
Jakarta, cimutnews.co.id — Sosok Mohammad Natsir, pahlawan nasional yang dikenal sebagai negarawan ulung, ulama cerdas, dan pendidik teladan, akan segera diangkat ke layar lebar. Film biografi ini tengah dipersiapkan oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) bekerja sama dengan Yayasan Kapita Selekta Mohammad Natsir, dengan tujuan menghadirkan kembali jejak perjuangan dan keteladanan Natsir kepada generasi masa kini.
Ketua Umum DDII, Adian Husaini, dalam keterangannya pada Jumat (18/7/2025), menegaskan bahwa film ini tidak hanya akan menampilkan Natsir sebagai tokoh politik, tetapi juga sebagai sosok manusia yang luar biasa dalam integritas, adab, dan keikhlasan hidupnya.
“Natsir bukan cuma hebat dalam pemikiran, tapi juga dalam perbuatan. Ia adalah negarawan sejati dan guru bangsa,” ujar Adian.
Proyek film ini akan digarap oleh Erick Yusuf, sineas sekaligus dai dan pemimpin pesantren yang dikenal dengan pendekatan kreatif dalam menyampaikan nilai-nilai Islam. Erick menyampaikan bahwa mengangkat kisah Mohammad Natsir ke dalam medium film merupakan sebuah tantangan besar sekaligus amanah sejarah.
“Ini bukan sekadar film sejarah. Ini tentang menghadirkan nilai-nilai perjuangan, keikhlasan, dan keberanian. Natsir adalah figur yang berdiri teguh di tengah badai, dan itu harus kami tampilkan dengan jujur dan estetis,” jelasnya.
Siapakah Mohammad Natsir?
Mohammad Natsir lahir di Solok, Sumatera Barat, dan dikenal dengan gelar adat Datuk Sinaro Panjang. Ia merupakan tokoh penting dalam sejarah pembentukan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pasca masa Republik Indonesia Serikat (RIS). Natsir tercatat sebagai penggagas Mosi Integral pada 3 April 1950, yang berhasil mengembalikan bentuk negara dari federasi RIS menjadi NKRI.
Selain peran vitalnya dalam politik nasional, Natsir juga dikenal luas sebagai pemikir Islam yang mendunia. Ia menerima sejumlah penghargaan internasional seperti King Faisal International Prize dari Arab Saudi dan Grand Gordon Star dari Tunisia. Beberapa universitas di Lebanon dan Malaysia turut menganugerahkan gelar kehormatan atas kontribusinya dalam dunia pemikiran dan sastra Islam.
Dalam kehidupan pribadinya, Natsir adalah sosok ayah yang penuh kasih sayang, disiplin, dan sederhana. Putrinya, Aisyatul Asriah, mengenang sosok sang ayah sebagai panutan keluarga dalam hal akhlak dan adab.
“Ayah mengajarkan kesederhanaan, kesantunan, dan kerendahan hati. Kami dididik dengan contoh, bukan hanya kata-kata,” ungkapnya.
Film ini diharapkan dapat menjadi medium edukasi dan inspirasi, khususnya bagi generasi muda yang belum mengenal lebih dalam sosok Natsir. Dengan pendekatan sinematik yang kuat dan narasi yang menyentuh, film ini bertujuan menegaskan bahwa perjuangan dan integritas adalah warisan yang tak lekang oleh zaman.
Redaksi cimutnews.co.id
Penulis: Sholihin | Editor: Redaksi













