
PALEMBANG, cimutnews.co.id – Kasus pembunuhan sadis kembali mengguncang Sumatera Selatan. Seorang sopir truk ditemukan tewas mengenaskan setelah menjadi korban pembunuhan disertai pembakaran yang dilakukan empat pria asal Ogan Ilir.
Tiga dari empat pelaku berhasil diringkus jajaran kepolisian, sementara satu orang lainnya masih buron. Polisi memastikan peristiwa ini merupakan tindak pidana murni yang bermotifkan perampasan harta benda korban.

Berawal dari Menumpang, Berakhir dengan Pembunuhan
Ketiga pelaku yang berhasil diamankan yakni Adam Saputra (28), Agung Sanjaya (25), dan Redho Saputra (24) — seluruhnya warga Desa Payalingkung, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Sementara satu pelaku lain berinisial I, masih dalam pengejaran dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kronologi bermula saat keempat pelaku menumpang di truk korban untuk menempuh perjalanan ke daerah tujuan mereka. Niat awal hanya menumpang berubah menjadi niat jahat saat pelaku Agung Sanjaya mengusulkan untuk merampas kendaraan korban.
“Awalnya mereka hanya berniat mengambil uang. Tapi dalam perjalanan sekitar satu jam, Agung mengubah rencana dan berniat mengambil alih truk korban,” jelas Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo, Senin (20/10/2025).
Setelah itu, para pelaku menyerang korban hingga tewas. Tak berhenti di situ, mereka kemudian membakar jasad korban bersama truknya untuk menghilangkan jejak dan barang bukti.
Polisi Pastikan Motif Perampokan
Kasus ini menjadi perhatian publik setelah temuan mobil terbakar yang diduga milik korban di salah satu lokasi di wilayah Ogan Ilir. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi, polisi berhasil mengungkap fakta mengejutkan di balik aksi keji ini.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya menjelaskan, penyidik memastikan kasus ini murni tindak pidana pembunuhan berencana yang bermotifkan perampokan.
“Berdasarkan keterangan saksi dan hasil olah TKP, penyidik Polres Ogan Ilir menyimpulkan bahwa ini adalah tindak pidana murni. Saat ini tiga pelaku sudah berhasil kami tangkap, sementara satu lainnya masih dalam pengejaran,” tegas Nandang.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa penangkapan tiga pelaku dilakukan oleh tim gabungan Polda Sumsel dan Polres Ogan Ilir. Dari tangan pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yang memperkuat dugaan keterlibatan mereka dalam aksi pembunuhan dan pembakaran tersebut.
Diusut Tuntas, Satu Pelaku Masih Buron
Sementara itu, Kapolres Ogan Ilir menegaskan pihaknya terus melakukan pengejaran terhadap pelaku berinisial I yang masih melarikan diri.
“Identitas pelaku sudah kami kantongi. Kami imbau agar pelaku segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas oleh petugas,” ujarnya.
Kapolres juga menambahkan, penyidik tengah mendalami kemungkinan adanya pihak lain yang turut membantu para pelaku, baik dalam proses perencanaan maupun upaya menghilangkan jejak pascakejadian.
“Tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang terlibat. Tim kami masih melakukan penyelidikan mendalam,” tambahnya.
Motif Ekonomi dan Niat Jahat yang Tumbuh di Perjalanan
Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa keempat pelaku mengenal korban secara tidak langsung. Mereka awalnya hanya berniat menumpang untuk menuju ke wilayah tertentu, namun situasi berubah setelah muncul niat untuk menguasai harta benda korban.
Pelaku utama, Agung Sanjaya, disebut memiliki peran dominan dalam mengatur dan mengarahkan aksi. Ia yang pertama kali mengusulkan ide untuk mengambil alih truk, sementara dua rekannya ikut membantu melumpuhkan korban.
Aksi keji tersebut dilakukan dengan cepat, dan setelah korban tak berdaya, para pelaku langsung membakar truk beserta jasad korban untuk menghapus jejak kejahatan mereka.
Namun upaya itu gagal menyembunyikan bukti. Polisi berhasil menemukan lokasi pembakaran dan melakukan identifikasi yang mengarah pada para pelaku.
Polisi: Tidak Ada Toleransi untuk Kejahatan Kejam
Kombes Pol Nandang menegaskan, kepolisian akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam kejahatan berat seperti pembunuhan disertai pembakaran ini.
“Kasus ini menjadi perhatian serius. Kami pastikan tidak ada ruang bagi pelaku kekerasan dan kejahatan yang menghilangkan nyawa orang lain di Sumatera Selatan,” ucapnya tegas.
Masyarakat Diminta Tetap Waspada
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi para sopir angkutan yang sering memberikan tumpangan kepada orang yang belum dikenal.
Kepolisian mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan di jalan atau di sekitar pemukiman.
“Kesadaran dan kewaspadaan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencegah kejadian serupa terulang,” tutup Nandang.
(Timred/CN)
sumber : Sripoku.com