Beranda Nasional PNM Raih Penghargaan Global Microfinance & Female Empowerment Award 2025, Bukti Nyata...

PNM Raih Penghargaan Global Microfinance & Female Empowerment Award 2025, Bukti Nyata Kiprah 22,7 Juta Perempuan Tangguh Indonesia

9
0
Sekretaris Perusahaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Lalu Dodot Patria Ary menerima penghargaan Global Microfinance & Female Empowerment Award dalam ajang CNBC Indonesia Awards 2025 di Jakarta

JAKARTA, cimutnews.co.id – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional. Perusahaan yang menjadi ujung tombak pemberdayaan ekonomi perempuan Indonesia ini meraih penghargaan bergengsi Global Microfinance & Female Empowerment Award dalam ajang CNBC Indonesia Awards 2025.

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas kiprah nyata PNM dalam melayani 22,7 juta perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia melalui program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Program ini telah membantu jutaan perempuan untuk naik kelas dari penerima manfaat menjadi pelaku usaha ultra mikro yang mandiri dan produktif.

Model Pemberdayaan yang Teruji dan Berdampak

PNM selama ini dikenal sebagai pionir dalam model pembiayaan dan pemberdayaan berbasis komunitas. Tidak hanya menyalurkan modal usaha, perusahaan juga aktif memberikan pendampingan bisnis dan pelatihan berkelanjutan kepada nasabahnya di berbagai daerah — mulai dari pelosok pedesaan hingga kawasan perkotaan.

Pendekatan ini terbukti ampuh dalam membangun ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkeadilan. Melalui kombinasi modal, pendampingan, dan pelatihan, PNM memastikan bahwa setiap perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berdaya saing.

“PNM tidak sekadar memberikan pinjaman, tapi juga membuka jalan bagi para ibu rumah tangga dan perempuan prasejahtera agar bisa mandiri secara ekonomi,” ujar Lalu Dodot Patria Ary, Sekretaris Perusahaan PT PNM.

Ia menegaskan, penghargaan yang diraih bukan hanya hasil kerja keras insan PNM semata, tetapi juga buah perjuangan jutaan perempuan tangguh yang menjadi bagian dari keluarga besar PNM Mekaar.

Unggul di Kancah Dunia

Data terkini menunjukkan, hingga September 2025, PNM telah melayani lebih dari 22,7 juta perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia. Angka ini menempatkan PNM sebagai lembaga mikrofinansial dengan jangkauan nasabah terbesar di dunia.

Sebagai perbandingan, dua lembaga mikrofinansial ternama dunia yakni Grameen Bank dari Bangladesh hanya melayani sekitar 10,6 juta nasabah, sementara BRAC tercatat melayani 8 juta nasabah. Data ini dikutip dari laporan Convergences (2023) dan BlueOrchard (2025).

Keberhasilan luar biasa ini menjadi alasan kuat bagi CNBC Indonesia Awards 2025 memberikan penghargaan Global Microfinance & Female Empowerment Award kepada PNM.

Dedikasi untuk Ekonomi Inklusif

Selama lebih dari dua dekade berdiri, PNM terus berkomitmen untuk memperkuat perekonomian masyarakat kecil, terutama perempuan yang sering kali tidak memiliki akses terhadap layanan keuangan formal.

Melalui strategi pemberdayaan yang humanis dan terukur, PNM telah membuka peluang baru bagi jutaan keluarga untuk keluar dari jerat kemiskinan. Banyak di antara mereka kini sukses mengembangkan usaha rumahan seperti warung sembako, kuliner, konveksi, hingga kerajinan tangan.

“Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi luar biasa. PNM hadir sebagai sahabat setia yang menuntun mereka menuju kemandirian,” tambah Lalu Dodot.

Kontribusi Nyata untuk Indonesia Emas

Ke depan, PNM berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan program Mekaar dengan menambah jumlah pendamping lapangan, memperkuat pelatihan digital, serta memperkenalkan produk keuangan inovatif yang ramah perempuan.

Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, PNM optimistis bisa berperan lebih besar dalam mencetak generasi wirausaha perempuan yang tangguh dan adaptif, sejalan dengan visi menuju Indonesia Emas 2045.

Penghargaan dari CNBC Indonesia ini sekaligus menjadi refleksi bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan bukan hanya soal kemandirian finansial, tetapi juga soal martabat dan perubahan sosial yang berdampak luas bagi bangsa (timred/CN)