Beranda OKI Mandira Entaskan Desa Blankspot Lewat Internet Gotong Royong

Entaskan Desa Blankspot Lewat Internet Gotong Royong

521
0
Bupati OKI H. Muchendi meresmikan menara BTS dan trafo di Desa Karya Mukti, Kecamatan Mesuji, Selasa (23/9), sebagai bagian dari program Internet Gotong Royong dan Listrik Handal

OKI, cimutnews.co.id – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (Pemkab OKI) terus menunjukkan komitmennya menghadirkan layanan digital dan energi listrik yang merata hingga ke pelosok desa. Bekerja sama dengan PT Telkomsel Network and Productivity Sumbagsel serta PT PLN (Persero), Pemkab OKI meluncurkan program “Internet Gotong Royong dan Listrik Handal”.

Program ini menjadi jawaban atas keterisolasian digital yang masih dirasakan sejumlah desa blankspot di OKI. Kehadiran jaringan internet yang stabil dan listrik yang andal diharapkan mampu mendorong pemerataan pembangunan, membuka potensi ekonomi desa, serta memperkuat partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.

Resmikan BTS dan Trafo di Desa Karya Mukti

Peresmian program ditandai dengan pembangunan menara telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS) dan pemasangan trafo berkapasitas 165 kVA di Desa Karya Mukti, Kecamatan Mesuji, OKI, Selasa (23/9).

General Manager Telkomsel Regional Network and Productivity Sumbagsel, Wawan Kuswandono, menjelaskan bahwa program Internet Gotong Royong berbeda dari program reguler Telkomsel.

Bupati Ogan Komering Ilir, H. Muchendi, menyebut langkah ini sebagai tonggak penting untuk mengatasi keterisolasian digital sekaligus memperkuat akses masyarakat terhadap layanan dasar.

“Internet gotong royong ini diharapkan bukan hanya menghapus titik blankspot, tetapi juga membuka potensi desa dalam sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi digital, hingga partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Dengan gotong royong antara pemerintah, BUMN, swasta, hingga warga, kita bisa mempercepat pembangunan serta memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tegas Muchendi.

Menurutnya, luasnya wilayah OKI kerap menjadi tantangan dalam pembangunan infrastruktur, termasuk infrastruktur digital. Namun semangat gotong royong diharapkan mampu mengubah tantangan tersebut menjadi peluang.

Rasa Syukur Warga Desa

Warga Desa Karya Mukti menyambut gembira hadirnya jaringan internet dan listrik yang lebih stabil. Kepala Desa Karya Mukti, Ulil Amri, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemkab OKI, Telkomsel, dan PLN.

“Selama ini warga kami kesulitan berkomunikasi karena sinyal tidak stabil. Dengan adanya menara BTS dan trafo baru, masyarakat kini bisa lebih mudah mengakses layanan publik, berhubungan dengan keluarga, hingga memajukan usaha desa. Ini bukti nyata gotong royong untuk kemajuan bersama,” ujarnya.

Sementara itu, Poniman, pemilik rumah walet yang dimanfaatkan untuk instalasi BTS, mengaku senang bisa ikut berkontribusi.

“Setidaknya gedung ini ada manfaatnya untuk orang banyak. Memudahkan komunikasi dengan keluarga jauh,” katanya.

Koneksi untuk Desa Terisolasi

General Manager Telkomsel Regional Network and Productivity Sumbagsel, Wawan Kuswandono, menjelaskan bahwa program Internet Gotong Royong berbeda dari program reguler Telkomsel.

“Disebut gotong royong karena ada peran pemerintah daerah melalui Diskominfo yang koordinatif, ditambah dukungan pemerintah desa dan masyarakat yang menyediakan infrastruktur pasif, seperti tower atau gedung. Pola ini memungkinkan konektivitas bisa masuk ke wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau sinyal, karena biaya konstruksi bisa ditekan,” jelas Wawan.

Dengan cara ini, desa-desa yang selama ini terisolasi dari layanan digital kini memiliki kesempatan untuk terkoneksi dengan jaringan broadband.

Listrik Handal, Fondasi Kesejahteraan

Selain internet, ketersediaan listrik juga menjadi syarat utama agar layanan digital berjalan optimal. Wawan menegaskan bahwa keberadaan listrik yang handal akan memastikan sinyal kuat dan stabil.

Hal ini juga ditegaskan oleh perwakilan PLN yang mendukung penuh penambahan kapasitas trafo di wilayah pedesaan. Ketersediaan listrik yang stabil bukan hanya mendukung jaringan internet, tetapi juga membuka peluang pengembangan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat desa.

Tiga Desa Bebas Blankspot

Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) OKI, Adi Yanto, menyebutkan bahwa melalui program Internet Gotong Royong, tiga desa kini resmi terbebas dari blankspot. Desa tersebut adalah Desa Balian (Kecamatan Mesuji Raya), Desa Karya Mukti (Kecamatan Mesuji), dan Desa Suka Mulya (Kecamatan Lempuing)

Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) OKI, Adi Yanto, menyebutkan bahwa melalui program Internet Gotong Royong, tiga desa kini resmi terbebas dari blankspot.

“Warga di tiga desa tersebut sudah merasakan manfaat nyata. Komunikasi lebih lancar, layanan publik semakin mudah diakses, dan peluang di bidang pendidikan maupun ekonomi semakin terbuka,” jelas Adi.

Meski begitu, Adi tidak menampik bahwa OKI masih memiliki cukup banyak desa yang masuk kategori blankspot. Karena itu, dibutuhkan dukungan berkelanjutan dari semua pihak untuk menghadirkan pemerataan digital bagi seluruh masyarakat OKI.

Menuju Desa Terkoneksi dan Mandiri

Langkah kolaboratif Pemkab OKI, Telkomsel, dan PLN ini menjadi bukti bahwa pembangunan infrastruktur digital dan energi tidak bisa berjalan sendiri. Gotong royong antara pemerintah, BUMN, swasta, dan masyarakat adalah kunci percepatan pemerataan.

Dengan semakin banyak desa yang terbebas dari blankspot, OKI optimistis bisa memperkecil kesenjangan digital, mempercepat pertumbuhan ekonomi desa, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di era digital.

Program ini sekaligus menjadi inspirasi bahwa “Desa terkoneksi adalah desa yang mandiri.”

(Asep)