
Pangkalan Lampam, OKI – cimutnews.co.id — Suasana pagi di Desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), mendadak heboh pada Sabtu (18/10/2025) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebuah rumah milik warga bernama Asri bin Ismit (45) dilalap si jago merah. Diduga, api berasal dari obat nyamuk bakar yang mengenai kasur di dalam kamar, lalu merambat cepat ke seluruh bagian rumah.
Kebakaran tersebut sontak membuat warga sekitar panik. Namun berkat kesiapsiagaan masyarakat dan kerja sama berbagai pihak, api berhasil dikendalikan sebelum menjalar ke rumah lainnya.
Kronologi Singkat: Api Bermula dari Kamar Tidur
Menurut keterangan warga dan aparat setempat, api pertama kali terlihat dari salah satu kamar di rumah Asri. Diduga, obat nyamuk bakar yang diletakkan di dekat kasur menjadi pemicu utama kebakaran. Api dengan cepat membesar dan membakar perabotan di sekitar tempat tidur sebelum menjalar ke ruang tengah dan dapur.
“Saat kejadian, sebagian warga baru bersiap beraktivitas pagi. Begitu tahu ada asap tebal, kami langsung berlari membantu,” tutur salah satu warga Riding yang ikut dalam proses pemadaman.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, kerugian material diperkirakan mencapai Rp150 juta, mencakup bangunan rumah, perabot, dan beberapa dokumen penting milik korban.
Warga dan Manggala Agni Bergerak Cepat
Kebakaran tersebut segera ditangani secara gotong royong oleh warga setempat, dibantu Tim Manggala Agni Kabupaten OKI yang datang ke lokasi tak lama setelah laporan diterima. Dengan peralatan seadanya dan air dari sumur warga, masyarakat berusaha memadamkan api sambil menunggu bantuan tambahan.
Tak berselang lama, personel Pemadam Kebakaran Kabupaten OKI, Polsek Pangkalan Lampam, serta Camat Pangkalan Lampam Drs. Amri Ubaidah ikut terjun ke lapangan. Mereka membantu proses pendinginan dan memastikan tidak ada bara api yang tersisa.
“Alhamdulillah api bisa dikendalikan dengan cepat berkat kerja sama semua pihak. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati, terutama terhadap sumber api di dalam rumah,” ungkap Camat Pangkalan Lampam, Drs. Amri Ubaidah, saat ditemui di lokasi kejadian.

Kepedulian Pemerintah: Bantuan Darurat untuk Korban
Pasca kebakaran, perhatian dan kepedulian langsung datang dari berbagai pihak. Pada Senin (20/10/2025), korban menerima bantuan tanggap darurat dari BPBD Kabupaten OKI berupa kebutuhan pokok, perlengkapan tidur, dan bantuan logistik lain.
Bantuan tersebut diserahkan sebagai bentuk empati dan dukungan moral bagi keluarga korban agar bisa segera bangkit dari musibah yang dialami.
“Kami turut prihatin atas kejadian ini. Semoga bantuan ini dapat sedikit meringankan beban korban,” ujar perwakilan BPBD OKI saat menyerahkan bantuan di lokasi.
Selain itu, pihak kecamatan bersama Forum Kepala Desa se-Kecamatan Pangkalan Lampam juga ikut membantu membersihkan puing-puing sisa kebakaran dan mengamankan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Gotong Royong, Wujud Solidaritas Warga Desa Riding
Musibah ini menjadi bukti kuat bahwa semangat gotong royong masih hidup di tengah masyarakat pedesaan. Warga bahu-membahu tanpa menunggu perintah, saling membantu memadamkan api, mengevakuasi barang, dan memberi dukungan moral kepada korban.
Kehadiran aparat dan pemerintah daerah juga menjadi simbol nyata sinergi antara masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi bencana.
“Hal seperti ini harus terus kita rawat. Kebersamaan adalah kunci kekuatan masyarakat desa,” kata Drs. Amri Ubaidah menegaskan.
Pesan Kewaspadaan untuk Warga
Meski kebakaran dapat ditangani tanpa korban jiwa, Camat Amri mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap sumber api kecil seperti lilin, kompor gas, dan obat nyamuk bakar. Menurutnya, kebakaran rumah masih sering terjadi akibat kelalaian kecil yang bisa dihindari dengan kewaspadaan.
“Cukup hal kecil seperti meletakkan obat nyamuk terlalu dekat dengan barang yang mudah terbakar, bisa berakibat fatal. Kita semua harus belajar dari kejadian ini,” tambahnya.
Peristiwa kebakaran di Desa Riding menjadi pengingat bahwa musibah bisa datang kapan saja. Namun, dengan kesiapsiagaan, solidaritas, dan kepedulian bersama, dampak bencana bisa diminimalkan.
Warga berharap, bantuan dan dukungan yang diberikan menjadi awal bagi keluarga Asri untuk bangkit kembali dan memperbaiki rumah mereka. (Asep)