Beranda Palembang Sinergi Perikanan OKU dan Provinsi Sumsel: Menuju Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat...

Sinergi Perikanan OKU dan Provinsi Sumsel: Menuju Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat yang Kuat

12
0
Wakil Bupati OKU Ir. H. Marjito Bachri bersama Kepala Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Selatan H. Aries Irwan Wahyu dan Kadis Perikanan OKU H. Juarsyah saat pertemuan koordinasi teknis pengembangan sektor perikanan di Palembang, Rabu (15/10/2025).

Palembang, cimutnews.co.id – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) terus menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan sektor perikanan sebagai sumber ekonomi rakyat. Rabu (15/10/2025), Wakil Bupati OKU, Ir. H. Marjito Bachri, bersama Kepala Dinas Perikanan OKU, H. Juarsyah, melakukan koordinasi dan sinkronisasi teknis program kerja perikanan di Kantor Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Selatan, Palembang. Pertemuan berlangsung dari pukul 14.00 hingga 16.30 WIB dan diterima langsung oleh H. Aries Irwan Wahyu, S.STPi., M.Si., selaku Kepala Dinas Perikanan Provinsi Sumsel.

Dalam sambutannya, Aries Irwan Wahyu menyambut baik inisiatif Pemerintah Kabupaten OKU untuk memperkuat sinergi teknis antara pemerintah daerah dan provinsi. Menurutnya, kolaborasi lintas wilayah menjadi kunci utama agar program perikanan berjalan efektif, tidak tumpang tindih, dan mampu menyentuh masyarakat hingga tingkat desa.

“Langkah Kabupaten OKU ini patut diapresiasi. Dengan kolaborasi yang kuat, kita bisa memastikan program perikanan tepat sasaran, baik dalam pengembangan budidaya, pembenihan, hingga akses pasar,” ujar Aries.

OKU Siap Jadi Sentra Perikanan Sumsel

Wakil Bupati OKU, H. Marjito Bachri, menegaskan bahwa sektor perikanan memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah perairan rawa, sungai, dan kolam. Ia menyebut, Pemkab OKU tengah memprioritaskan penguatan ekosistem budidaya ikan melalui sinergi dengan Dinas Perikanan Provinsi.

“OKU kaya akan potensi air, baik dari sungai, rawa, maupun kolam. Sayangnya, belum tergarap optimal. Dengan pendampingan teknis dari provinsi, kita yakin potensi itu bisa menjadi sumber ekonomi rakyat,” ujarnya.

Dalam paparan teknisnya, Kadis Perikanan OKU, H. Juarsyah, menjelaskan sejumlah program prioritas yang akan dijalankan dalam beberapa tahun ke depan. Mulai dari peningkatan sarana prasarana budidaya ikan — termasuk pembenihan, penyediaan pakan, hingga sistem irigasi kecil — hingga pembentukan cluster pembudidaya ikan di kecamatan potensial.

Selain itu, akan dilakukan pelatihan dan pendampingan teknis bagi kelompok masyarakat serta pemberdayaan UMKM pengolahan hasil ikan, agar rantai nilai ekonomi tidak berhenti di tingkat produksi.

Tantangan Teknis dan Dukungan Provinsi

Juarsyah juga mengungkapkan tantangan utama yang dihadapi para pembudidaya di OKU, yakni lemahnya aspek teknis seperti manajemen kualitas air, pemilihan benih unggul, dan sistem pergantian air. Ia berharap pendampingan dari provinsi dapat memperkuat standar teknis serta mempercepat adaptasi teknologi budidaya modern.

“Kita ingin pembudidaya ikan di OKU tidak tertinggal. Dengan dukungan provinsi, kita bisa mengembangkan budidaya yang berkelanjutan dan berdaya saing,” jelasnya.

Dalam pertemuan tersebut, disepakati pembagian peran yang jelas:

  • Provinsi akan fokus pada aspek teknis lanjutan, riset, dan fasilitasi skema insentif.
  • Kabupaten OKU bertanggung jawab pada pengorganisasian kelompok, penganggaran, monitoring lapangan, dan penguatan akses pasar.

Sebagai langkah awal, kedua pihak menyetujui rencana pilot project pengembangan budidaya ikan di beberapa kecamatan prioritas OKU. Proyek ini akan menggunakan fasilitas pemeliharaan modern dengan sistem pendampingan teknis berkelanjutan.

Fokus pada Keberlanjutan Lingkungan

Wabup Marjito menegaskan bahwa pengembangan perikanan tidak hanya berorientasi pada peningkatan volume produksi, tetapi juga pada aspek keberlanjutan ekologi.

“Kita ingin memastikan kualitas air tetap terjaga, mencegah pencemaran, dan melestarikan lingkungan perairan. Produksi boleh tinggi, tapi ekosistem harus sehat,” tegasnya.

Pihak Provinsi Sumsel juga berkomitmen memberikan skema bantuan teknis dan pendanaan, termasuk hibah, kredit mikro perikanan, serta matching fund antara provinsi dan kabupaten. Selain itu, akan dijajaki kerja sama dengan universitas dan lembaga riset untuk mendukung riset ikan lokal dan inovasi teknologi.

Menuju Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat

Kepala Dinas Perikanan Provinsi Sumsel, Aries Irwan Wahyu, menilai OKU memiliki peluang besar menjadi sentra perikanan budidaya unggulan di Sumatera Selatan. Ia memastikan bahwa provinsi akan menyiapkan modul pelatihan teknis dan tim pendamping lapangan secara bergilir ke OKU.

“Kami ingin menjadikan OKU sebagai model daerah dengan ekosistem perikanan yang maju, mandiri, dan berkelanjutan,” ujarnya optimistis.

Wakil Bupati OKU, Marjito Bachri, berharap sinergi ini dapat memperkuat ketahanan pangan dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat pesisir dan pedesaan.

“Kita ingin OKU tidak hanya menjadi konsumen ikan dari luar, tapi juga menjadi pemasok utama bagi kabupaten tetangga,” katanya.

Program ini juga selaras dengan visi nasional Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, khususnya sektor perikanan. Melalui kolaborasi daerah dan provinsi, diharapkan akan tercipta efek domino positif: peningkatan produksi, kemandirian pangan, dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Pertemuan tersebut ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman teknis (MoU) antara Pemkab OKU dan Dinas Perikanan Provinsi Sumsel sebagai bentuk komitmen bersama dalam membangun sektor perikanan yang produktif, inovatif, dan berkelanjutan.

“Mari kita bergerak cepat, penuh tanggung jawab, dan berkomitmen agar potensi ikan OKU menjadi berkah nyata bagi masyarakat,” tutup Wabup Marjito Bachri dengan penuh semangat. (poerba)