
OKU, Sumatera Selatan, cimutnews.co.id — Dalam upaya memperkuat pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, Wakil Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Ir. H. Marjito Bachri, bersama jajaran anggota DPRD OKU, melakukan kunjungan kerja ke Balai Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (3/10/2025).
Rombongan dari OKU diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, di Ruangan Paseban Suradipati, Balai Kota Bogor. Kunjungan ini menjadi langkah sinergis antara eksekutif dan legislatif Kabupaten OKU dalam menyatukan visi membangun BUMD yang profesional, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
Belajar dari Keberhasilan Kota Bogor
Dalam sambutannya, Wakil Bupati OKU Marjito Bachri menegaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk belajar langsung dari praktik terbaik (best practice) yang telah diterapkan oleh Pemerintah Kota Bogor dalam membina BUMD. Kota Bogor sendiri dikenal memiliki sejumlah BUMD unggulan yang sukses berkontribusi pada pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami datang untuk belajar dan berdiskusi. Pemerintah Kabupaten OKU bersama DPRD berkomitmen memperkuat tata kelola BUMD agar benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” ujar Marjito Bachri.
Menurutnya, keberhasilan BUMD tidak hanya bergantung pada kinerja manajemen internal, tetapi juga pada dukungan kebijakan, regulasi yang tepat, serta sinergi antara pemerintah dan legislatif.
Sinergi Pemerintah dan DPRD OKU
Turut mendampingi Wakil Bupati OKU, Wakil Ketua II DPRD OKU Parwanto, S.H., M.H., beserta sejumlah anggota DPRD, antara lain Suharman, S.Kom., M.M., Andaran Simbolon, Tulus Johan Efendi, S.E., H. Azuzandri, S.H., Joni Awaludin, S.I.Kom., dan Awal Fajri, S.T.
Kehadiran rombongan legislatif ini menunjukkan keseriusan DPRD dalam mendukung perbaikan sistem pengawasan dan penganggaran BUMD. Parwanto menyebutkan, kunjungan ini menjadi momentum penting bagi DPRD untuk mendapatkan wawasan baru dalam melakukan fungsi kontrol dan pembinaan.
“Kita belajar banyak dari Kota Bogor. Kita perlu memperbaiki mekanisme pembinaan, memperjelas indikator kinerja, dan memastikan transparansi dalam setiap lini usaha BUMD,” tegas Parwanto.
Ia menambahkan bahwa DPRD OKU siap mendorong penyusunan regulasi daerah yang adaptif dan pro-investasi guna membuka ruang bagi BUMD berinovasi tanpa mengabaikan prinsip akuntabilitas.
Wakil Wali Kota Bogor: Kunci Sukses Ada pada Sinergi
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, mengapresiasi kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten OKU. Ia menuturkan bahwa kunci keberhasilan pengelolaan BUMD terletak pada kolaborasi erat antara kepala daerah, DPRD, dan jajaran direksi perusahaan daerah.
“Pengelolaan BUMD tidak bisa dijalankan sendiri oleh direksi. Dukungan kepala daerah dan DPRD sangat menentukan arah pengembangan usaha,” ujar Jenal.
Ia juga menjelaskan bahwa Pemerintah Kota Bogor mendorong BUMD-nya untuk berinovasi melalui digitalisasi layanan dan efisiensi manajemen, sehingga dapat bersaing dengan sektor swasta tanpa kehilangan orientasi pelayanan publik.
Diskusi yang berlangsung hangat itu menghasilkan banyak gagasan strategis, terutama terkait sistem tata kelola, mekanisme pengawasan, dan model bisnis yang berkelanjutan.
Anggota DPRD OKU Soroti Inovasi dan Digitalisasi
Beberapa anggota DPRD OKU juga aktif memberikan pandangan selama pertemuan berlangsung.
Suharman, S.Kom., M.M., menyoroti pentingnya penerapan teknologi digital dalam manajemen BUMD. Ia menilai, digitalisasi akan meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat transparansi publik.
“Kota Bogor sudah melangkah maju dengan sistem digital terintegrasi. Ini yang harus kita adaptasi di OKU agar BUMD tidak tertinggal dalam era digital,” ujarnya.
Sementara Andaran Simbolon menekankan bahwa orientasi BUMD tidak boleh semata-mata pada keuntungan finansial.
“BUMD harus punya tanggung jawab sosial, berkontribusi nyata pada kesejahteraan masyarakat, terutama dalam penyediaan lapangan kerja dan pelayanan publik,” katanya.
H. Azuzandri, S.H., menambahkan pentingnya pembaruan regulasi daerah yang fleksibel namun tetap menjaga akuntabilitas. Menurutnya, peraturan yang terlalu kaku dapat menghambat inovasi dan kecepatan BUMD dalam beradaptasi dengan dinamika pasar.
Joni Awaludin, S.I.Kom., juga menyoroti aspek komunikasi publik, menyebut bahwa strategi branding dan transparansi informasi perlu diperkuat agar masyarakat mengetahui manfaat nyata keberadaan BUMD di daerah.
Sedangkan Awal Fajri, S.T., menyoroti aspek sumber daya manusia (SDM). Ia menyebut, peningkatan kapasitas dan kompetensi pegawai BUMD menjadi kunci agar mampu bersaing dengan perusahaan swasta di tengah persaingan ekonomi yang semakin ketat.
Kolaborasi dan Harapan ke Depan
Selain bertukar pandangan, kunjungan ini juga membuka peluang kolaborasi antara Pemkab OKU dan Pemkot Bogor. Bentuk kerja sama yang dijajaki antara lain pengembangan kapasitas aparatur, pertukaran pengetahuan, hingga potensi kerja sama ekonomi antar daerah.
Wakil Bupati Marjito Bachri berharap kunjungan ini tidak berhenti pada tataran seremonial, tetapi dilanjutkan dengan implementasi nyata di lapangan.
“Kami ingin BUMD di OKU bisa tumbuh mandiri, profesional, dan benar-benar menjadi bagian dari solusi pembangunan daerah,” ujarnya.
Kegiatan ini ditutup dengan pertukaran cenderamata antara kedua pihak sebagai simbol persahabatan dan komitmen bersama untuk terus membangun daerah yang tangguh melalui BUMD yang kuat dan transparan.
Rombongan Pemkab dan DPRD OKU menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat Pemerintah Kota Bogor serta berharap sinergi lintas daerah ini dapat terus terjalin dalam berbagai bidang pembangunan.
BUMD Sebagai Pilar Kemandirian Daerah
Seiring dengan upaya reformasi birokrasi dan tata kelola keuangan daerah, BUMD kini menjadi instrumen strategis dalam memperkuat kemandirian fiskal daerah. Pemerintah dan DPRD OKU berkomitmen untuk memastikan agar setiap BUMD tidak hanya menjadi lembaga profit, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Kunjungan kerja ke Kota Bogor menjadi langkah konkret menuju pembenahan itu. Dengan semangat sinergi dan kolaborasi, OKU menatap masa depan di mana BUMD dapat tumbuh sebagai motor ekonomi rakyat sekaligus penggerak pembangunan daerah secara berkelanjutan. (Agus)













