Beranda Opini Membangun Wisata Sungai Komering: Harapan Baru Ruang Publik Kota Kayuagung oleh Kang...

Membangun Wisata Sungai Komering: Harapan Baru Ruang Publik Kota Kayuagung oleh Kang Asep

381
0
Membangun Wisata Sungai Komering: Harapan Baru Ruang Publik Kota Kayuagung oleh Kang Asep

Sungai Komering bukan hanya aliran air yang membelah Kota Kayuagung, tetapi juga nadi kehidupan masyarakat Ogan Komering Ilir (OKI) sejak ratusan tahun lalu. Sungai ini menjadi saksi bagaimana peradaban tumbuh, perdagangan berkembang, dan tradisi masyarakat terjaga. Sayangnya, selama ini Sungai Komering belum sepenuhnya dimanfaatkan sebagai ruang publik dan destinasi wisata yang bernilai strategis.

mengutif dari sumber kaboki.go.id, Rencana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) OKI untuk membangun Kawasan Wisata Sungai Komering patut kita apresiasi. Pembangunan taman, sentra kuliner, hingga obyek wisata air seperti speedboat dan perahu getek, adalah langkah maju untuk menghadirkan wajah baru Kayuagung sebagai kota yang lebih hidup dan ramah pengunjung.

Sungai Sebagai Ruang Publik

Di banyak kota besar dunia, sungai bukan lagi dipandang sebagai “belakang rumah” yang kumuh. Sungai justru dihidupkan sebagai ruang publik, tempat masyarakat bersantai, berolahraga, dan menikmati suasana kota. Jika dikelola dengan baik, Sungai Komering dapat menjadi ikon baru Kayuagung, sekaligus kebanggaan masyarakat OKI.

Taman di tepi sungai dapat menjadi titik kumpul keluarga, ruang ekspresi seni, hingga wahana edukasi lingkungan. Sentra kuliner dan kafe akan memberi warna baru bagi wisata malam Kayuagung, menghidupkan ekonomi kreatif lokal. Sementara wisata air, baik dengan speedboat maupun perahu getek tradisional, bisa menjadi daya tarik unik yang tidak dimiliki banyak daerah lain.

Ekonomi, Budaya, dan Identitas Daerah

Menghidupkan Sungai Komering berarti juga menghidupkan identitas daerah. Kayuagung selama ini dikenal dengan budaya dan keramahan warganya. Jika wisata sungai berkembang, pedagang kecil, UMKM, hingga seniman lokal akan ikut merasakan manfaat ekonomi.

Lebih jauh lagi, kawasan wisata ini bisa menjadi sarana memperkenalkan tradisi lokal kepada generasi muda dan wisatawan luar. Bayangkan festival budaya di tepian sungai, lomba kebut perahu, atau pertunjukan seni rakyat yang dikemas modern. Semua itu dapat menjadi magnet wisata yang bernilai ekonomi sekaligus menjaga warisan budaya.

Tantangan dan Harapan

Tentu saja, membangun kawasan wisata sungai tidak lepas dari tantangan. Kebersihan, keamanan, dan tata kelola menjadi kunci utama. Jangan sampai Sungai Komering berubah menjadi ruang komersial yang kehilangan sentuhan budaya lokal.

Oleh karena itu, partisipasi masyarakat sangat penting. Pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi dengan komunitas, pelaku UMKM, akademisi, hingga investor swasta perlu diperkuat agar kawasan wisata ini benar-benar hidup dan berkelanjutan.

Penutup

Sungai Komering adalah potensi besar yang selama ini belum sepenuhnya digarap. Rencana pengembangan kawasan wisata sungai di Kayuagung membuka peluang bagi lahirnya ruang publik yang sehat, ramah keluarga, sekaligus bernilai ekonomi. Jika dikelola dengan baik, bukan mustahil Sungai Komering akan menjadi ikon baru OKI, tempat di mana budaya, ekonomi, dan kebahagiaan masyarakat bertemu dalam satu aliran kehidupan.

Penulis : Kang Asep Pro Jurnalismedia Siber, ngabari dengan hati, menulis dengan nurani (pjs)