
Jakarta, cimutnews.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan kunjungan kerja ke Cikeas Art Gallery milik Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada Selasa (14/5) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, beserta jajaran, disambut langsung oleh SBY yang memperkenalkan perjalanan seninya selama empat tahun terakhir. Sejak mulai melukis pada 2 Mei 2021, SBY telah menghasilkan lebih dari 350 karya seni.
“Tempat ini saya sebut sebagai mini gallery, sementara galeri utama berada di Museum dan Galeri SBY*ANI di Pacitan, museum kepresidenan pertama di Asia,” ujar SBY.
SBY mengajak rombongan Kemenparekraf berkeliling melihat berbagai lukisan yang mencakup tema lanskap, hewan, arsitektur pedesaan, hingga eksplorasi gaya abstrak dan semi-abstrak. Salah satu karya unggulan adalah lukisan berjudul The Day God Test Our Faith and Courage yang menggambarkan tsunami Aceh, berukuran 310 cm x 140 cm dan diselesaikan dalam 15 jam.
Tak hanya cat akrilik, SBY juga mengeksplorasi teknik cat minyak, penggunaan pisau palet, hingga teknik finger painting.
Rangkaian Kegiatan Seni SBY 2025
SBY juga memaparkan sejumlah agenda kesenian yang akan digelar pada 2025. Pada Agustus mendatang, ia akan mengadakan kegiatan Art Movement bertajuk Indonesia: A Country of Peace and Hope bersama pelukis dari ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, Seni Rupa ITB, dan IKJ.
Di bulan yang sama, ia akan merilis single album bertajuk Save Our World, versi baru dari lagu ciptaannya Untuk Bumi Kita, yang dinyanyikan oleh 35 penyanyi lintas generasi seperti mendiang Titiek Puspa, Vina Panduwinata, Yuni Shara, hingga penyanyi cilik berusia 7 tahun.
Sementara pada September 2025, SBY akan menggelar Pameran Lukisan Tunggal menampilkan 100 karya terpilih. Ia juga sedang menyusun edisi ketiga buku puisi dan menyelesaikan novel bergenre suspense.
SBY: Seni dan Teknologi, Pilar Ekonomi Baru
Dalam kesempatan tersebut, SBY menegaskan pentingnya ekonomi kreatif sebagai motor baru pertumbuhan nasional.
“Sejak merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011, saya percaya ekonomi tidak hanya bertumpu pada agraria dan industri, tetapi juga perlu menyatukan seni dan teknologi,” tuturnya.
Menteri Teuku Riefky Harsya mengapresiasi kontribusi SBY di dunia seni dan menilai bahwa pelaku seni memiliki peran vital dalam membangkitkan industri kreatif, khususnya di era digital.
“Kami diamanahkan Presiden Prabowo untuk memastikan para seniman menghasilkan karya berkualitas dan hidup sejahtera,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya perlindungan karya melalui Hak Kekayaan Intelektual (HKI). “Kemenparekraf fokus mendampingi pelaku ekonomi kreatif dalam mendaftarkan HKI sebagai bentuk perlindungan dan komersialisasi karya,” pungkasnya.
Dalam kunjungan ini, Menteri Ekraf didampingi oleh Wakil Menteri Irene Umar serta sejumlah pejabat eselon I dan II. (*)













