Beranda Ogan Komering Ilir Pelatihan Juru Sembelih Halal, Upaya Serius OKI Jaga Mutu dan Syariat Qurban

Pelatihan Juru Sembelih Halal, Upaya Serius OKI Jaga Mutu dan Syariat Qurban

165
0
Pelatihan ini diikuti oleh 250 peserta dari berbagai perwakilan masjid se-Kabupaten OKI.

Ogan Komering Ilir, Cimutnews.co.id – Dalam rangka menyambut Idul Adha 1446 H dan memastikan pelaksanaan penyembelihan hewan qurban sesuai syariat Islam serta standar kesehatan, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Ogan Komering Ilir menggelar Pelatihan Juru Sembelih Halal (Juleha) di Masjid Agung Sholihin, Kayuagung, pada Kamis, 29 Mei 2025.

Pelatihan ini diikuti oleh 250 peserta dari berbagai perwakilan masjid se-Kabupaten OKI. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Sumsel, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel, Pemprov Sumsel, Pemkab OKI, MUI OKI, dan DMI OKI.

Dr. drh. Jafrizal, MM, Ketua Harian KAGAMA Sumsel sekaligus Ketua PDHI Sumsel

Apa Tujuan Pelatihan Ini?

Menurut Dr. drh. Jafrizal, MM, Ketua Harian KAGAMA Sumsel sekaligus Ketua PDHI Sumsel, pelatihan ini bertujuan:

  • Meningkatkan kualitas penyembelihan hewan qurban agar memenuhi syarat halal, sehat, aman dan layak konsumsi (HAS),
  • Menghadirkan Juleha di setiap masjid penyelenggara pemotongan qurban,
  • Menstandarisasi tempat penyembelihan sesuai Permentan No. 114 Tahun 2014.

Dari 9.622 masjid di Sumsel, hanya 313 yang dapat diperiksa saat pelaksanaan qurban tahun lalu. Maka pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal menyasar ribuan masjid lainnya agar penyembelihan hewan qurban dilakukan dengan ilmu, iman, dan profesionalisme.

Kabag Kesra Setda OKI, M. Danni Oktaviano, ST., M.Si, Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki, SE., M.Si menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya kegiatan ini.

Bagaimana Respons Pemerintah Daerah?

Melalui sambutan yang disampaikan oleh Kabag Kesra Setda OKI, M. Danni Oktaviano, ST., M.Si, Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki, SE., M.Si menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Pemerintah Kabupaten OKI menyambut baik inisiatif pelatihan ini. Ini bukan sekadar agenda teknis, tapi bagian dari edukasi umat untuk memahami tata laksana qurban secara syar’i dan higienis,” ujarnya.

Beliau menambahkan, Pemkab berencana menjadikan pelatihan ini sebagai agenda rutin tahunan yang dibagi berdasarkan zona wilayah di OKI.

Nara sumber

Apa Materi yang Diajarkan?

Pelatihan ini mengupas berbagai aspek qurban secara komprehensif dari syariat, teknis hingga manajemen dan kesehatan hewan:

  • Ust. Darmawi, SIP (Ketua DMI OKI): Menekankan makna spiritual dan pentingnya kaderisasi penyembelih qurban di masjid.
  • H. Muazni Masykur, S.Ag., M.Pd.I (MUI OKI): Menjelaskan syarat, ketentuan, dan hukum qurban dalam perspektif Islam.
  • Dr. drh. Jafrizal, MM: Menjabarkan titik kritis dalam penyembelihan hewan, pentingnya sertifikasi dan SOP pemotongan.
  • drh. Weny Patrioti, M.Si: Menguraikan pemeriksaan antemortem dan postmortem untuk mendeteksi penyakit serta menjamin keamanan pangan.
  • drh. Ahmad Mustofa: Menyampaikan standar penanganan daging qurban di tempat pemotongan agar higienis dan layak konsumsi.
  • Luth Firmansyah (Juleha Sumsel): Mengajarkan prinsip manajemen qurban dan teknik penyembelihan sesuai kaidah syariat dan prosedur halal.
• Ust. Darmawi, S.IP (Ketua DMI OKI): Menekankan makna spiritual dan pentingnya kaderisasi penyembelih qurban di masjid
Peserta juga diajak langsung praktik menjatuhkan sapi sebagai simulasi penyembelihan yang benar

Ada Apa Saja dalam Praktik Lapangan?

Peserta juga diajak langsung praktik menjatuhkan sapi sebagai simulasi penyembelihan yang benar, walau tanpa penyembelihan langsung pada tahun ini.

“InsyaAllah tahun depan kita targetkan praktik langsung menyembelih tiga ekor sapi agar peserta mendapatkan pengalaman utuh,” ujar Ust. Darmawi disambut antusias hadirin.

Pantun penutup pun dilontarkan Ust. Darmawi:

“Jalan-jalan ke Kijang, pulangnya bawa durian.
Jangan ragu, jangan bimbang, kalau kita nak masuk surga, payo kito berqurban.”

Mengapa Pelatihan Ini Penting?

Pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam memastikan qurban tidak hanya sebagai ibadah ritual, tetapi juga memenuhi standar kualitas yang sesuai tuntunan agama, kesehatan, dan keselamatan masyarakat.

“Daging qurban yang dihasilkan harus halal, sehat, dan aman, bukan hanya secara spiritual tapi juga ilmiah,” tegas drh. Jafrizal.

Apa Harapan ke Depan?

Diharapkan, seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dapat:

  • Menjadi agen edukasi di masjid masing-masing,
  • Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dengan tanggung jawab,
  • Mengawal pelaksanaan qurban agar tidak lagi hanya berdasarkan tradisi, tapi berbasis ilmu dan syariat.
Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Ogan Komering Ilir

Pelatihan ini bukan hanya investasi pengetahuan, tetapi juga langkah nyata menjaga kesucian ibadah qurban dan kesehatan masyarakat.

 

Penulis : Asep Redaksi Cimutnews.co.id