Beranda Palembang Pasien Keluhkan Sistem Antrean di Klinik drg. Willy Palembang: “Datang Lebih Awal,...

Pasien Keluhkan Sistem Antrean di Klinik drg. Willy Palembang: “Datang Lebih Awal, Justru Dilayani Terakhir”

6
0
Sejumlah pasien terlihat menunggu giliran di ruang tunggu klinik drg. Willy, Jalan Mahmud Badaruddin II, Palembang

Palembang, cimutnews.co.id – Pelayanan di tempat praktik drg. Willy yang berlokasi di Jalan Mahmud Badaruddin II, Km 11, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang, menuai sorotan warga. Sejumlah pasien mengeluhkan sistem antrean yang dinilai semrawut dan tidak transparan, karena pasien yang datang lebih awal justru tidak segera mendapat giliran pelayanan, sementara yang datang belakangan malah dipanggil terlebih dahulu.

Beberapa pasien yang ditemui mengaku kecewa atas kondisi tersebut. Mereka menilai sistem antrean di klinik itu tidak berjalan sebagaimana mestinya dan berpotensi menimbulkan ketidakadilan antar pasien.

“Saya datang dari jam empat sore, tapi sampai hampir jam tujuh belum juga dipanggil. Padahal ada pasien yang datang belakangan, langsung masuk. Katanya sudah daftar dari siang, tapi kan aneh kalau yang nunggu lama di tempat malah diabaikan,” ujar salah satu pasien yang enggan disebutkan namanya, Jumat (18/10/2025).

Kekecewaan juga disampaikan pasien lainnya yang mengaku telah menunggu lebih dari tiga jam untuk mendapatkan pelayanan. Mereka berharap pihak klinik dapat segera melakukan evaluasi terhadap sistem antrean agar lebih tertib dan adil bagi semua pasien.

Sementara itu, staf klinik yang dimintai keterangan berdalih bahwa pasien yang dipanggil lebih dulu adalah mereka yang telah melakukan pendaftaran lebih awal, meskipun baru datang kembali ke klinik pada sore hari. Namun alasan ini dinilai tidak cukup kuat bagi pasien yang telah menunggu lama di tempat.

“Katanya sudah daftar dari siang, tapi kan yang penting siapa yang hadir duluan. Kalau sistemnya seperti ini terus, orang bisa malas datang ke sini,” keluh seorang pengunjung lainnya.

Perlu Evaluasi Sistem dan Transparansi Pelayanan

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan antrean dan sistem pelayanan di klinik perlu dievaluasi secara menyeluruh. Sistem antrean yang tidak transparan berpotensi menimbulkan ketegangan antara pasien dan petugas pelayanan, bahkan bisa berdampak negatif terhadap citra klinik di mata masyarakat.

Dalam konteks pelayanan kesehatan, keadilan dan kenyamanan pasien seharusnya menjadi prioritas utama. Menurut pakar pelayanan publik, sistem antrean yang baik harus bersifat first come, first served atau berdasarkan waktu kedatangan pasien, kecuali terdapat kondisi darurat medis yang memang perlu didahulukan.

Konsistensi penerapan aturan antrean juga penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap tenaga medis dan lembaga kesehatan. Ketika pasien merasa diperlakukan tidak adil, maka dampaknya bukan hanya pada kekecewaan individu, tetapi juga pada menurunnya reputasi tenaga medis di kawasan tersebut.

Transparansi dan Etika Pelayanan Kesehatan

Transparansi menjadi kunci utama dalam pelayanan publik, termasuk di sektor kesehatan. Setiap pasien berhak mengetahui bagaimana sistem antrean diterapkan dan apa alasan seseorang dipanggil lebih dulu. Jika informasi tersebut tidak disampaikan secara jelas, maka kekecewaan publik akan sulit dihindari.

Dalam hal ini, pihak klinik diharapkan dapat melakukan pembenahan internal. Langkah yang bisa dilakukan antara lain dengan menerapkan sistem antrean digital atau penomoran otomatis yang menampilkan urutan pasien secara terbuka di ruang tunggu.

Selain itu, komunikasi efektif antara staf dan pasien juga menjadi faktor penting dalam menciptakan suasana pelayanan yang nyaman. Petugas di garda depan harus memiliki kemampuan komunikasi yang empatik agar dapat menjelaskan alasan penjadwalan secara bijak tanpa menyinggung perasaan pasien.

Jika situasi seperti ini dibiarkan berlarut-larut tanpa perbaikan, maka kepercayaan masyarakat terhadap tenaga medis di wilayah Alang-Alang Lebar dan sekitarnya bisa semakin menurun. Padahal, pelayanan yang baik dan profesional menjadi cermin utama kualitas tenaga medis dan fasilitas kesehatan itu sendiri.

Dengan meningkatnya kesadaran publik akan hak-hak pasien, tuntutan terhadap pelayanan yang adil dan transparan juga semakin tinggi. Karena itu, pihak klinik diharapkan segera merespons keluhan ini dengan langkah konkret agar dapat memulihkan kepercayaan masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih manusiawi. (poerba)