Beranda Ogan Komering Ilir Tingkat Pengangguran di OKI Masih Tinggi, Disnakertrans Dorong Rekrutmen Tenaga Lokal Lewat...

Tingkat Pengangguran di OKI Masih Tinggi, Disnakertrans Dorong Rekrutmen Tenaga Lokal Lewat Forum HRD

2
0
BERBAGI
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten OKI, Antonio Romadhon, menyebut bahwa angka ini cukup signifikan, mengingat sekitar 70,72 persen dari total penduduk OKI yang berjumlah 786.703 jiwa tergolong dalam usia kerja (15–64 tahun), yaitu sebanyak 556.166 orang.

Kayuagung, cimutnews.co.id — Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tahun 2024, jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah ini tercatat mencapai 14.325 orang atau 3,32 persen dari total penduduk. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8.339 orang merupakan laki-laki dan 5.986 orang perempuan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten OKI, Antonio Romadhon, menyebut bahwa angka ini cukup signifikan, mengingat sekitar 70,72 persen dari total penduduk OKI yang berjumlah 786.703 jiwa tergolong dalam usia kerja (15–64 tahun), yaitu sebanyak 556.166 orang.

“Setiap tahun, angka pengangguran di OKI stabil di kisaran 3 persen. Mayoritas berasal dari kelompok usia 17 hingga 40 tahun,” ujar Antonio saat ditemui pada Jumat (11/7/2025).

Sementara itu, jumlah penduduk yang sudah bekerja tercatat mencapai 408.819 orang, terdiri dari 206.877 laki-laki dan 142.847 perempuan. Jumlah ini setara dengan 51,96 persen dari total penduduk. Dari jumlah pekerja tersebut, sebanyak 48.325 orang bekerja di perusahaan besar dan kecil yang telah terdaftar pada sistem perizinan resmi di Kabupaten OKI.

Untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan ini, Disnakertrans OKI membentuk Forum Human Resources Development (HRD) pada 26 Mei 2025. Forum ini bertujuan menjalin komunikasi dan sinergi antarperusahaan guna mengutamakan perekrutan tenaga kerja lokal.

“Selama ini, banyak perusahaan di OKI justru merekrut pekerja dari luar daerah seperti Medan dan Jawa. Kami berharap, melalui Forum HRD, perusahaan-perusahaan bisa memprioritaskan warga lokal dalam proses rekrutmen,” jelas Antonio.

Ia menambahkan, prioritas tidak hanya berlaku untuk tenaga buruh, tetapi juga mencakup posisi manajerial. “Kami ingin perusahaan di OKI merekrut dari warga sekitar, mulai dari buruh hingga manajer,” tegasnya.

Lebih lanjut, Antonio mengungkapkan bahwa Forum HRD akan dilibatkan dalam kegiatan job fair yang rencananya digelar bersamaan dengan OKI Expo pada November 2025. Job fair tersebut akan menjadi ajang bagi perusahaan untuk membuka lowongan kerja bagi masyarakat yang memiliki keahlian dan keterampilan.

Sebagai langkah strategis lainnya, Disnakertrans juga terus mengembangkan program pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Saat ini, sebanyak 48 peserta tengah mengikuti pelatihan, termasuk program pelatihan bahasa Jepang selama 23 hari sebagai persiapan untuk tenaga kerja yang ingin bekerja ke luar negeri.

“Kami ingin masyarakat OKI memiliki daya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional,” pungkas Antonio.

laporan: Saepuloh
Editor: Redaksi Cimutnews.co.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here