ACEH TENGAH, cimutnews.co.id — Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 0106/Aceh Tengah terus menunjukkan progres menggembirakan. Hingga pertengahan Oktober 2025, pembangunan jembatan penghubung di Desa Kute Keramil, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, telah mencapai 50 persen. (16/10/25(
Jembatan ini menjadi bagian penting dari sasaran fisik TMMD, yang tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga bertujuan memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat dalam mempercepat kemajuan desa. Dengan percepatan pembangunan ini, diharapkan manfaatnya segera dapat dirasakan oleh warga sekitar, terutama dalam mendukung aktivitas ekonomi dan sosial.
Akses Vital bagi Warga Pedesaan
Jembatan yang sedang dibangun oleh Satgas TMMD tersebut akan menjadi jalur penghubung utama antara Dusun Kute Desa dan Dusun Peregen. Sebelum adanya pembangunan ini, warga harus menempuh jalur memutar sejauh beberapa kilometer untuk menuju lahan pertanian maupun ke pusat desa.
Kondisi itu tidak hanya menyulitkan mobilitas warga, tetapi juga menghambat aktivitas ekonomi, terutama bagi petani yang harus mengangkut hasil panen melewati medan berat. Dengan adanya jembatan ini, diharapkan kegiatan masyarakat — mulai dari pertanian, pendidikan, hingga perdagangan — akan berjalan lebih efisien.
“Kami terus berupaya menyelesaikan pembangunan ini tepat waktu agar masyarakat segera dapat merasakan manfaatnya. Jembatan ini nantinya akan menjadi penghubung vital antar dusun dan mempermudah akses kegiatan ekonomi warga,” ujar Serka T. Hasibuan, anggota Satgas TMMD yang ditemui di lokasi kegiatan.
Sinergi TNI dan Masyarakat Wujudkan Pembangunan Merata
Program TMMD ke-126 ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara TNI dan masyarakat dalam membangun wilayah pedesaan. Melalui kegiatan ini, TNI berupaya hadir di tengah masyarakat untuk membantu mempercepat pembangunan di daerah yang sulit dijangkau oleh kendaraan besar atau akses publik.
Menurut Serka Hasibuan, dukungan masyarakat sangat luar biasa. Sejak awal pelaksanaan TMMD, warga setempat aktif terlibat dalam berbagai tahap pengerjaan — mulai dari persiapan material hingga proses pembangunan jembatan.
“Gotong royong masih menjadi kekuatan utama dalam setiap kegiatan TMMD. Tanpa dukungan masyarakat, tentu pekerjaan tidak akan berjalan secepat ini. Semangat kebersamaan inilah yang membuat TMMD berbeda dari program pembangunan lainnya,” ungkapnya.
Selain membangun jembatan, TMMD ke-126 Kodim 0106/Aceh Tengah juga melaksanakan berbagai kegiatan nonfisik, seperti penyuluhan kebangsaan, kesehatan lingkungan, dan pelatihan keterampilan masyarakat. Langkah ini menjadi bagian integral dari upaya TNI untuk mendorong kesejahteraan masyarakat pedesaan secara berkelanjutan.
Percepat Pemerataan Pembangunan di Wilayah Terpencil
Kecamatan Linge dikenal sebagai salah satu wilayah dengan kondisi geografis yang cukup menantang di Kabupaten Aceh Tengah. Akses antar dusun yang terbatas membuat sebagian besar warga harus menempuh jarak jauh untuk menjual hasil pertanian atau mengakses layanan dasar.
Kehadiran program TMMD menjadi jawaban atas keterbatasan infrastruktur tersebut. Dengan dibangunnya jembatan penghubung di Desa Kute Keramil, TNI berharap kegiatan ekonomi masyarakat dapat berkembang lebih pesat, serta memperkuat konektivitas antarwilayah.
Komandan Kodim 0106/Aceh Tengah sebelumnya juga menyampaikan bahwa pembangunan jembatan ini merupakan komitmen TNI dalam mendukung pemerataan pembangunan dan memperkuat ketahanan wilayah. Infrastruktur desa yang baik akan mendorong peningkatan kesejahteraan sekaligus memperkuat ikatan sosial antara masyarakat dan aparat pertahanan negara.
Warga Antusias Sambut Progres TMMD
Antusiasme warga terhadap pembangunan jembatan ini sangat tinggi. Setiap hari, masyarakat Desa Kute Keramil ikut membantu personel TNI di lapangan, baik dalam pengangkutan material maupun dalam pekerjaan fisik ringan. Bagi mereka, program TMMD bukan hanya pembangunan infrastruktur, tetapi juga simbol kepedulian dan kebersamaan antara rakyat dan TNI.
Salah seorang warga, Abdurrahman (45), mengatakan bahwa keberadaan jembatan ini akan membawa perubahan besar bagi desanya.
“Selama ini kami harus memutar jauh untuk ke kebun. Kalau jembatan ini selesai, akses jadi lebih mudah. Anak-anak sekolah pun tidak perlu lagi menyeberang sungai dengan cara berbahaya,” tuturnya dengan penuh harap.
Dengan capaian 50 persen progres pembangunan, Satgas TMMD Kodim 0106/Aceh Tengah optimis pengerjaan jembatan akan selesai tepat waktu. Harapannya, jembatan ini akan menjadi sarana vital yang membuka keterisolasian desa, memperlancar arus ekonomi, dan mempererat hubungan antara TNI dan rakyat — sebagaimana semangat utama dari program TNI Manunggal Membangun Desa. (Adis)
