Beranda Ogan Komering Ilir Kemenag OKI Kerjasama dengan Pemkab OKI dan MUI Gelar Sholat Istisqa Serentak,...

Kemenag OKI Kerjasama dengan Pemkab OKI dan MUI Gelar Sholat Istisqa Serentak, Memohon Segera Diturunkan Hujan

143
0
BERBAGI

CIMUTNews.co.id. Kayuagung OKI – Kementerian Agama Kabupaten OKI kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten OKI dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) OKI gelar sholat Istisqa serentak, sholat istisqa dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir pada hari Jum’at tanggal 13 Oktober 2023 M bertepatan dengan tanggal 27 Rabiul Awal 1445H.

Menurut H.M Djakfar Shodiq Wakil Bupati OKI pada wawancara bersama awak media CIMUTNews.co.id. menyampaikan bahwa pelaksanaan sholat istisqa sudah disampaikan pada waktu hari jadi OKI yang ke-78 supaya masyarakat melaksanakan sholat Istisqa, hal ini ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir dan menindaki surat Pemerintah Provinsi Sumantera Selatan tentang pelaksanaan Sholat Istisqa serentak.

Lebih lanjut Djakfar Shodiq menegaskan pelaksanaan sholat istisqa ini dengan tujuan untuk memohon kepada Allah SWT agar supaya hujan segera diturunkan. Alhamdulillah dari beberapa kecamatan yang saya pantau sudah melaksanakan sholat istisqa dan saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada ulama, kyai, tokoh dan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir yang antusias melaksanakan sholat Istisqa serentak.

Sementara menurut H. Syarip, S.Ag.,M.Pd.I Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten OKI menyampaikan bahwa yang pertama agama sudah mengajarkan kepada kita, ketika tidak turun hujan ada tuntunan untuk minta kepada Allah SWT segera diturunkan hujan memalui sholat Istisqa, yang kedua adanya surat edaran dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan diadakannya sholat Istisqa serentak pada tanggal 13 Oktober 2023, kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten OKI dan MUI OKI dengan harapan Allah SWT memberikan dan mengabulkan permohonan segera diturunkan hujan.

Pelaksanaan Sholat Istisqa diawali dengan bimbingan shalat istisqa oleh H. Muazni Masykur S.Pd.M.PdI sedangan yang bertindak sebagai Iman K.H. Shoemari Utsman Al Hafidz Pimpinan Ma’had Utsmani Muara Baru Kayuagung OKI dan bilal saudara Rian, dilanjutkan dengan khutbah Istisqa oleh H. Muazni Masykur S.Pd.M.PdI ketua MUI Kabupaten OKI.

Turut hadir dalam pelaksanaan sholat Istisqa Wakil Bupati OKI H.M. Djakfar Shodiq, Forkompimda, H. Syarip, S.Ag.,M.Pd.I Kepala Kementerian Agama Kabupaten OKI,  Ir. Asmar Wijaya, M. Si Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Assisten, UPTD, ulama, Kyai, Tokoh, Masyarakat Kabupaten OKI.

Menurut H. Muazni Masykur S.Pd.M.PdI dalam khutbah Istisqa menyampaikan bahwa dengan adanya musim kemarau yang berkepanjangan, sehingga banyak kebakaran hutan dan dan lahan, sebenarnya harus menjadi ibrah, pelajaran bagi kita. Kemarau panjang adalah musibah yang menjadi awal dari kesengsaraan. Bahkan kita harus memperhatikan juga peristiwa-peristiwa disekeliling kita, kenapa sering banyak terjadi musibah, jangan-jangan ada tangan-tangan jahil manusia yang merusak ekosistem alam sehingga kemarau menjadi lebih panjang, sehinggga kita sering dijuluki oleh negara jiran sebagai negara penghasil dan pengekspor asap udara kotor (pengap).

Mari kita kembali bertanya kepada diri kita masing-masing, mengapa saat ini kita tidak mendapatkan curahan hujan, yang biasanya telah membasahi bumi menjadi subur, tumbuh-tumbuhan tumbuh dan berkemang. Dengan hujan pula sungai-sungai dialiri air. Dengan hujan turun ternak mendapatkan sumplai minuman. Untuk melihat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang kita lontarkan kepada diri kita tersebut mari kita renungkan firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Anfal ayat ke-53: (Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui Kaum muslimin wal muslimat jamaah shalat Istisqa yang dimukiakan Allah.

Dapat kita petik makna dari ayat tersebut, yakni: Allah menegaskan kepada hamba-hamba-Nya bahwa benar-benar Allah itu Maha Pemurah dan Maha Pengasih dan Penyayang sehingga beraneka ragam nikmatnya dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya tanpa pilih kasih. Namun manakala hamba-hamba tersebut sering menginkari dan mendustakan nikmat-nikmatnya-Nya, dengan bangga melakukan maksiat, melakukan kezaliman dan semena-mena kepada sesama, bahkan ketidak adilan sudah merajalela, dan maksiat dilakukan secara terbuka, bahkan cengengesan tertawa di media social dengan bangga telah melakukan maksiat, zina. Maka pada saat demikianlah Allah mengubah nikmat menjadi musibah, mengubah berkah menjadi hukuman, kasis sayang menjadi malapetaka.

Bukannya Allah yang memiliki sifat penyayang menjadi pemurka, pemanah, akan tetapi manusia itulah yang mengubah dirinya menjadi sosok yang tak layak disayangi lagi. Dengan kata lain perbuatan manusia itu menantang datangnya murka Allah, misalnya dengan membakar lahan dan hutan. Karena pada dasarnya Allah tidak akan berbuat aniaya terhadap hamba dan makhluknya.

Perhatikan firman Allah dalam al-Qur’an surat Fushilat ayat ke-46: ْ Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya.

Satu pohon saja menebang pohon tanpa tujuan pemanfaatannya maka Allah kutuk dia sebagai penjahat besar dan disumpah masuk neraka, sebagaimana sabda Rasulullah dalam riwayat Imam Abu Daud: Siapa yang memotong (apalagi membakar) sebatang pohon. memotong pepohonan untuk membangun kekayaan, tanpa mempertimbangkan dampaknya, Allah sungkurkan kepalanya dalam api neraka. Na’udzubillahi min dzalalik.

Diakhir khutbahnya H. Muazni Masykur S.Pd.M.PdI, Semoga ibadah yang sedang kita langsanakan ini menjadi washilah terbukanya pinta rahmat dan ampunan Allah sehingga air hujan cepat diturunkan oleh Allah. Mari kita tunaikan kewajiban zakat kita, kita tingkatkan kadar sedekah kita, kita saling bantu meringankan beban orang-orang yang tidak mampu. Dengan begitu, kita bisa berharap agar kemarau ini terangkat dan hujan segera turun kembali. Perbanyak membaca istighfar, memohon ampun atas dosadosa dan kesalahan yang telah kita buat, baik disengaja atau tidak. Itulah di antara hal yang dapat membuat Allah menganugerahkan hujan pada manusia, Amin. Tuturnya.

(Asep)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here