Beranda Musi Banyuasin Kebakaran Sumur Minyak Tradisional di Muba: 5 Warga Alami Luka Bakar

Kebakaran Sumur Minyak Tradisional di Muba: 5 Warga Alami Luka Bakar

13
0
Petugas kepolisian bersama warga berjibaku memadamkan kebakaran sumur minyak tradisional di Desa Kaliberau, Bayung Lencir, Muba. Insiden ini menyebabkan lima orang mengalami luka bakar dan kini dirawat di RS Bayung Lencir

Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), cimutnews.co.id – tepatnya di Desa Kaliberau, Kecamatan Bayung Lencir. Sebuah sumur minyak tradisional terbakar pada Selasa sore (9/9/2025) sekitar pukul 17.00 WIB, mengakibatkan lima orang mengalami luka bakar serius.

Kebakaran yang terjadi di lahan milik WU dengan sumur minyak tradisional milik seorang warga berinisial RI itu sontak membuat warga sekitar panik. Api yang berkobar cukup besar sempat membuat masyarakat berhamburan keluar rumah, khawatir merembet ke permukiman.

Kronologi Kejadian

Informasi pertama diterima oleh Polsek Bayung Lencir sekitar pukul 17.00 WIB. Laporan tersebut menyebutkan adanya kobaran api yang muncul dari lokasi sumur minyak tradisional di Desa Kaliberau.

Menindaklanjuti laporan itu, Kapolsek Bayung Lencir IPTU M. Wahyudi, SH segera memerintahkan Kanit Reskrim bersama sejumlah anggota untuk melakukan pengecekan langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Sesampainya di lokasi, petugas mendapati api masih menyala. Kobaran api memang terlihat mulai mereda, namun cukup berbahaya jika dibiarkan. Dengan sigap, aparat kepolisian bersama masyarakat sekitar langsung melakukan upaya pemadaman.

“Api berhasil dipadamkan sekitar 30 menit setelah tim bersama warga melakukan penanganan manual di lapangan,” ujar seorang petugas yang ikut terlibat.

Korban Luka Bakar

Meski api berhasil dipadamkan, insiden tersebut tetap menelan korban. Tercatat lima orang warga mengalami luka bakar akibat peristiwa ini. Mereka langsung dilarikan ke RS Bayung Lencir untuk mendapatkan perawatan medis intensif.

Hingga berita ini diturunkan, identitas para korban masih dalam proses pendataan lebih lanjut. Pihak kepolisian memastikan penanganan korban menjadi prioritas utama sebelum melanjutkan penyelidikan terkait penyebab kebakaran.

“Iya benar, telah terjadi kebakaran sumur minyak tradisional di Desa Kaliberau. Api sudah berhasil dipadamkan, dan saat ini anggota kita masih melakukan penyelidikan di lapangan,” tegas Kasi Humas Polres Muba, IPTU Hutahean, mewakili Kapolsek Bayung Lencir.

Sumur Minyak Tradisional: Antara Mata Pencaharian dan Bahaya

Muba dikenal sebagai salah satu daerah dengan potensi minyak bumi yang cukup besar di Sumatera Selatan. Banyak warga di sejumlah kecamatan, termasuk Bayung Lencir, menggantungkan hidup pada sumur minyak tradisional yang diolah secara manual.

Namun, aktivitas ini tidak jarang menimbulkan risiko kebakaran. Minimnya standar keselamatan, pengolahan yang sederhana, serta penggunaan peralatan seadanya sering kali menjadi pemicu kecelakaan.

Pakar lingkungan dan energi sebelumnya juga sudah mengingatkan bahwa pengelolaan sumur minyak ilegal maupun tradisional rawan menimbulkan bahaya, baik bagi pekerja maupun masyarakat sekitar. Selain ancaman kebakaran, aktivitas ini juga berpotensi mencemari lingkungan.

Peran Aparat dan Upaya Pencegahan

Kapolsek Bayung Lencir IPTU M. Wahyudi menegaskan pihaknya akan terus melakukan patroli serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi insiden serupa.

“Kami mendorong masyarakat untuk lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan dalam aktivitas sehari-hari. Untuk kasus ini, penyelidikan masih berjalan, termasuk apakah ada unsur kelalaian atau faktor teknis lain yang memicu kebakaran,” jelasnya.

Sementara itu, pemerintah daerah juga diharapkan dapat memperketat pengawasan terhadap aktivitas sumur minyak tradisional. Sinergi antara aparat kepolisian, pemerintah, dan masyarakat dinilai penting agar peristiwa serupa tidak terulang.

Suasana di Lokasi

Menurut pantauan warga, asap tebal sempat membumbung tinggi dari titik sumur minyak sebelum akhirnya berhasil dipadamkan. Suasana panik terlihat jelas, terutama ketika warga berusaha menyelamatkan diri dan membantu korban yang terkena luka bakar.

“Api besar sekali, asap hitam menutup langit desa. Warga semua panik. Untungnya cepat dipadamkan, kalau tidak mungkin sudah merembet ke rumah,” ungkap salah seorang warga yang berada di lokasi.

Penyelidikan Lanjutan

Pihak kepolisian hingga kini masih mendalami penyebab pasti terjadinya kebakaran. Dugaan sementara, percikan api dari aktivitas pengeboran atau pengolahan minyak menjadi pemicu insiden.

Selain itu, polisi juga akan memeriksa pemilik sumur dan pihak-pihak terkait untuk memastikan aspek legalitas serta prosedur keselamatan kerja yang dijalankan.

“Kasus ini masih terus kami dalami. Fokus utama sekarang adalah keselamatan korban dan memastikan api tidak kembali menyala,” pungkas IPTU Hutahean.

Kebakaran sumur minyak tradisional di Desa Kaliberau, Bayung Lencir, menjadi pengingat serius bagi masyarakat tentang pentingnya keselamatan dalam aktivitas pengeboran dan pengolahan minyak. Meski aktivitas ini menjadi mata pencaharian banyak warga, risiko yang ditimbulkan tidak bisa dianggap sepele.

Sinergi antara aparat, pemerintah daerah, dan masyarakat mutlak diperlukan agar peristiwa tragis seperti ini tidak terulang kembali. (noto)