
PALI, cimutnews.co.id — Sabtu pagi, 19 Juli 2025, Lapangan Futsal Mire di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mendadak riuh. Ratusan pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan universitas berbaur dalam semangat kompetisi dan kebersamaan dalam ajang Legacy Fest 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Penukal Abab Lematang Ilir Universitas Sriwijaya (HIMAPALI UNSRI).
Sejak pagi, peserta terlihat berdatangan, sebagian berkelompok, sebagian lain membawa tas berisi sepatu dan air mineral. Meski tanpa tribun penonton yang megah, deretan bangku plastik yang mengelilingi lapangan cukup untuk menampung sorak dan semangat dari para penonton. Di salah satu sudut, spanduk bertuliskan “Legacy Fest 2025 – HIMAPALI UNSRI” menjadi latar favorit swafoto peserta.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, M. Husen Al-Hadad, turnamen ini bukan sekadar ajang adu kemampuan bermain futsal. “Kami ingin menunjukkan bahwa belajar tidak hanya di ruang kelas. Di lapangan ini, para pemuda belajar kerja sama, strategi, sportivitas, dan saling menghargai,” ujarnya di sela keramaian.
Sebanyak 200 peserta tergabung dalam puluhan tim. Mereka bertanding dari pagi hingga sore hari, saling unjuk kemampuan di tengah sorak-sorai penonton. Tidak ada dominasi satu tim; semua punya peluang unjuk gigi dengan tendangan tajam, operan cerdik, hingga selebrasi sederhana di depan gawang.
Tak hanya lapangan yang hidup, suasana di sekelilingnya juga ramai. Warung kopi dadakan muncul di sekitar pintu masuk, dan warga sekitar ikut hadir menonton. Bagi sebagian orang tua, turnamen ini menjadi kesempatan menyemangati anak-anak mereka, sembari melepas rindu dan berbagi kabar.
Menjelang sore, hujan rintik sempat turun. Namun peluit wasit tetap berbunyi, laga tetap berjalan. Basahnya lapangan dan sepatu tak menyurutkan semangat para peserta—bahkan justru memperkaya kisah mereka tentang keberanian, ketekunan, dan ketangguhan.
Walau bukan pertama kalinya HIMAPALI menggelar Legacy Fest, edisi 2025 terasa lebih istimewa. Di tengah kesibukan dunia kampus dan berbagai distraksi digital, turnamen ini menjelma menjadi ruang alternatif bagi anak muda PALI untuk belajar, bertumbuh, dan menjalin silaturahmi.
Turnamen ini belum usai. Putaran lanjutan akan digelar pada Kamis, 24 Juli 2025, untuk menentukan tiga tim terbaik yang akan membawa pulang piala dan uang pembinaan. Hadiah yang sederhana, namun cukup untuk menjadi kenangan manis dan inspirasi bagi masa depan mereka.
Tidak ada perayaan berlebihan di akhir pertandingan. Hanya pelukan hangat, semangat sportif, dan janji untuk kembali tahun depan.
“Semua keringat hari ini adalah bukti bahwa semangat anak muda PALI masih menyala,” pungkas Husen.
Di lapangan futsal itu, semua yang hadir—baik bermain, mendukung, maupun sekadar menonton—telah menjadi bagian dari cerita kemenangan bersama.
Penulis: Sholihin
Editor: cimutnews.co.id













