Beranda OKI Mandira Bupati OKI Dorong Forum HRD dan Job Fair untuk Tekan Angka Pengangguran

Bupati OKI Dorong Forum HRD dan Job Fair untuk Tekan Angka Pengangguran

10
0
Bupati Ogan Komering Ilir, H. Muchendi Mahzareki, bersama perwakilan perusahaan saat mengukuhkan Forum HRD OKI, Jumat (19/9/2025). Forum ini diharapkan menjadi motor serapan tenaga kerja lokal.

OKI, cimutnews.co.id – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus memperkuat langkah nyata untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meski menjadi salah satu daerah dengan potensi sumber daya manusia yang melimpah, data menunjukkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di OKI masih relatif tinggi.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) OKI, pada tahun 2024 TPT di wilayah ini tercatat sebesar 3,32 persen atau sekitar 14.325 orang. Dari jumlah tersebut, 8.339 merupakan laki-laki, sementara 5.986 perempuan.

Angka ini terbilang signifikan mengingat lebih dari 70 persen penduduk OKI berada pada usia produktif. Dari total 786.703 jiwa, sekitar 556.166 jiwa (70,72 persen) berada dalam rentang usia kerja 15–64 tahun.

“Setiap tahun angka pengangguran di OKI stabil berkisar 3 persen. Sebagian besar penganggur berasal dari kelompok usia 17 hingga 40 tahun, yang sebenarnya merupakan usia produktif,” ungkap Bupati OKI, H. Muchendi Mahzareki, saat menjadi pembicara dalam forum Ikatan Mahasiswa OKI (IMOKI).

Forum HRD: Strategi Baru Serap Tenaga Kerja Lokal

Salah satu langkah inovatif Pemkab OKI dalam mengatasi masalah pengangguran adalah pembentukan Forum Human Resources Development (HRD). Forum ini resmi dibentuk pada 26 Mei 2025 dan melibatkan 114 perusahaan yang beroperasi di Kabupaten OKI.

Menurut Muchendi, forum ini berfungsi sebagai wadah komunikasi dan sinergi antarperusahaan, dengan tujuan agar perusahaan di OKI lebih mengutamakan tenaga kerja lokal dalam rekrutmen.

“Selama ini banyak perusahaan justru merekrut pekerja dari luar daerah seperti Medan, Jawa, dan sekitarnya. Dengan Forum HRD, kami ingin perusahaan di OKI memberi prioritas bagi tenaga kerja lokal, mulai dari buruh hingga manajer,” tegas Muchendi saat mengukuhkan kepengurusan Forum HRD OKI, Jumat (19/9/2025).

Langkah ini dinilai penting, mengingat keberadaan perusahaan besar di sektor perkebunan, energi, hingga industri di OKI seharusnya menjadi motor utama serapan tenaga kerja lokal.

Job Fair HUT OKI: Membuka Ribuan Peluang Kerja

Untuk memperluas kesempatan kerja, Pemkab OKI melalui Forum HRD akan menggelar Job Fair yang direncanakan berlangsung pada peringatan HUT Kabupaten OKI pada Oktober 2025 mendatang.

Sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Forum HRD telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menyerap tenaga kerja lokal. Dari total 114 perusahaan yang tergabung, 70 di antaranya baru saja dikukuhkan kepengurusannya.

“Job Fair nanti akan menjadi momentum besar untuk membuka akses kerja bagi masyarakat. Kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,” ujar Muchendi.

Bupati juga menekankan bahwa kesempatan kerja yang ditawarkan terbuka untuk berbagai jenjang pendidikan dan latar belakang. Mulai dari lulusan SMA, SMK, diploma, hingga sarjana, semua bisa ikut serta.

“Kami mengimbau seluruh pencari kerja untuk berpartisipasi aktif dalam bursa kerja ini. Manfaatkan untuk mendapatkan pekerjaan, membangun jaringan, sekaligus memahami kebutuhan dunia kerja saat ini,” tambahnya.

Pelatihan Tenaga Kerja: Persiapan Daya Saing Global

Selain membuka peluang kerja di dalam daerah, Pemkab OKI juga terus mengembangkan program peningkatan kapasitas tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja (BLK).

Saat ini, sudah ada 48 peserta yang mengikuti berbagai jenis pelatihan, mulai dari keterampilan teknis hingga pelatihan bahasa Jepang selama 23 hari. Program ini dipersiapkan untuk membuka akses tenaga kerja asal OKI ke pasar kerja internasional, termasuk ke Jepang.

“Kami ingin masyarakat OKI tidak hanya memiliki daya saing di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Dengan keterampilan dan bahasa yang memadai, tenaga kerja kita bisa lebih siap bersaing di level global,” jelas Muchendi.

Program pelatihan ini juga diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan tenaga kerja terampil, seiring dengan pertumbuhan sektor industri dan jasa di wilayah OKI.

Masyarakat Apresiasi, Pengangguran Diharapkan Turun

Sejumlah masyarakat menyambut baik langkah Pemkab OKI dalam membuka ruang kerja baru. Rini (25), seorang lulusan SMA asal Kayuagung, mengaku menunggu kesempatan job fair agar bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai.

“Selama ini agak sulit mencari pekerjaan di sekitar Kayuagung. Kalau ada job fair, saya bisa langsung tahu perusahaan mana yang membuka lowongan. Ini sangat membantu,” ujarnya.

Sementara itu, Herman (40), warga Pampangan, menilai pelatihan tenaga kerja yang difasilitasi pemerintah sangat bermanfaat. “Anak saya ikut pelatihan komputer di BLK. Harapannya setelah lulus bisa kerja di perusahaan atau buka usaha sendiri,” katanya.

Menekan Pengangguran, Membangun Kemandirian Ekonomi

Dengan berbagai langkah strategis—mulai dari pembentukan Forum HRD, pelaksanaan Job Fair, hingga penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja—Pemkab OKI berharap angka pengangguran di daerah ini dapat ditekan secara signifikan.

Lebih dari itu, kebijakan ini diharapkan mampu mendorong pemerataan kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan keluarga, serta menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat OKI.

“Intinya, kami ingin masyarakat OKI sejahtera, punya akses kerja yang luas, dan mampu bersaing di mana pun mereka berada,” pungkas Muchendi. (Asep)