Beranda OKI Mandira Pemkab OKI Pacu Program Prioritas: Dari Layanan Kesehatan Gratis hingga Swasembada Pangan...

Pemkab OKI Pacu Program Prioritas: Dari Layanan Kesehatan Gratis hingga Swasembada Pangan dan Job Fair untuk Rakyat

8
0
Bupati Ogan Komering Ilir H. Muchendi Mahzareki menyampaikan capaian program prioritas daerah dalam Sidang Paripurna HUT ke-80 Kabupaten OKI, Sabtu (11/10/2025).

OKI, cimutnews.co.id — Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terus menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pelaksanaan berbagai program prioritas daerah yang berpihak pada rakyat. Di tengah tekanan fiskal, langkah inovatif tetap diambil untuk memastikan pembangunan berjalan berkelanjutan dan selaras dengan Asta Cita Presiden RI, delapan cita-cita pembangunan nasional yang menekankan kesejahteraan masyarakat.

Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki menegaskan bahwa seluruh kebijakan Pemkab OKI diarahkan untuk menjawab kebutuhan dasar rakyat, terutama di sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, dan ketenagakerjaan. “Bagi kami, kesehatan adalah hak dasar. Program ini bukan semata-mata teknis layanan, tapi komitmen moral agar tidak ada warga yang tertinggal dalam akses kesehatan,” ujar Muchendi dalam Sidang Paripurna HUT ke-80 Kabupaten OKI, Sabtu (11/10/2025).

Layanan Kesehatan Gratis untuk Semua

Salah satu program unggulan Pemkab OKI adalah Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah menjangkau 17.119 orang dewasa dan 47.080 anak usia sekolah di seluruh wilayah OKI. Layanan ini menjadi pelengkap kebijakan Jaminan Kesehatan Semesta (UHC Prioritas), yang menjamin seluruh warga bisa langsung mengakses layanan kesehatan tanpa harus menunggu masa aktivasi kartu.

Melalui program ini, Pemkab OKI memastikan tidak ada warga yang kesulitan berobat hanya karena faktor ekonomi. Kebijakan ini menegaskan keberpihakan pemerintah daerah terhadap prinsip keadilan sosial dan kesehatan sebagai hak dasar setiap warga negara.

Makan Bergizi Gratis untuk Generasi Cerdas

Selain sektor kesehatan, Pemkab OKI juga memberikan perhatian serius terhadap pendidikan dan gizi anak-anak sekolah. Hingga tahun 2025, sebanyak 111.329 pelajar telah menerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurut Muchendi, kecerdasan dan kesehatan anak adalah investasi jangka panjang daerah. “Kami ingin memastikan anak-anak tumbuh cerdas, sehat, dan siap bersaing. Dengan begitu, lapangan usaha di masa depan akan terbuka luas bagi mereka,” tuturnya.

Program MBG ini tak hanya membantu pemenuhan gizi harian, tetapi juga menumbuhkan semangat belajar dan kehadiran siswa di sekolah, terutama di wilayah pedesaan.

Dorong Swasembada Pangan Nasional

Dalam mendukung agenda swasembada pangan nasional, Pemkab OKI membuka 11.672 hektare lahan sawah baru dan mengoptimalkan 9.221 hektare lahan pertanian eksisting. Pemerintah juga menyalurkan 20.177 ton pupuk dan menyerahkan 1.396 unit alat dan mesin pertanian (alsintan) langsung kepada kelompok tani.

Langkah tersebut terbukti efektif. Produksi gabah kering panen (GKP) meningkat signifikan dari 469.536 ton menjadi 538.321 ton, menghasilkan surplus beras 257.145 ton.

“Petani adalah tulang punggung daerah. Kenaikan produksi ini bukan kerja pemerintah semata, tapi hasil kerja kolektif antara petani, penyuluh, dan seluruh ekosistem pertanian yang kami fasilitasi,” kata Muchendi.

Kebijakan ini menjadi bukti nyata bahwa sektor pertanian di OKI terus diperkuat untuk menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Peremajaan Sawit dan Beasiswa Anak Pekebun

Selain padi, sektor perkebunan kelapa sawit rakyat juga mendapat perhatian besar. Hingga 2025, 36.674 hektare sawit rakyat telah diremajakan, sementara 2.697 pekebun menerima bantuan sarana dan prasarana. Tak hanya itu, 72 pelajar dari keluarga pekebun mendapat beasiswa SDM Kelapa Sawit untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

“Petani sawit bukan hanya butuh bibit dan pupuk, tapi juga kepastian untuk terus berkembang. Salah satu jalannya adalah lewat pendidikan bagi anak-anak mereka,” ujar Muchendi.

Program ini memperlihatkan bagaimana Pemkab OKI mengintegrasikan aspek ekonomi, pendidikan, dan keberlanjutan lingkungan dalam pengembangan sektor perkebunan.

Kurangi Kemiskinan dan Buka Akses Pekerjaan

Untuk menekan angka kemiskinan, Pemkab OKI juga melaksanakan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Tahun ini, 346 unit rumah tidak layak huni diperbaiki, ditambah 175 unit dari APBD serta 8 unit dari zakat yang dikelola Baznas OKI.

Namun, menurut Muchendi, bantuan fisik bukanlah satu-satunya solusi. “Bantuan penting, tapi tidak cukup. Yang dibutuhkan rakyat adalah kesempatan untuk mandiri. Itulah sebabnya kami serius membuka akses pekerjaan,” tegasnya.

Sebagai langkah konkret, Pemkab OKI menggelar Bursa Kerja (Job Fair) dalam rangka HUT ke-80 Kabupaten OKI. Dalam kegiatan itu, dibuka 737 lowongan kerja dalam negeri dan 2.275 peluang kerja luar negeri untuk pencari kerja, terutama generasi muda.

“Melalui Job Fair ini, kami ingin membuka jalan bagi anak-anak muda menuju pintu gerbang kesuksesannya sekaligus menekan angka pengangguran terbuka,” pungkas Bupati OKI tersebut.

Sinergi Daerah dan Nasional untuk Kesejahteraan Rakyat

Rangkaian program prioritas Pemkab OKI menunjukkan bahwa pembangunan daerah tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada pemberdayaan manusia, kemandirian ekonomi, dan pemerataan kesejahteraan.

Meski menghadapi keterbatasan fiskal, langkah-langkah strategis yang diambil menunjukkan keberpihakan nyata kepada masyarakat. Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, OKI optimistis dapat terus menjadi daerah yang mandiri, produktif, dan berdaya saing tinggi di masa depan. (Asep)