
Palembang, cimutnews.co.id — Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Kota Palembang aktif turun langsung ke tengah masyarakat dalam rangka Reses Masa Sidang IV Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung sejak 11 hingga 18 Oktober 2025, dengan tujuan utama untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung dan memastikan kebijakan daerah benar-benar berpihak kepada kebutuhan rakyat.
Reses kali ini melibatkan sejumlah wakil rakyat lintas komisi, antara lain H. Nopianto (Wakil Ketua II DPRD Sumsel), Hj. Zaitun Mawardi Yahya, Zulfikri Kadir (Ketua Badan Kehormatan), Tamtama (Ketua Komisi III), Yansuri (Ketua Komisi IV), Anwar Sadat (Wakil Ketua Komisi I), serta Fajar Febriansyah (Anggota Komisi V). Kehadiran para anggota dewan ini menjadi bukti nyata komitmen DPRD Sumsel dalam memperkuat komunikasi dengan masyarakat di tingkat akar rumput.
Jembatan Komunikasi Antara Wakil Rakyat dan Masyarakat
Dalam sambutannya, Hj. Zaitun Mawardi Yahya dari Fraksi Gerindra menegaskan bahwa kegiatan reses merupakan wadah penting bagi anggota dewan untuk mendengarkan langsung suara rakyat.
“Reses ini menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dan wakilnya di DPRD. Semua masukan yang kami terima akan dicatat, dibahas, dan diperjuangkan sesuai dengan skala prioritas dalam penyusunan kebijakan serta anggaran di tingkat provinsi,” ujar Zaitun.
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran para anggota dewan di lapangan bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk tanggung jawab moral dan politik dalam memastikan bahwa kebijakan pemerintah daerah benar-benar selaras dengan kebutuhan masyarakat.
Serap Aspirasi di Sekolah dan Lingkungan Masyarakat
Selama masa reses, anggota DPRD Sumsel Dapil II menggelar sejumlah pertemuan strategis di berbagai titik wilayah Kota Palembang. Salah satunya bersama kepala sekolah, guru, staf, dan siswa SMK PGRI 3 Palembang di Kecamatan Sematang Borang. Dalam pertemuan tersebut, muncul sejumlah aspirasi terkait peningkatan sarana pendidikan, kebutuhan ruang belajar yang layak, serta pemerataan fasilitas belajar bagi siswa di pinggiran kota.
Tak hanya di lingkungan pendidikan, para anggota dewan juga melakukan dialog langsung dengan warga di Kelurahan Karya Mulia, Suka Mulya, dan Sri Mulya. Pertemuan ini turut dihadiri oleh para lurah, pegawai kecamatan, tokoh masyarakat, serta perwakilan kelompok tani.
Infrastruktur dan Pertanian Jadi Sorotan
Beberapa isu utama yang mengemuka dalam kegiatan reses kali ini mencakup perbaikan infrastruktur jalan, ketersediaan pupuk, bantuan alat pertanian, serta dukungan modal bagi pelaku usaha kecil.
Warga juga menyampaikan keluhan mengenai jalan rusak di beberapa wilayah yang menghambat aktivitas ekonomi dan akses ke fasilitas publik. Selain itu, persoalan sulitnya memperoleh pupuk bersubsidi juga menjadi sorotan utama, terutama bagi para petani di daerah pinggiran Palembang.
Menanggapi hal itu, H. Nopianto, Wakil Ketua II DPRD Sumsel, berjanji akan memperjuangkan aspirasi tersebut dalam pembahasan anggaran provinsi mendatang.
“Masukan masyarakat sangat penting sebagai bahan pertimbangan kami dalam merancang kebijakan pembangunan. Kami ingin memastikan infrastruktur, pendidikan, dan sektor pertanian mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah,” tegas Nopianto.
Komitmen DPRD Sumsel untuk Pemerataan Pembangunan
Selain infrastruktur dan pertanian, isu pendidikan dan kesehatan juga menjadi perhatian dalam reses kali ini. Para guru berharap agar pemerintah provinsi dapat memberikan dukungan lebih besar untuk peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan pemerataan fasilitas sekolah.
Sementara itu, masyarakat di wilayah Sematang Borang mengusulkan agar pelayanan kesehatan masyarakat diperluas, terutama bagi warga kurang mampu.
Anggota Komisi III, Tamtama, menilai bahwa keluhan masyarakat ini harus menjadi prioritas kebijakan publik di tingkat provinsi, karena menyangkut kebutuhan dasar warga.
“Kami ingin aspirasi masyarakat ini tidak berhenti di forum reses saja. Semua usulan akan kami bawa ke pembahasan resmi di DPRD agar bisa menjadi bagian dari program pembangunan provinsi ke depan,” ujarnya.
Kolaborasi dan Harapan
Kegiatan reses ini juga diharapkan menjadi wadah untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan wakil rakyat dalam membangun Sumatera Selatan yang lebih sejahtera.
Hj. Zaitun Mawardi menegaskan bahwa DPRD Sumsel akan terus membuka ruang dialog dan partisipasi publik agar masyarakat dapat terlibat aktif dalam proses pembangunan.
“Kami datang bukan hanya untuk mendengar, tapi juga untuk memastikan aspirasi masyarakat diterjemahkan menjadi kebijakan nyata,” tutupnya.
Dengan pelaksanaan reses yang berorientasi langsung pada kebutuhan rakyat, DPRD Sumsel menunjukkan komitmennya sebagai lembaga perwakilan yang hadir dan bekerja untuk kepentingan masyarakat. (poerba)













