetapi juga memberi kontribusi nyata untuk Indonesia,” tutupnya.

Kehadiran Bupati Muratara sebagai Orator Ilmiah dalam Dies Natalis Fakultas Pertanian Unsri menjadi bukti nyata pentingnya sinergi triple helix dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi akademisi, industri, dan pemerintah tidak hanya sekadar konsep, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata demi mewujudkan cita-cita besar Indonesia Emas 2045.

Acara ini menjadi momentum penting bagi Muratara untuk menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berbasis inovasi, riset, dan kolaborasi lintas sektor. Dengan semangat kebersamaan, diharapkan generasi muda Indonesia, khususnya di bidang pertanian, siap menghadapi tantangan global dan membawa bangsa menuju masa depan yang gemilang.

(nurdin)