Beranda Musi Banyuasin Gelombang Dukungan untuk H. Alex Noerdin Terus Mengalir: “Beliau Bapak Pembangunan Sumatera...

Gelombang Dukungan untuk H. Alex Noerdin Terus Mengalir: “Beliau Bapak Pembangunan Sumatera Selatan

11
0
Sejumlah warga Muba menggelar doa bersama dan aksi simpatik mendukung amnesti bagi H. Alex Noerdin, simbol rasa terima kasih rakyat terhadap “Bapak Pembangunan Sumatera Selatan.”

Muba, cimutnews.co.id — Dukungan terhadap mantan Gubernur Sumatera Selatan, H. Alex Noerdin, terus mengalir dari berbagai penjuru daerah. Di media sosial, ruang publik, hingga pelosok desa, masyarakat ramai menyerukan harapan agar Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan pemberian amnesti atau abolisi kepada tokoh yang dikenal sebagai pelopor program sekolah gratis dan berobat gratis di Sumatera Selatan itu.

Bagi sebagian besar warga Sumsel, nama Alex Noerdin bukan sekadar figur politik. Ia adalah simbol perubahan sosial yang meninggalkan warisan nyata — terutama bagi masyarakat kecil yang dulu sulit mengakses pendidikan dan layanan kesehatan.

Dari Muba, Suara Tulus Seorang Pemuda Disabilitas

Salah satu kisah yang menyentuh datang dari Sudarman, pemuda disabilitas asal Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Dengan suara bergetar, ia mengenang jasa Alex Noerdin yang telah membuka jalan hidupnya lewat program pendidikan gratis.

“Kalau bukan Pak Alex Bupati Muba dulu, saya tidak akan tamat sekolah. Saya ini bukan dari keluarga mampu, tapi waktu itu saya bisa sekolah tanpa biaya. Itu karena program beliau,” ujarnya penuh haru.

Kini, Sudarman telah menjadi simbol nyata dari keberhasilan kebijakan sosial yang digagas sang mantan gubernur. Ia bukan satu-satunya. Di banyak daerah lain, cerita serupa bermunculan — tentang anak-anak yang bisa sekolah, warga desa yang bisa berobat tanpa biaya, dan masyarakat kecil yang merasa diperhatikan pemerintah.

“Pak Alex adalah orang yang berpikir maju. Beliau pantas diberi gelar Visioner dan Bapak Pembangunan Sumatera Selatan,” tambah Sudarman.

Warisan Sosial yang Tak Terhapus Waktu

Program “Sekolah Gratis dan Berobat Gratis” yang dicanangkan Alex Noerdin saat menjabat Gubernur Sumsel menjadi tonggak penting dalam sejarah kebijakan publik daerah tersebut. Program ini bukan hanya janji kampanye, melainkan kebijakan nyata yang telah mengubah wajah pelayanan publik di Sumatera Selatan.

Di masa itu, ribuan siswa dari keluarga kurang mampu bisa melanjutkan sekolah tanpa beban biaya. Sementara di sektor kesehatan, masyarakat mendapat layanan gratis di berbagai fasilitas kesehatan daerah, termasuk rumah sakit rujukan.

Kini, ketika berbagai elemen masyarakat menyuarakan harapan agar pemerintah memberikan perhatian khusus kepada Alex Noerdin, narasi publik yang berkembang bukan sekadar soal hukum. Masyarakat menyoroti aspek kemanusiaan, pengabdian, dan jasa besar yang telah ditorehkan selama dua periode kepemimpinannya.

Aspirasi dari Rakyat untuk Pemimpinnya

Beberapa kelompok masyarakat diketahui telah mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto, berisi permohonan agar pemerintah mempertimbangkan langkah amnesti atau abolisi bagi H. Alex Noerdin. Surat-surat itu umumnya menyoroti kontribusi besar beliau terhadap pembangunan Sumatera Selatan dan dampak sosial dari program-programnya yang masih dirasakan hingga kini.

Tak hanya masyarakat umum, dukungan juga datang dari komunitas pemuda, aktivis sosial, tokoh agama, hingga penyandang disabilitas. Bahkan di media sosial, tagar seperti #AmnestiUntukAlexNoerdin dan #TerimaKasihPakAlex sempat menjadi perbincangan hangat.

Di Kabupaten Musi Banyuasin sendiri, beberapa komunitas pemuda menggelar doa bersama dan aksi simpatik sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa mantan Gubernur dua periode tersebut.

“Kami tidak bicara soal politik, tapi soal rasa terima kasih. Beliau pernah berjasa besar untuk Sumatera Selatan,” ujar seorang tokoh masyarakat di Sekayu.

Lebih dari Sekadar Pemimpin, Sosok yang Menginspirasi

Bagi masyarakat seperti Sudarman, dukungan ini bukan sekadar nostalgia. Ia mewakili harapan agar pemerintah melihat sisi kemanusiaan dan pengabdian dari seorang pemimpin yang telah memberi banyak untuk rakyat.

“Semoga suara kami didengar oleh Bapak Presiden Prabowo. Kami ingin beliau melihat jasa besar Pak Alex untuk rakyat,” tutur Sudarman penuh harap.

Ia juga berharap momentum ini menjadi refleksi bagi para pemimpin daerah saat ini — bahwa keberhasilan tidak hanya diukur dari kekuasaan, tetapi dari warisan nyata yang dirasakan masyarakat.

Bapak Pembangunan yang Tetap Hidup di Hati Rakyat

Selama kepemimpinannya, H. Alex Noerdin dikenal sebagai sosok inovatif yang membawa perubahan besar di berbagai sektor — mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur olahraga. Stadion Jakabaring, yang kini menjadi ikon olahraga Sumatera Selatan, adalah salah satu warisan nyata dari visi besarnya.

Julukan “Bapak Pembangunan Sumatera Selatan” bukan sekadar gelar, melainkan pengakuan moral dari masyarakat yang merasakan manfaat langsung dari kebijakannya.

Kini, ketika suara masyarakat kembali menggema, semangat itu terasa seperti bentuk penghormatan terhadap jasa seorang pemimpin yang telah menorehkan sejarah panjang dalam pembangunan daerah.

Dan di antara jutaan suara itu, kisah sederhana dari seorang pemuda disabilitas asal Muba menjadi pengingat: bahwa kebaikan seorang pemimpin sejati akan selalu hidup di hati rakyatnya. (noto)