
OKU Timur, cimutnews.co.id — Ratusan jamaah haji dan calon haji dari berbagai desa di Kecamatan Madang Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU Timur), Provinsi Sumatera Selatan, tampak khusyuk mengikuti kegiatan istighosah dan pengajian bulanan pada Rabu (15/10/2025). Kegiatan yang digelar di salah satu pusat kegiatan keagamaan ini menjadi ajang mempererat tali silaturahmi sekaligus memperkuat persiapan ruhani menyambut ibadah suci di Tanah Suci.
Tampil sebagai penceramah utama, Syekh Muhammad Zulkifli Miun, pembimbing spiritual Thoriqoh Nasyabandiyah yang dikenal luas di Sumatera Selatan, menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya menjaga keikhlasan dan kebersihan hati dalam beribadah, terutama bagi para calon jamaah haji.
“Haji bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin. Maka dari itu, luruskan niat, bersihkan hati, dan jaga amal sebelum, saat, dan sesudah berhaji,” ujar Syekh Zulkifli dengan suara tenang yang menggetarkan hati para jamaah.
Beliau menegaskan bahwa ibadah haji sejatinya merupakan panggilan Allah yang harus disambut dengan kesiapan spiritual dan keikhlasan total. Dalam ceramahnya, Syekh Zulkifli juga mengingatkan pentingnya dzikir dan istighfar sebagai amalan yang menenangkan jiwa sekaligus membersihkan hati dari segala kesombongan dan dosa.
Menjaga Akhlak, Menjadi Tamu Allah yang Mulia
Selain memberikan tausiyah, Syekh Zulkifli turut menekankan etika dan akhlak para jamaah selama menjalani proses manasik maupun saat berada di Tanah Suci. Ia mengingatkan bahwa setiap jamaah haji adalah tamu Allah yang mulia, sehingga sikap dan perilaku harus dijaga dengan penuh kesadaran.
“Ketika seseorang sudah berada di Baitullah, dia bukan hanya membawa nama pribadi, tetapi juga nama keluarga, bangsa, dan agama. Karena itu, jagalah ucapan, kendalikan emosi, dan bersikaplah rendah hati,” pesannya.
Menurutnya, menjaga akhlak dan adab merupakan bagian penting dari penyempurnaan ibadah haji. Tanpa itu, nilai spiritual perjalanan suci bisa berkurang.
Majelis yang Menyatukan dan Menguatkan Ukhuwah
Acara istighosah dan pengajian ini tidak hanya menjadi ajang muhasabah diri, tetapi juga sarana memperkuat ukhuwah Islamiyah di antara jamaah. Syekh Zulkifli menyebut, majelis dzikir dan doa bersama seperti ini merupakan bentuk nyata cinta kepada Allah dan Rasul-Nya.
Suasana kebersamaan terasa begitu hangat. Para jamaah saling berbagi kisah, pengalaman, dan harapan. Jamaah yang sudah pernah menunaikan ibadah haji berbagi nasihat dan pengalaman spiritual kepada calon jamaah yang tengah mempersiapkan diri untuk berangkat tahun depan.
Salah satu peserta, H. Ahmad Yusuf, jamaah haji asal Desa Karang Tengah, mengaku bersyukur dapat menghadiri acara tersebut. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat bermanfaat karena mampu menambah wawasan dan kesiapan mental sebelum berangkat ke Tanah Suci.
“Kadang kita terlalu fokus pada urusan teknis dan perlengkapan, padahal yang paling penting adalah kesiapan hati. Lewat pengajian ini, saya jadi lebih paham makna sejati dari panggilan haji,” ujarnya.
Menjaga Tradisi, Memupuk Spiritualitas
Kegiatan istighosah dan pengajian haji di Kecamatan Madang Dua telah menjadi bagian dari tradisi keagamaan masyarakat OKU Timur. Selain memperkuat aspek spiritual, kegiatan ini juga mempererat hubungan antarwarga lintas desa.
Penyelenggara berharap acara serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin sebagai wadah pembinaan dan penguatan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.
Di akhir acara, jamaah bersama-sama melantunkan doa dan dzikir, memohon ampunan serta keberkahan dari Allah SWT. Raut wajah penuh harap terpancar dari setiap jamaah—tanda kerinduan mendalam untuk segera memenuhi panggilan suci menuju Baitullah.
Dengan semangat keikhlasan dan hati yang bersih, para jamaah haji dan calon haji dari Kecamatan Madang Dua siap menapaki perjalanan spiritual menuju rumah Allah, membawa pesan damai dan cinta bagi sesama (agus)