Beranda Kriminal Warga Temukan Tulang Belulang Manusia di Perkebunan Pisang OKU Selatan, Polisi Selidiki...

Warga Temukan Tulang Belulang Manusia di Perkebunan Pisang OKU Selatan, Polisi Selidiki Dugaan Tindak Kriminal

12
0
Petugas kepolisian dari Polres OKU Selatan bersama tim identifikasi melakukan olah TKP di lokasi penemuan tulang belulang manusia di kebun pisang Dusun III, Desa Kotaway, Kecamatan Buay Pemaca, OKU Selatan, Kamis (16/10/2025).

OKU Selatan, cimutnews.co.id – Warga Dusun III, Desa Kotaway, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, dikejutkan oleh penemuan tulang belulang manusia di area kebun pisang, Kamis pagi (16/10/2025). Penemuan yang menggemparkan ini sontak membuat suasana desa berubah mencekam.

Peristiwa bermula saat beberapa warga tengah memanen pisang dan mencium aroma menyengat dari arah semak belukar di tepi kebun. Rasa penasaran membuat mereka memeriksa sumber bau, hingga akhirnya menemukan potongan tulang yang menyerupai bagian tubuh manusia. Penemuan itu langsung dilaporkan kepada aparat desa dan kepolisian setempat.

Ditemukan Barang Milik Korban di Lokasi

Kepala Desa Kotaway, Feri, segera melaporkan kejadian tersebut kepada Kapolsek Buay Pemaca, Ipda Redi. Tak lama kemudian, Kapolsek bersama Kasat Reskrim Polres OKU Selatan, AKP Aston L. Sinaga, dan tim identifikasi Satreskrim tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya sejumlah bagian tubuh manusia yang terpisah, mulai dari kepala, badan, hingga kaki. Kondisi tulang-tulang itu masih mengeluarkan bau busuk, menandakan proses pembusukan diperkirakan baru berlangsung sekitar satu hingga dua minggu.

Selain tulang, polisi juga menemukan beberapa barang yang diduga milik korban, antara lain:

  • Sepasang sandal jepit berwarna putih,
  • Sebuah tas pinggang yang masih menempel di bagian rusuk,
  • Dan baju kemeja hitam yang melekat di tulang badan.

Seluruh barang tersebut kini telah diamankan sebagai barang bukti.

“Kami sudah memasang garis polisi, mengumpulkan seluruh bagian tulang, dan membawanya ke RSUD Muaradua untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar AKP Aston L. Sinaga, Kasat Reskrim Polres OKU Selatan.

Pemeriksaan Forensik Dikerahkan

Kasat Reskrim menjelaskan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi yang tinggal di sekitar lokasi untuk mengumpulkan petunjuk awal terkait identitas korban maupun aktivitas mencurigakan beberapa hari terakhir.

“Seluruh tulang dan barang bukti sudah kami kirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Selatan. Pemeriksaan akan difokuskan pada identifikasi usia, jenis kelamin, dan penyebab kematian korban,” jelas Aston.

Polisi juga berencana melakukan uji DNA dan analisis sidik gigi, jika memungkinkan, guna mempercepat proses identifikasi. “Kami masih menunggu hasil Labfor. Setelah itu, baru bisa disimpulkan apakah korban meninggal akibat kecelakaan, tindak kriminal, atau sebab lainnya,” imbuhnya.

Polda Sumsel Ambil Alih Perhatian

Menanggapi kasus ini, Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, S.I.K., M.H., memastikan bahwa pihaknya memberi perhatian serius terhadap penemuan tersebut.

“Tim Polres OKU Selatan sudah melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti. Kami menunggu hasil identifikasi dari Labfor untuk memastikan identitas korban serta penyebab kematiannya,” ujar Kombes Nandang.

Ia menegaskan, Polda Sumsel berkomitmen menangani kasus ini secara profesional dan transparan. “Kami tidak menutup kemungkinan adanya unsur tindak pidana, termasuk dugaan pembunuhan atau pembuangan jasad,” tegasnya.

Polisi Imbau Warga yang Kehilangan Keluarga untuk Melapor

Dalam upaya mengungkap identitas korban, pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dalam beberapa minggu terakhir agar segera melapor ke kantor polisi terdekat.

“Kami butuh kerja sama masyarakat. Siapa pun yang merasa kehilangan keluarga bisa membawa data, foto, atau ciri-ciri terakhir korban untuk mempercepat proses identifikasi,” tambah Kombes Nandang.

Menurutnya, partisipasi masyarakat sangat penting agar misteri penemuan tulang belulang ini dapat segera terpecahkan.

Warga Cemas, Polisi Lanjutkan Penelusuran

Hingga Kamis malam, tim penyidik masih melakukan penyisiran tambahan di sekitar kebun pisang untuk mencari potongan pakaian, benda pribadi, atau petunjuk lainnya.

Beberapa warga mengaku sempat mendengar kabar adanya orang hilang di desa tetangga beberapa minggu lalu, namun hingga kini belum bisa dipastikan apakah hal itu berkaitan dengan penemuan tulang tersebut.

“Kami masih menunggu hasil forensik dan laporan kehilangan dari masyarakat. Semua kemungkinan masih terbuka,” kata AKP Aston.

Dari kondisi tulang dan lokasi penemuan, polisi tidak menutup kemungkinan bahwa korban meninggal akibat kekerasan atau sengaja dibuang untuk menghilangkan jejak. Namun, semua masih menunggu hasil autopsi dan analisis forensik lengkap dari tim ahli.

Desa Kotaway Mencekam

Sementara itu, suasana di Desa Kotaway kini berubah mencekam. Warga memilih menunda aktivitas di kebun sampai penyelidikan tuntas. Rasa takut dan penasaran menyelimuti mereka.

“Biasanya kami ramai ke kebun pagi-pagi. Sekarang sepi, semua takut. Semoga polisi cepat menemukan siapa korban itu,” kata seorang warga yang enggan disebut namanya.

Kasus ini menambah daftar panjang penemuan jasad tanpa identitas di wilayah Sumatera Selatan sepanjang tahun 2025. Polda Sumsel memastikan setiap kasus serupa akan ditangani secara mendalam untuk memastikan tidak ada misteri yang dibiarkan menggantung.