Ogan Ilir, cimutnews.co.id — Suasana penuh semangat mewarnai aula MTs Negeri 2 Ogan Ilir, Jumat (7/11/2025), saat tiga calon ketua Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) tahun 2026 tampil dalam debat terbuka yang digelar sejak pukul 09.00 WIB hingga selesai. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari rangkaian pemilihan ketua OSIM yang bertujuan menumbuhkan jiwa demokrasi, kepemimpinan, dan tanggung jawab di kalangan siswa madrasah.
Debat terbuka ini diikuti oleh tiga kandidat terbaik dari kelas VIII, yaitu Marcel (VIII.2) sebagai calon nomor urut 1, Syakira Salsabila (VIII.5) calon nomor urut 2, dan Brilian (VIII.5) calon nomor urut 3. Ketiganya tampil percaya diri memaparkan visi, misi, dan program kerja unggulan di hadapan guru, panitia, dan seluruh siswa MTsN 2 Ogan Ilir yang memadati ruang kegiatan.
Adu Gagasan dan Ide Kreatif Siswa Madrasah
Debat berlangsung dengan format panel, di mana para calon diminta menjawab pertanyaan dari guru panelis yang terdiri atas Muammar Kadafi, S.Pd.I., Sukamti, S.Pd., M.Pd., Darmiati, S.Ag., M.Pd., dan Syahrizal Aziz, S.Pd..
Pertanyaan seputar kepemimpinan, kedisiplinan, serta program unggulan OSIM yang inovatif dijawab lugas dan penuh keyakinan oleh ketiga kandidat.
Suasana debat menjadi semakin menarik ketika para calon saling menanggapi pandangan satu sama lain. Marcel menekankan pentingnya meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler berbasis lingkungan dan literasi digital. Sementara Syakira membawa gagasan pemberdayaan siswa melalui kegiatan sosial dan keagamaan yang kreatif. Di sisi lain, Brilian mengusung visi “OSIM Cerdas, Aktif, dan Inspiratif” dengan fokus pada pengembangan minat dan bakat siswa.
Sorak sorai dukungan dari teman-teman sekelas terdengar nyaring setiap kali calon favorit mereka berbicara. Tepuk tangan dan yel-yel penyemangat membuat suasana semakin hidup namun tetap kondusif dan penuh sportivitas.
Kepala Madrasah: Debat Bukan Sekadar Kompetisi
Dalam wawancara dengan CimutNews.co.id, Drs. Mursalin, M.Si., Kepala MTsN 2 Ogan Ilir, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat para calon. Ia menilai kegiatan ini tidak hanya melatih kemampuan berbicara di depan umum, tetapi juga menumbuhkan karakter kepemimpinan sejak dini.
“Debat ini bukan sekadar kompetisi, tetapi wadah untuk melatih kepemimpinan, keberanian berbicara, dan menghargai pendapat orang lain. Siapapun yang terpilih nantinya, semoga mampu membawa OSIM menjadi organisasi yang aktif, kreatif, dan inspiratif,” ujar Mursalin dengan penuh optimisme.
Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi di lingkungan madrasah. Ia juga menegaskan bahwa siswa harus berani berpendapat secara santun, kritis, dan bertanggung jawab, agar kelak mampu menjadi generasi penerus bangsa yang berintegritas.
Pembina OSIM: Demokrasi yang Sehat Dimulai dari Sekolah
Senada dengan kepala madrasah, Oten Maret, S.Pd., selaku pembina OSIM, menambahkan bahwa debat terbuka ini adalah bentuk pendidikan karakter yang nyata bagi seluruh siswa.
“Ini bukan sekadar ajang memilih ketua OSIM, tetapi juga pembelajaran langsung tentang bagaimana menjalankan proses demokrasi yang sehat dan beretika. Siswa belajar menjadi pemimpin yang cerdas, menghargai perbedaan, dan siap menerima hasil dengan lapang dada,” tutur Oten Maret.
Ia juga berharap, kegiatan semacam ini dapat terus dikembangkan setiap tahun agar budaya demokrasi partisipatif tumbuh kuat di kalangan siswa madrasah. “Semakin sering siswa berlatih berpikir kritis dan menyampaikan pendapat secara terbuka, semakin matang karakter mereka sebagai calon pemimpin masa depan,” tambahnya.
Antusiasme Siswa dan Harapan ke Depan
Debat yang berlangsung lebih dari dua jam itu berjalan tertib dan penuh semangat. Para siswa yang hadir tampak antusias memberikan dukungan moral kepada kandidat pilihan mereka, baik melalui tepuk tangan, sorakan semangat, maupun poster mini bertuliskan pesan dukungan.
Salah satu siswa kelas VII, Dela (13), mengaku terinspirasi melihat keberanian para calon ketua OSIM berbicara di depan publik.
“Seru banget! Jadi tahu kalau jadi pemimpin itu harus berani ngomong dan punya ide. Tahun depan saya pengin ikut juga,” katanya sambil tersenyum.
Kegiatan debat calon ketua OSIM MTsN 2 Ogan Ilir ini tidak hanya menumbuhkan semangat kompetisi positif, tetapi juga menjadi laboratorium demokrasi mini bagi para siswa. Melalui kegiatan ini, mereka belajar arti pentingnya mendengarkan, menghargai perbedaan pendapat, dan bekerja sama dalam membangun lingkungan sekolah yang lebih baik.
Pemungutan suara untuk menentukan ketua OSIM terpilih dijadwalkan akan digelar pekan depan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia — meniru sistem demokrasi nasional. Dengan semangat partisipasi tinggi dari siswa, kegiatan OSIM tahun 2026 diharapkan melahirkan pemimpin muda yang berintegritas, kreatif, dan siap menginspirasi sesama. (Sandi)
