Beranda Palembang Menjaga Marwah Pers Siber Lewat Musdalub dan Pelantikan DPD PJS Sumsel

Menjaga Marwah Pers Siber Lewat Musdalub dan Pelantikan DPD PJS Sumsel

12
0
BERBAGI
menata ulang kepemimpinan demi menjaga marwah dan integritas jurnalisme siber di Sumsel.

Palembang, cimutnews.co.id — Gelaran Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) dan pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jurnalis Media Siber (PJS) Sumatera Selatan bukan sekadar prosesi organisasi biasa. Terungkap dalam podcast eksklusif yang ditayangkan Cimutnews TV pada 16 Juni 2025 dari Aula Gedung DPD RI Sumsel, kegiatan ini sarat makna strategis: menata ulang kepemimpinan demi menjaga marwah dan integritas jurnalisme siber di Sumsel.

Podcast yang dipandu jurnalis senior Aslulillah, ST ini menghadirkan dua tokoh penting: Ketua Umum DPP PJS Mahmud Marhaba dan Ketua DPD PJS Sumsel terpilih, Edi Triono.

Dalam perbincangan hangat namun mendalam, Mahmud Marhaba menjelaskan alasan fundamental di balik penyelenggaraan Musdalub. Menurutnya, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PJS, pergantian pimpinan harus melalui mekanisme tertinggi organisasi. “Ketika Ketua DPD sebelumnya berhalangan tetap sejak 2023, maka DPP menunjuk Plt.Pak Darwin, untuk mengisi kekosongan dan mengantarkan proses Musdalub hingga pelantikan hari ini,” jelas Mahmud.

Lebih lanjut, Mahmud menegaskan bahwa perubahan struktur bukan sekadar formalitas. “Organisasi harus legal dan hidup. Forum tertinggi seperti Musda atau Musdalub menjadi alat legitimasi, bukan sekadar menunjuk atau menempatkan,” tegasnya.

Sementara itu, Edi Triono, Ketua DPD PJS Sumsel terpilih, menyampaikan apresiasi mendalam kepada DPC se-Sumsel yang telah mempercayakan amanah kepemimpinan kepadanya. “Terima kasih atas dukungan semua pihak. Meski persiapan Musdalub hanya sekitar dua minggu, namun semangat kita tetap utuh. Ini menjadi awal untuk kerja-kerja nyata,” ucap Edi.

Transformasi Organisasi dan Penyesuaian AD/ART

Menariknya, dalam Musdalub kali ini juga disahkan dua poin penting perubahan AD/ART. Pertama, masa jabatan pimpinan dipersingkat dari lima tahun menjadi satu tahun. Kedua, dihapusnya batasan masa jabatan ketua baik di tingkat DPP, DPD, maupun DPC.

“Kami ingin organisasi ini hidup. Dalam satu tahun, publik bisa menilai kinerja seorang ketua. Tidak perlu menunggu lima tahun,” terang Mahmud. Ia juga menambahkan bahwa asalkan melalui forum pengambilan keputusan dan disepakati bersama, seorang ketua bisa menjabat lebih dari satu periode.

 

Fondasi, Kolaborasi, dan Tantangan Digitalisasi

Mahmud mengungkapkan bahwa DPP PJS kini fokus pada peletakan fondasi organisasi agar kokoh, baik secara struktur maupun finansial. Sementara di sisi program, Edi Triono menggarisbawahi pentingnya peningkatan kualitas wartawan melalui uji kompetensi yang digelar rutin minimal setahun sekali di berbagai daerah Sumsel.

Tak hanya itu, Edi juga mengumumkan kolaborasi strategis dengan HIMPERRA dalam bidang perumahan rakyat. “Kerja sama ini menjadikan PJS sebagai pionir dalam menjalin sinergi antara dunia pers dan sektor perumahan. Harapannya, langkah ini dapat direplikasi di daerah lain,” ungkapnya.

Dalam menghadapi era digitalisasi, Mahmud menekankan pentingnya perubahan pola pikir wartawan. “Kalau wartawan tidak beradaptasi dengan teknologi, mereka akan tertinggal. Kita harus berpikir digital menguasai media sosial, AI, dan platform baru seperti YouTube dan TikTok,” katanya. Menurutnya, tantangan utama saat ini bukan hanya menjaga kualitas berita, tapi juga mempertahankan eksistensi media online di tengah derasnya konten digital yang berseliweran.

Penutup: Membangun Pers Profesional dan Bermartabat

Sebagai penutup, Mahmud Marhaba menegaskan bahwa PJS hadir untuk menciptakan organisasi jurnalis yang profesional dan memiliki visi jelas. “Kita tidak sempurna, tapi kita berusaha menjadi lebih baik. Wartawan harus dihargai, mulai dari penampilan, isi berita, hingga pemahaman teknologi. AI bukan ancaman, tapi alat bantu. Namun dasar-dasar jurnalistik tetap harus dikuasai.”

Senada, Edi Triono menutup dengan semangat bahwa wartawan adalah penjaga kebenaran. “Jurnalis bukan hanya penyampai kabar, tetapi penjaga nilai. Dunia jurnalisme menuntut keberanian, integritas, dan ketajaman hati. Semoga momentum hari ini menginspirasi siapa pun yang peduli terhadap informasi bermartabat.”

(Laporan: Asep | Editor: Redaksi cimutnews.co.id)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here