Beranda Banyuasin Polres Banyuasin Salurkan 8 Ton Beras Murah, Ratusan Warga Serbu Gerakan Pangan...

Polres Banyuasin Salurkan 8 Ton Beras Murah, Ratusan Warga Serbu Gerakan Pangan Murah di Rantau Bayur

4
0
Kapolsek Rantau Bayur AKP Afrimansyah, S.Pd., memantau langsung proses distribusi beras SPHP kepada masyarakat di lokasi kegiatan GPM.

Banyuasin, cimutnews.co.id – Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di tengah masyarakat, Polres Banyuasin bekerja sama dengan Perum Bulog menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa Talang Kemang, Kecamatan Rantau Bayur, pada Kamis (6/10/2025).

Sebanyak 8 ton beras jenis SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) disalurkan kepada masyarakat dengan harga terjangkau. Antusiasme warga begitu tinggi—tercatat 502 orang datang sejak pagi untuk membeli beras murah yang langsung terjual habis dalam waktu singkat.

Langkah ini menjadi salah satu wujud nyata kepedulian Polres Banyuasin dalam membantu masyarakat menghadapi fluktuasi harga pangan, sekaligus memperkuat kolaborasi antara kepolisian dan instansi pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan daerah.

 

Respons Cepat Polres Banyuasin Atasi Lonjakan Harga

Kegiatan ini diinisiasi sebagai respons cepat atas kondisi ekonomi masyarakat, khususnya pasca kenaikan harga beras di sejumlah daerah. Melalui GPM, masyarakat dapat membeli beras SPHP dengan harga di bawah pasaran, tanpa harus khawatir akan stok yang terbatas.

Kapolsek Rantau Bayur, AKP Afrimansyah, S.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan berjalan lancar dan tertib berkat koordinasi matang antara Polsek, pemerintah kecamatan, dan aparat desa.

“Persiapan sudah kami lakukan jauh hari sebelumnya. Kami bekerja sama dengan pihak kecamatan dan pemerintah desa untuk memastikan kegiatan berjalan aman dan tertib. Antusiasme warga begitu tinggi, tapi semua tetap tertib karena sudah diatur dengan baik,” ujarnya.

Menurutnya, GPM ini menjadi salah satu langkah preventif untuk menjaga stabilitas sosial-ekonomi di wilayah hukum Polsek Rantau Bayur, agar tidak terjadi keresahan akibat naik-turunnya harga bahan pokok. (noto)