Beranda Musi Banyuasin Dengar Langsung Suara Warga, Enam Legislator Sumsel Dapil IX Turun ke Muba...

Dengar Langsung Suara Warga, Enam Legislator Sumsel Dapil IX Turun ke Muba Serap Aspirasi Lewat Reses 2025

12
0
Enam anggota DPRD Sumsel Dapil IX saat meninjau fasilitas pendidikan di SMA Negeri 2 Sekayu dalam rangka Reses Masa Sidang IV Tahun Anggaran 2025, Kabupaten Musi Banyuasin, Sabtu (12/10/2025). Kegiatan ini menjadi sarana menyerap aspirasi warga terkait pembangunan pendidikan dan infrastruktur daerah.

MUBA, cimutnews.co.id – Enam anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dari Daerah Pemilihan (Dapil) IX Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kembali turun langsung ke lapangan dalam rangka Reses Masa Sidang IV Tahun Anggaran 2025. Kegiatan yang digelar sejak 11 hingga 18 Oktober 2025 ini menjadi wujud nyata komitmen wakil rakyat untuk menyerap aspirasi dan memahami kondisi riil masyarakat di daerah pemilihannya.

Selama sepekan penuh, para wakil rakyat ini menyapa masyarakat, berdialog dengan tokoh-tokoh setempat, hingga meninjau langsung sarana pendidikan dan infrastruktur publik di berbagai kecamatan. Beberapa lokasi yang dikunjungi di antaranya SMA Negeri 1 Tungkal Jaya, SMA Negeri 2 Bayung Lencir, dan SMA Negeri 2 Sekayu — yang menjadi pusat pendidikan menengah di wilayah Muba.

Kegiatan reses kali ini bukan hanya ajang tatap muka, tetapi juga sarana penting untuk menampung berbagai masukan masyarakat terkait kualitas pendidikan, kondisi jalan, hingga pelayanan publik. Aspirasi yang dihimpun ini nantinya akan menjadi bahan pokok bagi para legislator untuk diperjuangkan dalam program pembangunan di tingkat provinsi.

Enam Legislator Turun ke Lapangan, Serap Aspirasi Warga

Adapun enam anggota DPRD Sumsel yang melakukan reses di Dapil IX Muba antara lain:

  • Drs. Tamrin, M.Si (Fraksi Partai Golkar, Komisi I)
  • Abusari, S.H., M.Si (Fraksi Partai NasDem, Komisi II)
  • Susy Imelda Frederika (Fraksi PDI Perjuangan, Komisi V)
  • Hasan Haikal (Fraksi Gabungan Golkar–PKN, Komisi III)
  • Alwis Gani, S.E., M.M (Fraksi Partai Gerindra, Komisi V)
  • Andi Rizkiyansyah (Fraksi Partai Golkar, Komisi II)

Keenamnya kompak menegaskan bahwa kegiatan reses bukan sekadar agenda rutin lembaga legislatif, melainkan bentuk tanggung jawab moral dan politik terhadap masyarakat yang telah memberikan kepercayaan melalui pemilihan umum.

“Reses adalah waktu bagi kami untuk turun langsung, melihat dan mendengarkan. Ini bukan sekadar seremonial, tapi bagian dari tanggung jawab kami agar aspirasi masyarakat bisa benar-benar kami perjuangkan di tingkat provinsi,” ujar Drs. Tamrin, M.Si, saat berdialog dengan warga di Kecamatan Bayung Lencir.

“Reses Bukan Sekadar Formalitas”

Hal senada juga disampaikan oleh Hasan Haikal, anggota DPRD Sumsel dari Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang kini duduk di Komisi III. Menurutnya, reses merupakan momen penting dalam membangun komunikasi dua arah antara wakil rakyat dan masyarakat.

“Reses bukan hanya agenda rutin, tetapi kesempatan kami untuk mendengar langsung keluhan, kebutuhan, dan harapan masyarakat. Semua aspirasi ini akan kami bawa untuk diperjuangkan dalam rapat-rapat di DPRD Provinsi Sumsel,” tegas Hasan Haikal.

Ia menambahkan, dari berbagai kunjungan dan dialog yang dilakukan, masyarakat Muba banyak menyampaikan usulan konkret, terutama di bidang pendidikan dan infrastruktur dasar. Beberapa sekolah misalnya, membutuhkan rehabilitasi gedung yang sudah tidak layak, pembangunan pagar sekolah, serta penyediaan fasilitas penunjang kegiatan belajar-mengajar.

Selain itu, masyarakat juga berharap agar pemerintah provinsi memberi perhatian lebih terhadap pemerataan pembangunan infrastruktur jalan antar kecamatan, serta peningkatan pelayanan publik di daerah pedalaman yang masih terbatas akses transportasi dan jaringan komunikasi.

Pendidikan dan Infrastruktur Jadi Prioritas

Sementara itu, Susy Imelda Frederika, anggota Komisi V DPRD Sumsel, menegaskan bahwa sektor pendidikan akan menjadi prioritas pembahasan dalam hasil reses kali ini. Ia menilai bahwa kemajuan daerah sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya.

“Kita ingin memastikan anak-anak di Muba memiliki kesempatan belajar yang sama dengan daerah lain. Pemerintah provinsi harus hadir untuk memperbaiki fasilitas pendidikan, terutama di sekolah-sekolah yang kondisinya memprihatinkan,” ujarnya.

Dari hasil kunjungan ke lapangan, para legislator menemukan masih adanya sekolah dengan sarana terbatas, mulai dari ruang kelas rusak hingga minimnya fasilitas sanitasi. Kondisi tersebut menjadi perhatian serius untuk segera ditindaklanjuti dalam pembahasan anggaran mendatang.

Aspirasi Rakyat, Amanah untuk Diperjuangkan

Keenam legislator Dapil IX menegaskan bahwa setiap aspirasi yang dihimpun selama masa reses akan dituangkan dalam laporan resmi kepada DPRD Provinsi Sumsel. Laporan ini kemudian menjadi dasar bagi pembahasan kebijakan pembangunan di tingkat provinsi.

“Semua masukan masyarakat akan kami bahas dalam rapat komisi maupun rapat paripurna. Kami ingin memastikan bahwa suara masyarakat Muba benar-benar didengar dan diwujudkan dalam program nyata,” kata Abusari, S.H., M.Si dari Fraksi NasDem.

Kegiatan reses ini juga menjadi ajang memperkuat hubungan emosional antara wakil rakyat dan masyarakat. Dengan turun langsung ke desa-desa, para anggota dewan dapat memahami kondisi riil di lapangan sekaligus membangun kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif. (noto)