Beranda Ogan Komering Ilir Panen Raya Demplot Jagung di Jadimulya: Bukti Sinergi Petani, Pemerintah, dan Swasta...

Panen Raya Demplot Jagung di Jadimulya: Bukti Sinergi Petani, Pemerintah, dan Swasta Dukung Ketahanan Pangan

20
0
Petani Desa Jadimulya bersama pemerintah desa dan perwakilan PT OKI Pulp and Paper Mills memanen jagung di lahan demplot 20 hektare, Kecamatan Airsugihan, Kabupaten OKI, Rabu (10/9).

Kayuagung, cimutnews.co.id – Suasana Desa Jadimulya, Kecamatan Airsugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Rabu (10/9), tampak berbeda dari biasanya. Ratusan petani berkumpul bersama pemerintah desa dan perusahaan mitra untuk melaksanakan panen raya demplot jagung seluas 20 hektare.

Kegiatan ini menjadi penanda keberhasilan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Program ini merupakan bagian dari binaan PT OKI Pulp and Paper Mills yang sejak awal berkomitmen mendorong pertanian berkelanjutan di wilayah Airsugihan.

Panen Perdana di Lahan Petani Lokal

Panen perdana dilakukan di lahan seluas 2 hektare milik Sanipan, warga Desa Jadimulya Jalur 23 Blok D. Setelah itu, kegiatan panen berlanjut ke lahan seluas 18 hektare yang berada di kawasan cetak sawah binaan perusahaan.

Bagi petani seperti Sanipan, panen kali ini bukan hanya tentang hasil jagung yang melimpah, tetapi juga simbol keberhasilan mengelola lahan dengan pola pertanian modern yang lebih ramah lingkungan.

PT OKI Pulp and Paper Mills Dorong Sinergi Pangan

  1. Gadang Hartawan, Humas PT OKI Pulp and Paper Mills, menegaskan bahwa keberhasilan panen ini tidak bisa dilepaskan dari semangat gotong royong dan kolaborasi berbagai pihak.

“Panen kali ini merupakan yang ketiga di atas lahan 20 hektare. Keberhasilan ini lahir berkat semangat tinggi petani muda, dukungan pemerintah desa, serta sinergi Camat, Polsek, hingga Koramil,” ujarnya.

Menurut Gadang, program ini sejalan dengan upaya perusahaan mendukung visi pemerintah dalam memperkuat sektor pangan berbasis desa. Dengan model demplot, masyarakat tidak hanya mendapat hasil panen, tetapi juga pengalaman dan pengetahuan baru dalam mengelola pertanian.

“Hal ini menjadi bukti bahwa masyarakat Airsugihan memiliki komitmen kuat mendukung program pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” tambahnya.

Desa Jadimulya Jadi Model Pertanian Tanpa Bakar

Kepala Desa Jadimulya, Marsidi, melalui Sekretaris Desa Haryanto, menyambut baik keberhasilan panen ini. Ia menekankan bahwa program demplot jagung adalah implementasi nyata dari Program Ketahanan Pangan Nasional sesuai arahan Presiden RI.

“Kegiatan ini melibatkan peran aktif petani serta seluruh elemen masyarakat. Dari sini, petani semakin paham pentingnya mengelola lahan tanpa bakar. Mereka juga semakin sadar menjaga kesuburan tanah dengan memperhatikan unsur humus,” jelas Haryanto.

Langkah ini sekaligus mendukung upaya pemerintah daerah dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutbunla) yang kerap melanda wilayah rawa gambut.

Anak Muda Desa Jadimulya Ambil Peran

Tidak hanya pemerintah desa dan perusahaan, generasi muda juga mulai ambil bagian. Nasrudin, tokoh muda Desa Jadimulya sekaligus Humas PT OKI Pulp, menyatakan optimismenya bahwa keberhasilan ini bisa direplikasi di desa-desa lain.

“Harapan kami, keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi petani muda di daerah lain. Jika program ini terus berkembang, maka kesejahteraan petani akan lebih terjamin,” katanya penuh semangat.

Menurutnya, program demplot padi maupun jagung bisa menjadi pintu masuk bagi anak-anak muda desa untuk kembali tertarik mengelola lahan pertanian. Selain membuka lapangan kerja, hal ini juga mendorong regenerasi petani yang semakin mendesak.

Momentum Perkuat Ketahanan Pangan dari Desa

Panen raya di Desa Jadimulya ini tidak hanya menghasilkan jagung melimpah, tetapi juga menjadi momentum penting memperkuat ketahanan pangan dari akar rumput.

Dengan adanya dukungan perusahaan melalui CSR, pemerintah desa yang proaktif, serta keterlibatan masyarakat, model demplot pertanian ini berpotensi diperluas ke wilayah lain di OKI.

Selain meningkatkan produktivitas jagung, program ini juga mengajarkan praktik pertanian ramah lingkungan, meningkatkan keterampilan petani, dan mengurangi risiko gagal panen.

Harapan Jangka Panjang

Ke depan, sinergi antara petani, pemerintah, dan swasta diharapkan mampu menghadirkan manfaat berkelanjutan. Bukan hanya dalam bentuk hasil pertanian yang melimpah, tetapi juga dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.

“Kami percaya, dengan semangat kebersamaan ini, desa-desa di Airsugihan dan OKI pada umumnya bisa menjadi lumbung pangan yang tangguh. Inilah kontribusi nyata dari masyarakat untuk Indonesia,” pungkas Gadang Hartawan. (Asep)