Beranda OKI Mandira Bupati OKI Sampaikan Duka Mendalam atas Kasus Penembakan di Cengal, Apresiasi Polisi...

Bupati OKI Sampaikan Duka Mendalam atas Kasus Penembakan di Cengal, Apresiasi Polisi Tangkap Pelaku dalam Hitungan Jam

13
0
Bupati Ogan Komering Ilir, H. Muchendi Mahzareki, menyampaikan belasungkawa dan apresiasi kepada jajaran Polres OKI atas penanganan cepat kasus penembakan di Desa Sungai Jeruju, Kecamatan Cengal

Kayuagung, cimutnews.co.id — Suasana duka menyelimuti Desa Sungai Jeruju, Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), setelah insiden penembakan tragis yang merenggut nyawa Karya (40), warga setempat, pada Senin (6/10/2025). Peristiwa berdarah ini sontak mengguncang masyarakat dan menjadi perhatian serius pemerintah daerah serta aparat penegak hukum.

Bupati Ogan Komering Ilir, H. Muchendi Mahzareki, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Dalam pernyataan resminya, Bupati juga memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran Polres OKI yang bergerak cepat hingga berhasil menangkap pelaku hanya dalam beberapa jam setelah kejadian.

“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas peristiwa ini. Semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolres dan seluruh jajaran Polres OKI atas tindakan cepat, profesional, dan tegas dalam mengungkap kasus ini,” ujar Bupati Muchendi, Senin (6/10/2025).

Kekerasan Bukan Solusi: Bupati Ajak Warga Utamakan Musyawarah

Dalam kesempatan itu, Bupati Muchendi juga mengingatkan masyarakat agar tidak menjadikan kekerasan sebagai jalan penyelesaian konflik. Ia menekankan pentingnya musyawarah dan sikap saling menghormati dalam menyelesaikan setiap persoalan di tengah masyarakat.

“Kita semua tentu punya masalah, tapi jangan menyelesaikannya dengan kekerasan. Gunakan jalan musyawarah, mufakat, dan saling menghormati. Jangan sampai karena emosi sesaat, nyawa menjadi korban,” tegasnya.

Bupati menambahkan, menjaga ketertiban dan keamanan bukan hanya tugas aparat atau pemerintah semata, tetapi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.

“Keamanan milik kita semua. Mari kita ciptakan lingkungan yang damai, saling peduli, dan menyelesaikan persoalan dengan bijak,” ujar Muchendi menekankan.

Motif Dendam, Pelaku Langsung Diringkus Polisi

Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto, mengungkapkan kronologi dan motif di balik penembakan yang menggemparkan tersebut. Pelaku, Maharani alias Rani (34), diketahui masih satu kampung dengan korban.

“Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku nekat menembak korban karena sakit hati setelah permintaan pinjaman uang sebesar Rp100.000 ditolak korban. Pelaku merasa dipermalukan dan menyimpan dendam,” jelas AKBP Eko.

Dendam itu kemudian memuncak. Saat pelaku bertemu korban di jalan desa secara kebetulan, ia langsung menembak korban dari jarak dekat menggunakan senjata api rakitan jenis revolver. Korban tewas di tempat akibat luka tembak di dada.

Usai melakukan aksinya, pelaku sempat melarikan diri menggunakan mobil Toyota Fortuner. Namun, berkat gerak cepat tim Polres OKI, pelaku berhasil ditangkap hanya dalam hitungan jam. Polisi juga berhasil mengamankan senjata api rakitan yang digunakan dalam penembakan tersebut.

“Pelaku sudah kami amankan dan ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau pidana mati,” ungkap Kapolres.

Menurut Eko, dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku bahwa tindakan tersebut dilakukan secara spontan akibat dendam lama dan rasa malu setelah ditolak saat meminjam uang.

Pesan Kemanusiaan dan Pentingnya Menjaga Kondusifitas

Kapolres OKI juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing emosi, serta selalu mengutamakan penyelesaian masalah secara damai dan kekeluargaan.

“Kami berharap masyarakat lebih bijak dalam menyikapi persoalan. Kekerasan tidak pernah menjadi solusi, justru hanya meninggalkan luka bagi banyak pihak,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Muchendi mengajak masyarakat untuk menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran bersama. Ia menegaskan pentingnya kondusifitas sosial demi terjaganya keamanan dan ketertiban di wilayah OKI.

“Mari kita jadikan peristiwa ini sebagai pengingat bahwa setiap persoalan bisa diselesaikan tanpa harus mengorbankan nyawa. Pemerintah bersama aparat akan terus berupaya menjaga keamanan dan melindungi masyarakat,” tutupnya.

Refleksi Kemanusiaan

Peristiwa tragis di Sungai Jeruju menjadi cermin bahwa rasa marah dan dendam, jika tidak dikendalikan, bisa berujung fatal. Pemerintah daerah bersama kepolisian berkomitmen untuk memperkuat sinergi dalam mencegah kekerasan di tingkat desa melalui pendekatan sosial, edukasi, dan peningkatan kesadaran hukum di masyarakat.

Kasus ini juga menjadi momentum penting bagi semua pihak untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan perdamaian di tengah kehidupan sosial yang majemuk.

(Asep)