Beranda Ogan Komering Ilir Sylvie Niang: Pengalaman Berharga Jadi Instruktur Klub Jantung Sehat, Langkah Kecil untuk...

Sylvie Niang: Pengalaman Berharga Jadi Instruktur Klub Jantung Sehat, Langkah Kecil untuk Hidup yang Lebih Bermakna

9
0
Sylvie Niang, perwakilan Kabupaten Ogan Komering Ilir, mengikuti Pelatihan Instruktur Klub Jantung Sehat yang digelar Yayasan Jantung Indonesia, 11–14 Juni 2024. Ia mengungkapkan rasa syukur dan bangga atas pengalaman belajar yang penuh inspirasi.(30/10/2025) (foto: Asep/cimutnews.co.id)

OKI, cimutnews.co.id – Mengemban misi mulia untuk menebarkan gaya hidup sehat bukan hanya sekadar slogan, tapi menjadi panggilan hati bagi mereka yang peduli akan pentingnya kesehatan jantung. Hal inilah yang dirasakan oleh Sylvie Niang, peserta pelatihan Instruktur Klub Jantung Sehat (KJS) yang diadakan oleh Yayasan Jantung Indonesia (YJI) pada 11–14 Juni 2024.

Sylvie, yang mewakili Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dalam kegiatan tersebut, menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas kesempatan emas itu. Ia mengaku pengalaman selama pelatihan menjadi momen yang tak terlupakan sekaligus menambah semangatnya dalam menjalankan gaya hidup sehat dan menularkannya kepada masyarakat.

“Terima kasih kepada Yayasan Jantung Indonesia Kabupaten OKI yang telah mempercayakan kami sebagai perwakilan untuk mengikuti pelatihan ini. Juga terima kasih kepada Yayasan Jantung Sehat Provinsi Sumatera Selatan yang telah memfasilitasi dengan baik, sehingga suasana belajar terasa nyaman dan menyenangkan,” ungkapnya saat diwawancarai oleh crew cimutnews.co.id.(30/10/25)

Menurut Sylvie, pelatihan ini bukan hanya membekali para peserta dengan teori kesehatan jantung, tetapi juga memberikan pengalaman langsung dalam mengajar, memimpin senam jantung sehat, serta membangun kesadaran pentingnya pola hidup aktif di tengah masyarakat.
“Guru dan narasumber dari Yayasan Jantung Indonesia Pusat luar biasa. Mereka bukan hanya mengajar, tetapi benar-benar menginspirasi. Kami diajarkan cara menjadi instruktur yang tidak hanya mampu memimpin senam, tetapi juga memahami makna kesehatan jantung dari sisi ilmu dan empati,” tambahnya.

Kegiatan pelatihan ini menjadi wadah pembentukan Instruktur Klub Jantung Sehat yang profesional dan berdedikasi. Para peserta dilatih tentang anatomi jantung, teknik senam jantung sehat, manajemen kegiatan KJS, hingga cara mengedukasi masyarakat mengenai gaya hidup sehat yang menyenangkan.

Menurut pemantauan crew cimutnews.co.id, suasana selama pelatihan berlangsung sangat interaktif. Para peserta dari berbagai kabupaten di Sumatera Selatan tampak antusias mengikuti setiap sesi, mulai dari teori di dalam ruangan hingga praktik lapangan yang penuh semangat dan keceriaan.

Sylvie juga menuturkan bahwa pengalaman ini memberinya wawasan baru tentang pentingnya kolaborasi lintas daerah dalam mengkampanyekan kesehatan jantung.
“Kami semua di sini belajar bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk menularkan semangat hidup sehat kepada orang lain. Mudah-mudahan ilmu yang kami dapatkan bisa menjadi keterampilan yang bermanfaat, terutama dalam menjalankan visi dan misi Hidup Sehat Jantungku, Sehat Jantung Kita Semua,” ujarnya penuh semangat.

Yayasan Jantung Indonesia melalui program pelatihan ini berharap muncul lebih banyak instruktur yang mampu menjadi agen perubahan di masyarakat. Tak hanya di kota besar, tetapi juga hingga ke pelosok daerah seperti Ogan Komering Ilir, agar kesadaran hidup sehat bisa tumbuh dari lingkungan terdekat.

Pelatihan yang berlangsung selama empat hari tersebut diakhiri dengan penyerahan sertifikat dan peneguhan semangat para peserta untuk menjadi duta kesehatan jantung di daerah masing-masing.
Kegiatan ditutup dengan senam bersama, foto bersama, dan pesan inspiratif dari para instruktur pusat yang menekankan bahwa kesehatan jantung dimulai dari langkah kecil — seperti bergerak, tersenyum, dan menjaga pola makan.

Sylvie menegaskan komitmennya untuk terus aktif dalam kegiatan Klub Jantung Sehat di Kabupaten OKI. Ia berharap ke depan semakin banyak masyarakat yang ikut bergabung dan menjadikan olahraga ringan sebagai bagian dari gaya hidup.
“Semoga semangat ini terus menyala. Karena sehat bukan hanya milik individu, tetapi tanggung jawab bersama,” tutupnya.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata bahwa kepedulian terhadap kesehatan dapat dimulai dari satu langkah sederhana, namun berdampak luas. Dari ruang pelatihan hingga ke desa-desa, semangat “Jantung Sehat” terus berdenyut sebagai simbol hidup yang lebih baik, lebih bahagia, dan lebih bermanfaat bagi sesama. (Asep)