
MUARADUA, cimutnews.co.id – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program nasional, khususnya di bidang kesehatan masyarakat. Pada Selasa (30/09/2025), Sekretaris Daerah (Sekda) OKU Selatan, H. M. Rahmattullah, S.STP., M.M., secara resmi menghadiri dan membuka Grand Opening Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Ryacudu, Desa Pelangki, Kecamatan Muaradua.
Acara ini bukan sekadar peresmian gedung atau fasilitas baru, melainkan langkah nyata pemerintah daerah dalam menjawab tantangan pemenuhan gizi masyarakat. Melalui dapur SPPG, Pemkab OKU Selatan ingin memastikan seluruh masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil, mendapatkan akses gizi yang lebih baik dan terjamin kualitasnya.
Komitmen Pemerintah Daerah
Dalam sambutannya, Sekda Rahmattullah menegaskan bahwa keberadaan dapur SPPG harus benar-benar memberi dampak positif. Program ini, katanya, tidak boleh berhenti hanya pada seremoni, tetapi harus menghadirkan manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Pemerintah daerah akan melakukan pengawasan ketat melalui tim yang sudah dibentuk. Saya sendiri ditunjuk sebagai ketua tim bersama Forkopimda dan OPD terkait. Kita ingin memastikan program ini berjalan lancar, tepat sasaran, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegas Rahmattullah.
Ia menambahkan, program ini selaras dengan arahan Presiden yang menekankan pentingnya pemenuhan gizi seimbang sebagai pondasi pembangunan manusia Indonesia yang unggul. Karena itu, dapur SPPG diharapkan menjadi contoh inovasi daerah dalam mendukung program nasional.
Peran Strategis SPPG
Keberadaan dapur SPPG memiliki arti penting dalam memperkuat layanan pemenuhan gizi. Melalui dapur ini, pemerintah tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tetapi juga melakukan edukasi tentang pola makan sehat dan seimbang.
Bagi masyarakat, terutama keluarga dengan keterbatasan ekonomi, dapur SPPG bisa menjadi solusi untuk mengakses makanan sehat tanpa khawatir soal kualitas. Program ini juga diharapkan mampu mengurangi kasus stunting, kekurangan gizi, dan berbagai masalah kesehatan yang kerap muncul akibat pola makan tidak seimbang.
“Dapur SPPG tidak hanya soal penyediaan makanan, tetapi juga menyangkut edukasi kesehatan. Masyarakat akan didampingi untuk memahami pentingnya gizi seimbang demi masa depan generasi kita,” tambah Sekda.
Sinergi Semua Pihak
Rahmattullah juga menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak bisa dicapai tanpa sinergi. Pemerintah daerah membutuhkan dukungan semua pihak, baik dari jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forkopimda, hingga masyarakat.
“Kita harus bergerak bersama. Tanpa peran aktif semua pihak, sulit rasanya menjamin program ini bisa berjalan optimal. Dukungan OPD, khususnya yang bergerak di bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial, sangat menentukan kesuksesan program ini,” jelasnya.
Di sisi lain, ia juga mengingatkan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga keberlangsungan dapur SPPG. Tidak hanya sebagai penerima manfaat, masyarakat juga diharapkan menjadi pengawas sosial agar program tetap transparan dan akuntabel.
Dampak Jangka Panjang
Pemerintah berharap, keberadaan dapur SPPG mampu memberi dampak jangka panjang. Pemenuhan gizi yang baik diyakini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yang pada akhirnya berkontribusi pada pembangunan daerah.
Kualitas gizi yang terjaga akan mendukung tumbuh kembang anak-anak di OKU Selatan. Dengan begitu, generasi muda bisa tumbuh lebih sehat, cerdas, dan produktif. “Ini investasi jangka panjang. Kita ingin membangun generasi yang lebih baik, sehat, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ungkap Rahmattullah.
Selain itu, dapur SPPG juga akan mendorong peran serta UMKM lokal, khususnya produsen bahan pangan, sayur, buah, dan produk olahan sehat. Dengan begitu, program ini tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memberi nilai tambah bagi perekonomian daerah.
Tantangan yang Harus Diwaspadai
Meski program ini disambut positif, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah memastikan konsistensi dalam menjaga standar pelayanan dapur SPPG. Mulai dari kualitas bahan pangan, kebersihan, hingga kedisiplinan distribusi, semua harus dipantau secara rutin.
Pemerintah daerah berjanji akan melakukan evaluasi berkala agar potensi penyimpangan dapat diminimalisir. “Kami tidak ingin ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Pengawasan akan terus kami tingkatkan agar dapur SPPG benar-benar menjadi solusi, bukan masalah baru,” kata Sekda menegaskan.
Harapan Masyarakat
Masyarakat yang hadir dalam peresmian ini mengaku optimistis dengan keberadaan dapur SPPG. Mereka berharap program ini tidak hanya menjadi formalitas, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya di tingkat bawah.
“Kalau program ini serius dijalankan, tentu kami sangat terbantu. Apalagi banyak keluarga yang kesulitan menyediakan makanan bergizi setiap hari. Semoga program ini tidak hanya berhenti di kota, tapi juga menjangkau desa-desa,” ujar salah seorang warga Desa Pelangki.
Grand Opening dapur SPPG di Kabupaten OKU Selatan menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam mendukung program pemenuhan gizi nasional. Dengan sinergi semua pihak, diharapkan program ini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas gizi, menekan angka stunting, dan mewujudkan masyarakat sehat serta sejahtera.
Kini tantangannya adalah bagaimana menjaga konsistensi dan keberlanjutan program. Jika mampu dijalankan dengan disiplin, dapur SPPG bisa menjadi model pelayanan publik di bidang gizi yang patut dicontoh daerah lain. (kurniawan)













