Ogan Komering Ilir, cimutnews.co.id — Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Ogan Komering Ilir menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Membaca Nyaring Tahun 2025 selama tiga hari, mulai tanggal 28 – 30 April 2025 di Aula Dinas Kearsipan dan Perpustakaan OKI. pada hari pertama ini diikuti oleh guru (Katagori Guru) sebanyak 50 orang (28/4/25)

Acara ini dibuka oleh Asisten I Pemkab. OKI, Herliansyah, SSTP, M.Si, mewakili Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki. Dalam sambutannya, Herliansyah menyampaikan apresiasi tinggi atas kegiatan ini, yang dinilai mampu menjadi wadah peningkatan kapasitas bagi guru, pustakawan, serta masyarakat umum dalam menumbuhkan minat baca di kalangan anak-anak.
“Bimtek ini merupakan upaya konkret memperkuat budaya literasi. Kami berharap, para peserta dapat menjadi motor penggerak literasi di lingkungan masing-masing,” ujar Herliansyah.
Bimtek ini mengusung tema “Membaca Nyaring dalam Kegiatan Peningkatan Tenaga Perpustakaan atau Pustakawan”, dengan menghadirkan narasumber dari Palembang, yakni Wahyuni Harahap (Fungsional Perencanaan Ahli Muda) dan Selvi Adelia, S.Tr.Keb dari Komunitas Training of Trainer (TOT).

Dalam laporannya, Bustami, SKM, M.Si, Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan OKI, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya membaca sejak dini melalui metode membaca nyaring.
“Manfaat membaca nyaring bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan memperluas wawasan, tetapi juga membangun ikatan emosional antara anak-anak dan pendamping mereka,” terang Bustami.

Wahyuni Harahap (fungsional perencanaan ahli muda) dalam materinya/paparannya menekankan bahwa membaca nyaring membutuhkan totalitas, melibatkan suara, ekspresi, serta interaksi untuk menciptakan pengalaman membaca yang menyenangkan bagi anak-anak.
“Membaca nyaring bukan hanya membacakan buku, tetapi menghadirkan diri sepenuhnya untuk anak, menciptakan memori positif tentang membaca,” ujarnya.
Wahyuni juga mendorong agar pasca-Bimtek, peserta tetap terhubung melalui forum daring seperti grup WhatsApp atau media sosial untuk berbagi pengalaman dan kendala, sehingga proses pembelajaran berlanjut secara berkesinambungan.

Sementara itu, Selvi Adelia, S.Tr.Keb dari Komunitas training of Ta (TOT) menambahkan, metode membaca nyaring dapat menciptakan “cinta segitiga” antara pustakawan, buku, dan anak-anak. Dengan teknik intonasi, diskusi isi buku, dan sesi tanya jawab yang tepat, anak-anak akan merasa membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan dan adiktif.
“Mencintai proses membaca sama artinya dengan mencintai pembelajaran dan ilmu. Itulah misi utama dari metode membaca nyaring ini,” kata Selvi.

Nila Yanti Krisna, guru dari TK Idata Kayuagung, menjadi salah satu peserta dalam Bimbingan Teknis (Bintek) Membaca Nyaring yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan bintek ini sangat bermanfaat bagi para guru, terutama dalam meningkatkan keterampilan membaca nyaring di Sekolah
“Melalui bintek ini, kami sebagai guru sangat terbantu dan termotivasi untuk mengimplementasikan kegiatan membaca nyaring di sekolah. Selain itu, membaca nyaring juga menjadi cara efektif untuk memotivasi anak-anak agar mencintai buku dan cerita,” ujar Nila.
Kegiatan Bimtek Membaca Nyaring ini diharapkan mampu menjadi langkah awal penguatan budaya literasi keluarga dan masyarakat di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Penulis : Asep