
Ogan Komering Ilir, cimutnews.co.id — Tidak banyak orang yang berani beralih profesi dari dunia hiburan menuju dunia terapi pikiran. Namun, bagi Taufik Hidayat, perjalanan hidupnya justru menemukan makna ketika ia memilih menjadi ahli hipnotis, hipnoterapi, dan public speaking yang kini dikenal luas sebagai sosok inspiratif di bidang pengembangan diri.
Wawancara via telepon dengan CimutNews.co.id mengungkapkan sisi menarik dari kisahnya. “Awalnya saya itu basic-nya pesulap, jadi sudah biasa tampil menghibur,” ujarnya sambil tertawa ringan. “Tapi dunia sulap itu memerlukan banyak alat dan biaya. Sementara saya ingin sesuatu yang bisa dilakukan kapan saja tanpa harus bergantung pada properti.”
Dari situlah titik balik hidupnya dimulai.
Terinspirasi dari Romy Rafael dan Semangat untuk Menghibur dengan Manfaat
Taufik mengaku mulai tertarik dengan dunia hipnotis setelah melihat penampilan hipnotis populer di televisi. “Saya lihat tayangan Romy Rafael waktu itu, kelihatannya enak banget—ngomong-ngomong, nidurin orang, dapat amplop,” katanya sambil bercanda.
Namun, di balik candanya, ada niat serius yang kemudian tumbuh. Sebagai seorang muslim, ia ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. “Saya senang menjadi konsultan kesehatan, jadi cocok dengan profesi ini. Niat saya sederhana, ingin berbagi ilmu dan membantu orang berubah jadi lebih baik,” jelasnya.
Hipnotis: Ilmu yang Sering Disalahpahami
Meski sudah banyak dikenal, kata hipnotis masih sering disalahartikan masyarakat awam. “Banyak yang menganggap hipnotis itu hal mistik atau penipuan,” ujar Taufik.
Padahal, menurutnya, hipnotis sejatinya adalah ilmu ilmiah yang bekerja pada pikiran bawah sadar manusia. “Yang ilmiah itu banyak sekali bentuknya, seperti sugesti, terapi melalui sentuhan hati, dan perasaan. Sedangkan yang tidak ilmiah biasanya memakai ritual atau unsur mistik,” tegasnya.
Taufik kemudian menjelaskan bahwa dunia hipnotis memiliki cabang luas, mulai dari self-hypnosis, street hypnosis, hipnoterapi, stage hypnosis, relaksasi, hingga posterapi. Semua teknik itu, jika dipahami dengan benar, bisa digunakan untuk membangun kebiasaan positif dan memperbaiki karakter seseorang.
Menyentuh Pikiran Bawah Sadar: Proses Mengubah Diri
Ketika ditanya bagaimana proses hipnoterapi dilakukan, Taufik menjelaskan dengan sederhana.
“Biasanya kita melakukan pendekatan persuasif dulu, menguatkan niat untuk sembuh atau berubah,” katanya. “Kita buka dulu filter alam bawah sadar pasien, membuat mereka merasa aman dan nyaman. Setelah itu baru dilakukan fase hipnotis—menanyakan asal masalah, lalu membantu mereka berdamai dengan masalah itu.”
Menurutnya, perubahan yang dihasilkan bisa sangat nyata. “Hipnoterapi bisa merubah sikap, karakter, bahkan kebiasaan dalam waktu singkat,” jelasnya. “Sugesti positif yang ditanamkan akan membantu seseorang menjadi lebih percaya diri dan luar biasa.”
Edukasi dan Niat yang Kuat Jadi Kunci
Bagi Taufik, tantangan terbesar bukan hanya dalam praktik, tetapi dalam mengubah persepsi masyarakat. “Bicara hipnotis itu pasti banyak yang menilai negatif. Jadi kita harus kuatkan niat untuk terus mengedukasi masyarakat,” ujarnya.
Ia menilai, penting bagi para praktisi hipnoterapi untuk menunjukkan sisi ilmiah dan manfaat positifnya. “Kita ini bukan sekadar membuat orang tidur, tapi membantu mereka bangun — dalam arti sadar akan potensi diri,” tuturnya lugas.
Pesan untuk Generasi Muda
Di akhir perbincangan, Taufik menyampaikan pesan sederhana namun penuh makna.
“Selalu semangat mencari ilmu dan menambah wawasan. Jangan pernah menyerah dalam melakukan kebaikan, karena orang baik itu adalah orang yang memberi, bukan meminta.”
Pesan itu menggambarkan prinsip hidup yang dipegangnya: ilmu dan manfaat harus terus dibagikan. Dari seorang pesulap panggung menjadi seorang penghipnoterapi, perjalanan Taufik Hidayat membuktikan bahwa hiburan sejati bukan sekadar membuat orang tertawa — tetapi juga membantu mereka menemukan kedamaian batin.
penulis : Asep













