Beranda Muara Enim PT Bukit Asam Mantapkan Langkah Menuju Net Zero Emission 2060 Lewat Tiga...

PT Bukit Asam Mantapkan Langkah Menuju Net Zero Emission 2060 Lewat Tiga Strategi Utama

8
0
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail, saat memaparkan strategi dekarbonisasi perusahaan menuju Net Zero Emission 2060.

Muara Enim, cimutnews.co.id – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Grup MIND ID, semakin mempertegas komitmennya dalam mendukung program pemerintah menuju dekarbonisasi. Sebagai perusahaan energi dan pertambangan yang mengusung visi “menjadi perusahaan kelas dunia yang peduli lingkungan”, PTBA menetapkan target ambisius untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Target besar ini bukan sekadar wacana. PTBA telah menyusun peta jalan dekarbonisasi (decarbonization roadmap) yang dipetakan secara bertahap hingga 2060, dengan langkah konkret yang bisa dipantau setiap tahunnya.(2/10)

Komitmen Nyata PTBA

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menegaskan bahwa perusahaan tidak bisa lagi berbisnis dengan cara lama jika ingin bertahan di tengah tantangan perubahan iklim dan tuntutan global.

“Dalam rangka mewujudkan target dekarbonisasi 2060, perusahaan telah memiliki tiga strategi utama, yaitu **Dekarbonisasi Operasional, Pengembangan Portofolio Bersih, serta Upaya Penyeimbangan Emisi (Emission Offset),” jelas Arsal.

Ia menambahkan, implementasi ketiga strategi tersebut dilakukan secara hati-hati (prudent) agar bisa membantu program pemerintah sekaligus memperkuat posisi PTBA sebagai perusahaan berkelanjutan.

Tiga Strategi Utama Menuju Dekarbonisasi

1. Dekarbonisasi Operasional

Strategi pertama berfokus pada bagaimana perusahaan mengurangi emisi karbon langsung dari aktivitas pertambangan dan produksi. Sejumlah program turunan yang kini berjalan antara lain:

  • Elektrifikasi proses operasional, misalnya penggunaan alat berat berbasis listrik.
  • Optimalisasi operasional untuk efisiensi energi, sehingga aktivitas pertambangan dan logistik lebih hemat bahan bakar.
  • Adopsi energi bersih dalam operasional, seperti pemanfaatan pembangkit energi terbarukan di area kerja.

Upaya ini sekaligus menekan biaya energi sekaligus menurunkan jejak karbon PTBA di sektor operasional.

2. Pengembangan Portofolio Bersih

Strategi kedua menitikberatkan pada diversifikasi bisnis. PTBA tidak lagi hanya mengandalkan batubara, melainkan membangun ekosistem energi bersih. Beberapa langkah penting yang masuk dalam strategi ini antara lain:

  • Diversifikasi usaha menuju portofolio ramah lingkungan.
  • Pengembangan bisnis energi terbarukan, seperti PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
  • Penerapan teknologi Clean Coal-Fired Power Plant, yakni teknologi pembangkit listrik berbasis batubara yang lebih bersih.
  • Green business lain yang mendukung transisi energi.

Dengan pengembangan portofolio bersih ini, PTBA ingin memperluas peran dari sekadar perusahaan tambang menjadi bagian dari solusi energi masa depan.

3. Upaya Penyeimbangan Emisi (Emission Offsets)

Strategi ketiga adalah menyeimbangkan emisi yang tidak bisa sepenuhnya dieliminasi. Langkah yang dilakukan meliputi:

  • Reklamasi lahan dan revegetasi, yaitu mengembalikan fungsi lahan bekas tambang menjadi lebih hijau dan produktif.
  • Partisipasi dalam pasar karbon, sebagai bentuk kontribusi dalam mekanisme perdagangan emisi.
  • Pengembangan teknologi penangkapan karbon dan metana, sehingga gas rumah kaca bisa dikelola sebelum terlepas ke atmosfer.

Melalui strategi offset ini, PTBA memastikan bahwa dampak lingkungannya tetap terkendali dan bisa berkontribusi pada target nasional.

Mendukung Program Pemerintah

Komitmen PTBA ini sejalan dengan program dekarbonisasi pemerintah Indonesia yang menargetkan NZE pada 2060 atau lebih cepat. Sebagai anggota Grup MIND ID, PTBA menegaskan perannya bukan hanya sebagai penyumbang energi nasional, tetapi juga motor penggerak transisi energi berkelanjutan.

“Kami ingin menjadi bagian penting dalam perjalanan Indonesia menuju Net Zero Emission. Dekarbonisasi bukan hanya tuntutan global, tetapi juga kebutuhan untuk keberlanjutan generasi mendatang,” kata Arsal.

Peran Lingkungan dan Komunitas Lokal

Selain fokus pada strategi korporasi, PTBA juga melibatkan masyarakat sekitar dalam program lingkungan. Reklamasi lahan, revegetasi, dan pemanfaatan energi terbarukan di area operasional membuka peluang kerja baru sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan di tingkat lokal.

Dengan begitu, program dekarbonisasi PTBA bukan hanya berdampak pada level global, tetapi juga memberi nilai tambah langsung bagi masyarakat Muara Enim dan sekitarnya.

Menuju 2060: Jalan Panjang yang Terukur

Perjalanan menuju NZE 2060 tentu tidak mudah. Namun, PTBA telah menyiapkan milestone tahunan untuk memastikan setiap langkah yang ditempuh terukur dan terarah. Transparansi pelaporan juga akan dilakukan secara reguler agar publik bisa melihat perkembangan nyata, bukan sekadar janji.

Langkah PTBA ini bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan lain di Indonesia untuk bertransformasi menuju praktik bisnis berkelanjutan. Tantangan global menuntut perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga tanggung jawab lingkungan dan sosial.

Dekarbonisasi adalah perjalanan panjang yang membutuhkan konsistensi, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor. PT Bukit Asam Tbk, lewat strategi dekarbonisasi operasional, pengembangan portofolio bersih, serta upaya penyeimbangan emisi, telah membuktikan diri sebagai pionir dalam upaya mencapai Net Zero Emission 2060.

Bagi PTBA, masa depan energi Indonesia bukan hanya tentang produksi, tetapi juga tentang menjaga bumi agar tetap layak huni. (eko)