
Palembang, cimutnews.co.id — Setelah lama vakum akibat pandemi dan berbagai penyesuaian kompetisi daerah, geliat sepak bola usia dini di Kota Palembang akhirnya kembali bergema. Liga Arena Palembang 2025 resmi memasuki pekan pertama dan dijadwalkan bergulir pada Sabtu, 15 November 2025, di Stadion Kamboja Palembang.
Ajang ini menjadi tonggak penting bagi pembinaan sepak bola usia muda di bawah naungan Askot PSSI Palembang. Tak hanya sekadar kompetisi, Liga Arena diharapkan menjadi wadah regenerasi dan pembinaan atlet muda berbakat yang kelak akan menjadi tumpuan sepak bola Sumatera Selatan bahkan nasional.
Empat Laga Perdana U-12 Siap Panaskan Stadion Kamboja
Pekan pertama Liga Arena Palembang 2025 akan menampilkan empat pertandingan seru dari kelompok usia 12 tahun (U-12). Pertandingan dijadwalkan berlangsung sejak pagi hingga sore hari dengan sistem kompetisi penuh dan regulasi ketat yang telah disusun oleh panitia.
Kompetisi ini tidak hanya mengandalkan semangat bertanding, tetapi juga menekankan pentingnya sportivitas, disiplin, dan semangat kebersamaan. Bagi para pelatih dan pembina SSB (Sekolah Sepak Bola), ajang ini merupakan kesempatan emas untuk melihat sejauh mana perkembangan teknik dan mental bertanding anak-anak asuh mereka.
Pelatih SSB PSS: “Liga Ini Bukan Sekadar Kompetisi, Tapi Sekolah Kehidupan”
Salah satu pelatih yang turut ambil bagian dalam ajang ini, Subagio Yasir, pelatih SSB PSS, mengaku sangat antusias menyambut bergulirnya Liga Arena. Menurutnya, kompetisi semacam ini memiliki nilai strategis dalam membentuk karakter dan meningkatkan kemampuan dasar pemain muda.
“Ajang seperti ini sangat penting untuk menambah jam terbang pemain usia dini. Kami sangat mengapresiasi Askot PSSI Palembang yang kembali menghidupkan Liga Arena setelah lama vakum. Ini kesempatan besar bagi anak-anak untuk belajar bermain kompetitif secara sehat dan sportif,” ujar Subagio yang juga merupakan pelatih berlisensi C AFC.
Ia menegaskan, sepak bola di usia dini bukan hanya tentang mencetak gol atau menjadi juara, melainkan tentang menumbuhkan mental juang, disiplin, dan kerja sama tim yang akan menjadi bekal penting bagi masa depan mereka.
“Dari sinilah mereka belajar menerima kemenangan dengan rendah hati dan kekalahan dengan kepala tegak. Nilai-nilai ini tidak bisa diajarkan di ruang kelas, tapi di lapangan mereka belajar langsung arti sportivitas,” tambahnya.
Pembinaan Jangka Panjang Jadi Fokus
Liga Arena Palembang 2025 diharapkan dapat menjadi sistem pembinaan jangka panjang bagi pemain muda. Subagio menekankan bahwa pembinaan sepak bola tidak bisa dilakukan secara instan, melainkan melalui proses berjenjang dan berkelanjutan.
“Kalau kompetisi ini bisa berjalan rutin tiap tahun, maka pembinaan usia dini di Palembang akan punya arah yang jelas. Anak-anak akan terbiasa bermain di atmosfer kompetitif, dan dari situ bakat-bakat potensial bisa terus muncul,” jelasnya.
Selain aspek pembinaan, ajang ini juga menjadi kesempatan bagi pelatih, pengamat, dan pencari bakat untuk memantau potensi pemain muda yang berpeluang bergabung ke tingkat kompetisi lebih tinggi.
Sinergi Askot PSSI dan Komunitas Sepak Bola
Kesuksesan Liga Arena Palembang tidak lepas dari sinergi antara Askot PSSI Palembang, para pelatih, SSB, dan komunitas sepak bola lokal. Mereka berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan sepak bola Palembang yang pernah dikenal sebagai gudangnya pemain berbakat di tingkat nasional.
Ketua Askot PSSI Palembang (dalam keterangan terpisah) menyampaikan bahwa Liga Arena merupakan langkah konkret dalam menata kembali sistem kompetisi pembinaan usia muda yang sempat terhenti. Program ini akan menjadi fondasi bagi regenerasi pesepak bola profesional dari Kota Palembang.
“Kami ingin memastikan anak-anak Palembang punya ruang untuk berkembang, bukan hanya di latihan tapi juga di kompetisi resmi. Dari sinilah lahir pemain-pemain tangguh yang akan membawa nama daerah di masa depan,” ujarnya.
Sepak Bola, Harapan Baru Bagi Generasi Muda
Lebih dari sekadar olahraga, sepak bola kini menjadi ruang pembentukan karakter dan sarana pengembangan potensi generasi muda. Melalui kompetisi seperti Liga Arena Palembang 2025, anak-anak belajar pentingnya kerja keras, disiplin, dan menghormati lawan.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sponsor, dan masyarakat, Liga Arena Palembang diharapkan menjadi tradisi tahunan yang menghidupkan kembali semangat sepak bola akar rumput di Sumatera Selatan.
Sebagaimana semangat yang selalu diusung dunia sepak bola: bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana bermain dengan hati dan menjunjung tinggi sportivitas. (Poerba)













