Kayuagung, cimutnews.co.id — Menyambut datangnya musim penghujan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor, Polres Ogan Komering Ilir (OKI) menggelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi, Rabu (5/11/2025) pagi di Lapangan PDK Polres OKI.
Apel ini dipimpin langsung oleh Kapolres OKI AKBP Eko Rubiyanto, S.H., S.I.K., M.H., dan diikuti oleh para pejabat utama Polres, personel lintas instansi, serta perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Kegiatan tersebut menjadi langkah konkret kepolisian dalam memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di wilayah Kabupaten OKI.
“Kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab Polri, tapi juga tanggung jawab bersama. Diperlukan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi lintas sektor agar penanganan bencana bisa dilakukan secara cepat, tepat, dan menyeluruh,” tegas AKBP Eko dalam amanatnya.
280 Personel Gabungan Turun Siaga
Tercatat 280 personel gabungan ambil bagian dalam apel tersebut. Rinciannya terdiri dari 145 personel Polres OKI, 30 personel TNI, 15 anggota Dinas Perhubungan, 15 petugas BPBD, 20 personel Satpol PP, 20 anggota Manggala Agni, 20 relawan Tagana, serta 15 perwakilan Dinas Sosial.
Kekuatan lintas sektor ini diharapkan mampu memperkuat kesiapan daerah dalam menghadapi bencana yang sering terjadi akibat perubahan cuaca ekstrem.
“Kita ingin memastikan seluruh elemen sudah siap bergerak kapan pun dibutuhkan. Mulai dari personel, sarana, prasarana, hingga logistik evakuasi harus siap digunakan,” ujar AKBP Eko.
Delapan Instruksi Kapolri untuk Hadapi Bencana
Dalam kesempatan tersebut, AKBP Eko juga membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, yang berisi delapan instruksi strategis untuk seluruh jajaran kepolisian di Indonesia agar lebih tanggap menghadapi bencana hidrometeorologi.
Delapan poin penting tersebut antara lain:
- Deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan bersama BMKG dan pihak terkait.
- Memberikan informasi dan imbauan kamtibmas kepada masyarakat tentang potensi ancaman bencana.
- Menyiapkan personel, sarana, dan peralatan evakuasi serta dukungan logistik yang siap digerakkan kapan saja.
- Melaksanakan simulasi tanggap darurat secara rutin untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
- Mengutamakan kecepatan dan ketepatan respons dalam proses evakuasi, distribusi bantuan, hingga pemulihan sosial ekonomi.
- Menjalankan tugas kemanusiaan secara empatik dan humanis, agar kehadiran Polri memberi rasa aman bagi masyarakat terdampak.
- Menerapkan prosedur penanggulangan bencana secara menyeluruh dari pra, tanggap darurat, hingga pascabencana.
- Meningkatkan koordinasi dan sinergitas dengan TNI, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, serta pemerintah daerah agar penanganan bencana berjalan terpadu.
Kapolres menegaskan, delapan poin tersebut akan menjadi pedoman utama jajaran Polres OKI dan instansi terkait dalam menjalankan tugas di lapangan.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi antarinstansi adalah kunci agar penanganan bencana berjalan efektif dan tidak menimbulkan korban,” katanya menegaskan.
Sinergi Forkopimda dan Lintas Instansi
Apel kesiapan ini turut dihadiri berbagai unsur Forkopimda OKI, di antaranya Kasdim 0402 OKI Mayor Oke Jauhari, perwakilan Dinas Kesehatan Fatmawati, S.K.M., serta unsur PMI, BPBD, Manggala Agni, Satpol PP, Dishub, dan Dinas Sosial Kabupaten OKI.
Kehadiran mereka menjadi bukti kuatnya komitmen lintas instansi untuk saling bersinergi dalam menghadapi potensi bencana alam yang dapat mengancam keselamatan masyarakat.
“Kita ingin memastikan bahwa saat bencana datang, semua pihak sudah tahu apa yang harus dilakukan. Tidak ada kebingungan di lapangan,” ujar Kapolres.
Wujud Kepedulian Polri terhadap Keselamatan Warga
Melalui apel kesiapsiagaan ini, Polres OKI menegaskan kembali peran penting Polri tidak hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam tugas kemanusiaan dan mitigasi bencana.
AKBP Eko Rubiyanto berharap, kegiatan ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat kesiapsiagaan kolektif di tingkat kabupaten.
“Dengan latihan dan persiapan seperti ini, kita ingin masyarakat merasa aman dan yakin bahwa negara hadir dalam setiap situasi darurat,” tutupnya.
Apel kemudian ditutup dengan pengecekan peralatan tanggap darurat, kendaraan evakuasi, serta logistik bantuan yang siap digunakan bila sewaktu-waktu terjadi bencana. (Asep)
